LiputanSatu.Com - Terkait tantangan dan peluang perubahan iklim maka CDKN melalui Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2016 (ICCEFE) akan menyelenggarakan Dialog Antar Generasi: Tantangan dan Peluang Bagi Kaum Muda.
Acara ini dilakukan sebagai upaya mendukung advokasi pembangunan selaras perubahan iklim (Climate Compatible Developmentatau CCD) dengan meningkatkan pengetahuan para pihak termasuk pembuat kebijakan, kaum muda, untuk melakukan gerakan secara sinergis bagi mitigasi dan adaptasi perubahan, dengan menggunakan basis pengalaman dan pengetahuan mutakhir. Adapun acara talk show akan dilakukan pada Sabtu, 16 April 2016 di Panggung Lobby Assembly Hall (JCC) Jakarta.
Untuk itu, kami mengundang rekan – rekan media untuk meliput kegiatan yang kami selenggarakan tersebut. Adapun Term of Reference dan sekilas info mengenai CDKN terlampir.
Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
Dialog Antar Generasi:
Tantangan dan Peluang bagi Kaum Muda
Talkshow
Climate and Development Knowledge Network (CDKN)
Bekerja sama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund)
untuk
INT’L CLIMATE CHANGE EDUCATION FORUM EXPO 2016
A. LATAR BELAKANG
Perubahan iklim bukanlah masalah lingkungan semata. Perubahan iklim adalah masalah
ekonomi, bahkan persoalan pembangunan dan penanggulangan kebencanaan. Sebagai contoh,
studi oleh GCP dan WCS yang di dukung oleh CDKN di tahun 2015-16 menunjukkan bahwa di
Aceh ekosistem hutan tropika humida telah memberi perlindungan terhadap tanaman pangan.
Tanpa jasa lingkungan itu maka padi sawah saat terjadi banjir dan kekeringan akibat perubahan
iklim, akan terjadi kerugian pangan tidak kurang dari 200 juta dollar atau 2,6 trilliun Rupiah per
tahun.
Selama ini pendekatan kebijakan pembangunan seakan tak beranjak (Business as usual-BAU).
Secara global cara membangun yang dilakukan selama ini diakui telah menyebabkan terjadinya
pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim.
Selama ini pembangunan dengan keseragaman pendekatan dan titik berat pada aspek ekonomi
telah membatasi ruang gerak dan kreativitas, sehingga dampak kebijakan itu belum memberikan
manfaat yang progresif seperti diharapkan. Melalui pendekatan yang tidak lagi BAU diharapkan
praktik pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan.
Dengan kata lain kita perlu kritis terhadap kebijakan pembangunan yang telah kita rasakan, agar
menumbuhkan inovasi dan konteks yang khas bagi masing masing daerah di Indonesia.
Tantangannya adalah bagaimana kaum muda dapat maju untuk menjawab tantangan dan
memanfaatkan peluang yang dibawa oleh perubahan iklim. Termasuk di antaranya
menghidupkan kembali berbagai kearifan lokal dan pengetahuan tradisional.
Isu yang paling menarik adalah bagaimana memberdayakan kaum muda. Tanpa bermaksud
menggurui atau menghakimi maka diperlukan kesiapan untuk belajar dua arah, secara lintas
generasi . Kuncinya, bagaimana mewujudkan sikap dan perilaku tanggap iklim yang sesuai
dengan alam Indonesia dan menggunakan pendekatan baru.
Kesepakatan perubahan iklim sedunia (CoP-21 UNFCCC) di Paris 2015 dapat
dimanfaatkan sebagai pemicu untuk melakukan semua itu.
B. TUJUAN
Sasaran pertemuan ini adalah untuk mendukung advokasi pembangunan selaras
perubahan iklim (Climate Compatible Development atau CCD) de
B. TUJUAN
Sasaran pertemuan ini adalah untuk mendukung advokasi pembangunan selaras
perubahan iklim (Climate Compatible Development atau CCD) dengan meningkatkan
pengetahuan para pihak termasuk pembuat kebijakan, kaum muda, untuk melakukan
gerakan secara sinergis bagi mitigasi dan adaptasi perubahan, dengan menggunakan basis
pengalaman dan pengetahuan mutakhir.
Tujuan acara ini memfasilitasi dialog interaktif agar melalui diskusi lintas generasi maka
para pihak dan terutama kaum muda dapat membangun pendekatan yang inovatif, dan
beragam serta khas bagi masing masing daerah agar efektif menghadapi tantangan dan
peluang perubahan iklim secara terstruktur dan sistematik.
C. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
Kegiatan akan dilaksanakan melalui diskusi singkat namun padat dan strategis melibatkan para
ahli dan tokoh masyarakat.
Pembicara:
- Sarwono Kusumaatmadja, Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim di Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pakar lingkungan, dan Menteri Lingkungan
Hidup periode 1993-8
- Fabby Tumiwa, Direktur IESR – Institute for Essential Services Reform; dan
Anggota Majelis Wali Amanat Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF)
- Mirantha Kristanty, aktivis youth forum and Climate Reality Project
- Moderator: Gracia Paramitha, pengajar di London School of Public Relations, dan
UNEP TUNZA Global Youth Advisor on Asia Pacific
Stan pameran juga akan disiapkan untuk menyebarluaskan hasil riset dan produk pengetahuan
dari CDKN dan ICCTF.
D. MATERI
Materi akan mencakup 4 hal
o UNFCCC CoP-21, dan PR bagi Indonesia: hasil CoP garis besar , peran
Indonesia, dan bagaimana youth akan menjalankan tugas tersebut
o tantangan dan peluang bagi pembuatan kebijakan ke depan, agar memberi
gambaran bagaimana membangun energi (tepat guna, dan off grid).
o peran pemuda/i dalam gerakan melawan apa yang harus dilakukan
sebagai anak muda ketika ada PR, apa yang akan di pikirkan; apa yang
perlu difasilitasi (harapan apa yang akan di akukan);
gambaran Indonesia di masa depan berdasarkan hasil CoP 21; sharing
apa yang di lihat dari UNFCCC, apa yang dilihat terhadap Indonesia
apa yang mungkin di benahi di Indonesia, dan bagaimana caranya
o apa yang dapat di lakukan anak muda (membuat buku; peluang dan tantangan
anak muda berperan di alam Indonesia di masa mendatang).
E. KELUARAN DIHARAPKAN
Keluaran yang diharapkan adalah:
- Pemahaman apa yang dapat dan perlu ditindak lanjuti dari pertemuan perubahan
iklim dunia (CoP-21) di Paris
- Pemahaman yang lebih baik terkait pembangunan selaras perubahan iklim (CCD)
- Pemahaman mengenai peran kamu muda, dan bagaimana memfasilitasi tantangan dan
peluang terkait khususnya dalam menumbