Jumat, 27 Februari 2015

KAPAL-KAPAL GABUNGAN REPUBLIK ISLAM IRAN MENGUNJUNGI JAKARTA

















LIPUTANSATU.COM - Kapal gabungan Republik Islam Iran satuan ke-33 yang terdiri dari Kapal Tempur Naghdi dan Kapal logistik Bandar Abbas telah bersandar di Terminal Dua Tanjung Priok – Jakarta. Ini merupakan kunjungan kedua kapal-kapal tempur Iran ke Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan pada dekade 80.
Kedua kapal ini yang berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas di Iran mempunyai misi operasi, latihan dan pendidikan. Kapal-kapal tersebut sepanjang perjalanannya dari Iran (Bandar Abbas) telah melewati Teluk Aden dan melakukan operasi tempur terhadap pembajak laut serta mengunjungi dua negara sahabat yaitu India dan Sri Lanka sebelum ke Indonesia. Kapal gabungan ini yang membawa sejumlah mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran, akan berada di Jakarta selama tiga hari.
Kehadiran Angkatan Laut Republik Islam Iran di perairan internasional serta kunjunannya ke negara-negara sahabat bukan merupakan hal yang terjadi untuk pertama kalinya. Kapal-kapal tempur Angkatan Laut Iran dengan misi membawa pesan pardamaian serta melakukan operasi tempur terhadap perambok/pembajak laut dan menjaga keamanan kapal-kapal komersial Iran dan negara-negara lain sering kali hadir di perairan internasional. Dalam operasi dan latihan kali ini pun Republik Indonesia dipilih sebagai salah satu negara yang dikunjungi dengan dasar-dasar sebagai berikut : 

-          Republik Indonesia merupakan salah satu negara sahabat bagi Republik Islam Iran.

-          Dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi saling kunjungna antara pejabat militer kedua negara Iran dan Indonesia khususnya kunjunan Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari ke Indonesia pada tahun 2013 dan pertemuan beliau dengan Kepala Angkatan Tentara Nasional Indonesia dimana kedua pihak bersepakat agar kapal-kapal kedua angkatan laut mengunjungi negara satu sama lain.

-          Angkatan Laut Republik Islam Iran mempunyai pengalaman-pengalaman yang begitu berharga yang merupakan hasil dari perang selama 8 tahun yang dipaksakan oleh rezim Sadaan Hossein kepada Iran serta hasil dari begitu banyak operasi tempur yang dilakukan oleh kapal-kapal Iran terhadap pembajak laut. Angkatan Laut Iran siap untuk membagikan seluruh pengalaman berharga tersebut dengan negara-negara sahabat seperti Republik Indonesia.

Kamis, 26 Februari 2015

Kolaborasi Pemerintah dan Rakyat Lahirkan Rekomendasi Kebijakan Pendidikan Strategis


Jakarta, 25 Februari, 2015. Pertama kalinya dalam sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) merangkul perwakilan organisasi masyarakat sipil se-Indonesia demi perbaikan kebijakan pendidikan di Indonesia. Kolaborasi erat antara pemerintah dan rakyat ini terjalin dalam sebuah simposium pendidikan nasional bersama Menteri dan jajaran pejabat tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta puluhan orang penggiat pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan (KMSTP). Simposium ini melahirkan sejumlah rekomendasi penting bagi Kemendikbud untuk memperbaiki pelayanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia dan komitmen kedua belah pihak untuk bekerjasama mewujudkannya. 
“Kolaborasi yang baru pertama kali terjadi ini merupakan salah satu cara mewujudkan pendidikan sebagai sebuah gerakan bersama.” kata Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pidato pembukaan simposium pendidikan kemarin. Terkait dengan tata kelola pemerintahan, praktik keterbukaan dan pelibatan publik ini juga dapat memfasilitasi implementasi kebijakan yang diambil oleh Kementerian. “Partisipasi publik di berbagai tingkat – nasional dan daerah – akan meningkatkan akuntabilitas dan membantu memastikan bahwa keputusan kebijakan yang diambil memang berdasarkan kebutuhan.”
Enam isu strategis yang didiskusikan secara paralel oleh enam kelompok pemerintah dan non-pemerintah membuahkan sejumlah rekomendasi penting antara lain akses dan keterjangkauan sekolah, anggaran pendidikan dasar gratis, revitalisasi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, mutu dan kurikulum pendidikan, peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, serta penataan dan pemerataan guru.
“Partisipasi publik aktif untuk menangkap masukan-masukan maupun melakukan pemantauan terhadap pelayanan negara yang merupakan wujud penguatan akuntabilitas negara, harus menjadi bagian dari standar tata kelola pemerintahan,” kata Kangsure Suroto, perwakilan dari KMSTP. Kebijakan yang diambil, jika dikonsultasikan kepada publik secara terbuka, maka dapat menekan konflik pada tahap implementasi. “Kami, masyarakat sipil, sangat mengapresiasi terobosan Pak Menteri dalam mendorong partisipasi publik dalam proses kebijakan pendidikan.”
Kemendikbud dan KMSTP menyepakati beberapa hal dan rekomendasi penting yang akan ditindaklanjuti dan dikawal bersama, antara lain:
Pertama, membuat Rancangan Peraturan Pemerintah terkait penataan dan pemerataan guru untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan, rekrutmen, dan pendistribusian guru;
Kedua, memprioritaskan pembentukan Dewan Pendidikan Nasional dan merevisi  Peraturan Pemerintah No. 17/2010 untuk merevitalisasi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam rangka pengawasan dan perencanaan pengelolaan sekolah yang transparan dan akuntabel;
Ketiga, mengembangkan mekanisme untuk memastikan bahwa sertifikasi guru bertujuan murni untuk peningkatan mutu guru dan bukan difungsikan sebagai mekanisme peningkatan kesejahteraan guru, serta membuat kerangka pengembangan kompetensi guru.
Simposium pendidikan nasional ini merupakan rangkaian acara tiga hari yang dimulai dengan pertemuan akbar koalisi masyarakat sipil se-Indonesia untuk membahas isu terpenting bidang pendidikan, dan diakhiri dengan kesepakatan bersama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan di Jakarta, 25 Februari 2015.
Simposium pendidikan nasional terselenggara atas dukungan dari USAID/Program Representasi, sebuah program tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). ProRep bertujuan untuk menghubungkan warga, akademisi, dan pembuat kebijakan demi terwujudnya keterwakilan efektif dan kebijakan publik yang pro-rakyat di Indonesia.
 
Kontak Media:
Febri Hendri, Indonesia Corruption Watch, febri_hendri@antikorupsi.org, 0812-1986-7097
Kangsure Suroto, Yayasan Satu Karsa Karya, kangsure@yskk.org, 0817-579-6368
Chitra Retna, Article 33, chitrahariyadi@yahoo.com, 0812-107-0327
--
Permintaan foto, poin-poin rekomendasi, dan infografis enam klaster yang dibahas dalam simposium:
Sheila Kartika, Program Representasi, sputri@prorep.or.id; 0811-944-7128
Catatan untuk editor:
-          Koalisi Masyarakat untuk Transformasi Pendidikan-kumpulan OMS yang bekerja melakukan kerja dan advokasi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia-terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Article 33 Indonesia, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Pattiro, NEW Indonesia.
-          Program Representasi-sebuah proyek terkait demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)-bekerja sama dengan Koalisi Masyarakat untuk Transformasi Pendidikan dan menginisiasi komunitas kebijakan pendidikan. Informasi lebih lanjut www.representasiefektif.org
 
Salam,
 
Sheila Kartika
Communication Assistant
Program Representasi (ProRep) │ Chemonics International (USAID Partner)
Wisma GKBI Suite 2105 | Jl. Jend. Sudirman no. 28, Jakarta 10210
P: +62 (0) 21 5793 0407 | F: +62 (0) 21 5793 0408 | M: +62 (0) 811 944 7128
 

Chauffeur,

Chauffeur, FSN-3, FP-BB
US Embassy Jakarta - Jakarta
Basic Function of Position

The incumbents drive for the State motor pool, transporting Embassy Staff and visitors, as well as delivering Embassy correspondence as required. The incumbents operate armored vehicles to include vans and Sport Utility Vehicles (SVUs), as well as un armored vehicles.

Qualifications Required

All applicants must address each selection criterion detailed below with specific and comprehensive information supporting each item.

  • Completion of senior high school and driver training school is required.
  • Minimum two years driving experience is required.
  • Level 2 (Limited Knowledge) speaking/reading/writing in English and Bahasa Indonesia are required. Language proficiency will be tested. If you have taken a TOEIC or TOEFL test administered by ETS within 6 months, please attach the certificate.
  • Familiar with Jakarta traffic laws, good knowledge of Jakarta’s metropolitan area roads and locations of government offices and foreign embassies.
  • Must be able to drive all types of vehicles and perform preventive maintenance checks to include adding water and oil as necessary and check tires for condition and proper inflation level. Must possess a valid Indonesian driver’s license (SIM-B1) – A copy must be attached to applications. Driving skill will be tested.

  • Selection Process

    When fully qualified, U.S. Citizen Eligible Family Members (USEFMs) and U.S. Veterans are given preference. Therefore, it is essential that the candidate specifically address the required qualifications above in the application.

    Additional Selection Criteria

  • Management will consider nepotism/conflict of interest, budget, and residency status in determining successful candidacy.
  • Current employees serving a probationary period are not eligible to apply.
  • Current Ordinarily Resident employees with an Overall Summary Rating of Needs Improvement or Unsatisfactory on their most recent Employee Performance Report are not eligible to apply.
  • Currently employed U.S. Citizen EFMs who hold a Family Member Appointment (FMA) are ineligible to apply for advertised positions within the first 90 calendar days of their employment.
  • Currently employed NORs hired under a Personal Services Agreement (PSA) are ineligible to apply for advertised positions within the first 90 calendar days of their employment unless currently hired into a position with a When Actually Employed (WAE) work schedule.
  • The candidate must be able to obtain and hold an FSN security clearance.

  • To Apply


    Interested candidates for this position must submit the following for consideration of the application:

  • Universal Application for Employment (UAE) as a Locally Employed Staff or Family Member ( DS-174 - PDF 389KB); or
  • A current resume of curriculum vitae that provides the same information found on the UAE ( see Appendix B ); or
  • A combination of both; i.e. Sections 1 – 24 of the UAE along with a listing of the applicant’s work experience attached as a separate sheet; plus
  • Candidates who claim U.S. Veterans preference must provide a copy of their Form DD-214 with their application. Candidates who claim conditional U.S. Veterans preference must submit documentation confirming eligibility for a conditional preference in hiring with their application.
  • Any other documentation (e.g., essays, certificates, awards) that addresses the qualification requirements of the position as listed above.

  • Submit Application To

    Human Resources Office
    Attention: Human Resources Officer
    U.S. Embassy Jakarta
    Gedung Sarana Jaya
    Jalan Budi Kemuliaan 1/1
    Jakarta 10110

    Point of Contact

    Dian
    Telephone: 021 3435 9135

    Wulan
    Telephone: 021 3435 9266

    FAX: 021 3483 2510
    Email: JakartaHRO@state.gov

    US Embassy Jakarta - 19 hours ago - save job

    Dulux Dukung Desainer Muda Lewat Indonesia Fashion Week 2015

      








    Jakarta, 26 Februari 2015 – Dulux, salah satu merek dari AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis global terkemuka kembali menunjukkan komitmen mendukung kreativitas desainer muda Indonesia dengan berpartisipasi di indonesia Fashion Week (IFW). Pada gelaran fashion yang akan diselenggarakan 26 Februari – 1 Maret 2015 di Jakarta Convention Center, Dulux juga akan mengadakan Indonesia Fashion Design Competition (IFDC) dengan inspirasi utama Colour of The Year 2015, Copper Orange yang merupakan bagian dari ColourFuturesTM.

    Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), Jun De Dios menjelaskan keikutsertaan Dulux di Indonesia Fashion Week 2015 sejalan dengan gagasan kota humanis milik AkzoNobel yang diluncurkan tahun lalu. “Partisipasi kami selama empat tahun berturut-turut di Indonesia Fashion Week merupakan komitmen kami untuk terus mendukung industri kreatif Indonesia melalui inovasi dan warna. Sebagai perusahaan otoritas warna, Dulux berkaitan erat dengan industri fashion dan menyelenggarakan IFDC merupakan salah satu kontribusi positif Dulux bagi industri fashion di Indonesia,” jelas Jun.

    Gelaran fashion terbesar di Indonesia ini juga akan menjadi babak final IFDC 2015, dimana sepuluh finalis desainer muda akan menampilkan desain mahakarya mereka. IFDC adalah kompetisi pencarian bakat baru di industri fashion Indonesia yang memiliki kemampuan bersaing di kancah nasional dan internasional. Kompetisi ini telah menarik ratusan peserta berusia mulai dari 18 – 40 tahun dari seluruh Indonesia dengan hadiah total 100 Juta Rupiah, kesempatan mengikuti pameran dagang berskala internasional, dan beasiswa studi di Roma, Italia. Tahun ini, seluruh peserta IFDC 2015 akan menggunakan Colour of The Year 2015, Copper Orange sebagai inspirasi utama dalam koleksi desainnya.

    Pemilihan Colour of The Year dilakukan oleh AkzoNobel Global Aesthetic Center yang mengundang komunitas independen beranggotakan ahli desain dan warna untuk membahas tren di seluruh penjuru dunia. Setelah melewati riset dan studi lapangan intensif, para ahli menyimpulkan segala hal yang menjadi tema utama tahun ini, termasuk nuansa warna yang paling merepresentasikan 2015 ditelaah dari berbagai bidang seperti; sosial, ekonomi, desain, fashion, dan gaya hidup. Bidang-bidang ini dipilih karena dianggap yang paling pertama menampilkan pergerakan warna masa depan.

    Tetapi, AkzoNobel tidak sekadar memprediksikan tren warna yang akan mendominasi tahun 2015. Mengusung ide kota humanis dengan cara meningkatkan, memberikan energi, dan meregenerasi komunitas urban di seluruh dunia, AkzoNobel bertujuan menciptakan lingkungan perkotaan lebih humanis dengan menambahkan warna pada interior dan eksterior bangunan. ”Gagasan kota humanis juga bertujuan menarik perhatian dunia kepada enam pilar; warna, warisan budaya, transportasi, olahraga, pendidikan, dan keberlanjutan. Colour of The Year 2015, Copper Orange mencerminkan tujuan tersebut. Kekuatan transformatif warna akan membuat hari-hari Anda lebih luar biasa sekaligus meningkatkan dan memberi energi kepada komunitas urban Anda lebih dari sebelumnya,” jelas Jun.

    Dulux telah hadir di kancah mode Indonesia sejak 2012 dengan bergabung di acara fashion terbesar di Indonesia, sekaligus turut mempengaruhi tren fashion di Indonesia. “Dengan berpartisipasi di IFW, kami dapat terus menginspirasi industri fashion dan kreatif melalui kekuatan transformasi warna serta memberikan cara kreatif membuat hidup menjadi lebih berwarna,” tutup Jun.

     
    Tentang AkzoNobel
    AkzoNobel adalah perusahaan cat dan pelapis, serta produsen utama bahan kimia khusus terkemuka di dunia. Kami menyediakan produk-produk inovatif bagi industri dan konsumen di seluruh dunia, serta tengah aktif mengembangkan solusi pembangunan berkelanjutan bagi pelanggan kami. Portofolio kami mencakup merek-merek terkenal seperti Dulux, Sikkens, international dan Eka. Berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, kami secara konsisten peringkat teratas dan salah satu pemimpin dalam hal keberlanjutan. Dengan jaringan operasi di lebih dari 80 negara, 50.000 staff kami berkomitmen untuk memberikan produk-produk terbaik dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia yang tumbuh dengan cepat saat ini.
    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
    Wanda Erica
    Corporate Communication Manager
    PT ICI Paints Indonesia
    T +62 21 74 56 777
    F +62 21 74 56 051

    Fikry Achmad Faisal
    Consultant
    Imogen Public Relations         
    C +62 812 812 8793



    Keterangan fotonya sebagai berikut:

    1 & 2 & 3 Karya Pemenang Indonesia Fashion Design Competition 2015 presented by Dulux - The Tappis Alliance oleh Andika Lukas.
    4 & 5 Juara 1,2,3 serta Juara Favorit dalam Indonesa Fashion Design Competition 2015 presented by Dulux
    6. Anastasia Tirtabudi (Head of Brand & Consumer Marketing dari PT ICI Paints Indonesia), Taruna K. Kusmayadi (Kepala Tim Juri Indonesia Fashion Design Competition 2015 presented by Dulux), dan Andika Lukas ( Juara 1 Indonesia Fashion Design Competition presented by Dulux) dalam press conference di Indonesia Fashion Week 2015 (26/02).
    7. Taruna K. Kusmayadi (Kepala Tim Juri Indonesia Fashion Design Competition 2015 presented by Dulux), Anastasia Tirtabudi (Head of Brand & Consumer Marketing dari PT ICI Paints Indonesia) dan Andika Lukas ( Juara 1 Indonesia Fashion Design Competition presented by Dulux) dalam press conference di Indonesia Fashion Week 2015 (26/02).
    8. Andika Lukas sebagai Juara 1 dalam Indonesia Fashion Design Competition 2015 presented by Dulux di Indonesia Fashion Week 2015.



    Selasa, 24 Februari 2015

    Pak @ignasiusjonan, Investigasi Menyeluruh Kasus "Delay" Lion Air.


    Ardy Pratama
    yogyakarta, Indonesia
    Sudah bukan rahasia lagi maskapai yang satu ini adalah langganan untuk melakukan hal yang paling dibenci oleh penumpang, yaitu delay. Setelah "rutin" dengan kebiasaan delaynya, puncaknya terjadi pada tanggal 18 Februari 2015 kemarin.
    Delay selama belasan jam dan termasuk yang terparah ini menyebabkan penumpukan penumpan di Terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan ribuan penumpang terlantar karena tidak adanya kejelasan mengenai apa yang terjadi dan kapan mereka akan diterbangkan. Bahkan hanya ada beberapa staff Lion Air yang ada di lokasi, itupun menghindar ketika akan dimintai keterangan. Parahnya Manager on Duty tidak ada di tempat dan management Lion Air seakan membiarkan.
    Tidak ada penjelasan dan permohonan maaf dari pihak masakapai selama berjam-jam, bahkan tidak ada kompensasi seperti yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Perhubungan.
    Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49 Tahun 2012 :
    1. Keterlambatan lebih dari 60 (enam puluh) menit sampai dengan 120 (seratus dua puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman dan makanan ringan (snack box).
    2. Keterlambatan lebih dari 120 (seratus dua puluh) menit sampai dengan 180 (seratus delan puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan (snack box), makanan berat (heavy meal) dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya, atau ke badan usaha angkutan udara lainnya, apabila diminta penumpang
    3. Keterlambatan lebih dari 180 (seratus delapan puluh) menit sampai dengan 240 (dua ratus empat puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan (snack box), makanan berat (heavy meal) dan apabila penumpang tersebut tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau ke badan usaha angkutan udara niaga lainnya, maka kepada penumpang tersebut wajib diberikan fasilitas akomodasi untuk dapat di angkut pada penerbangan hari berikutnya.
    Selain Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49 Tahun 2012, ketentuan mengenai tanggung jawab maskapai dimuat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.
    Pasal 2 huruf e menyatakan maskapai wajib bertanggung jawab atas kerugian terhadap keterlambatan angkutan udara. Sementara itu Pasal 9 menjelaskan, keterlambatan angkutan udara mencakup keterlambatan penerbangan atau flight delayed, tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat atau denied boarding passenger, serta pembatalan penerbangan atau cancelation of flight.
    Akhirnya kekesalan para penumpang memuncak malam tadi (19/02/2015). Para penumpang yang kesal memblokir lounge keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Mereka menuntut Rusdi Kirana sebagai pemilik Lion Air untuk menemui mereka.
    Diantara ribuan penumpang yang terlantar, terdapat turis-turis asing yang juga menjadi korban dari kejadian ini. Bahkan mereka sangat kesal dengan ketidakjelasan masalah delay karena tidak adanya pihak Lion Air yang memberikan penjelasan maupun kompensasi. Salah satu turis asing yang bepergian bersama dua orang temannya bahkan harus menangis karena mereka seharusnya terbang ke Denpasar untuk mengejar pesawat yang akan membawa mereka pulang ke negara mereka, namun mereka harus ketinggalan pesawat tersebut dan uang mereka sudah tidak cukup untuk membeli tiket pulang ke negaranya.
    Inilah yang kami ingin sampaikan kepada Menteri Perhubungan, Pemerintah, dan Lion Air Group :
    1. Kejadian ini sungguh sangat memalukan dan menampar wajah dunia transportasi udara Indonesia. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan serta instansi terkait harus melakukan investigasi menyeluruh pada maskapai Lion Air.
    2. Presiden Joko Widodo sebagai kepala pemerintahan untuk mendukung investigasi ini dan memerintahkan Rusdi Kirana sebagai Wantimpres untuk bertanggung jawab dan memberikan peryantaan tertulis dan lisan melalui media elektronik dan cetak mengenai kasus delay ini.
    3. Menuntut Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group meminta maaf dan memastikan ganti rugi kepada para penumpang yang mengalami kerugian materi dikarenakan keterlambatan selama berjam-jam.
    4. Mendesak kepada Menteri Perhubungan untuk menindak dan memberikan sanksi tegas kepada Lion Air terkait delay yang sangat sering terjadi di penerbangan-penerbangan Lion Air.
    5. Mendesak Menteri Perhubungan untuk merevisi kembali Peraturan Menteri Perhubungan menyangkut masalah keterlambatan / delay jadwal penerbangan dengan memberikan kompensasi yang lebih baik dan juga sanksi yang berat kepada maskapai untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan.
    6. Mendukung Menteri Perhubungan untuk mengambil sanksi kepada Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group yang saat ini menjabat sebagai Wantimpres atas kejadian delay maskapai Lion Air yang menyebabkan terjadinya kekacauan di Terminal 1 & 3 Bandara Soekarno-Hatta.
    7. Mendorong YLKI sebagai yayasan yang menaungi aduan dari konsumen untuk membantu dan mendampingi para penumpang yang mengalami kerugian, untuk menuntut ganti rugi kepada maskapai Lion Air.
    Selaku pengguna jasa angkutan udara, kami meminta agar Menteri Perhubungan tidak takut dan tidak tebang pilih untuk menindak tegas maskapai yang bermasalah walaupun Lion Air Group adalah milik Rusdi Kirana yang menjabat sebagai Wantimpres Presiden Joko Widodo.
    Kejadian ini bukan hanya menyangkut kerugian materi dan waktu, namun juga menyangkut nama baik Indonesia di dunia penerbangan karena cukup banyak turis asing yang juga menjadi korban akibat delay tersebut.
    Kami sangat ingat ketika Pak Jonan langsung bertindak dan turun ke lapangan ketika tragedi Air Asia QZ8501 bahkan langsung memanggil pihak Air Asia untuk dimintai pertanggung jawaban. Kami harap Pak Jonan bisa bertindak cepat dan tegas dalam kasus kekacauan akibat delaynya penerbangan Lion Air.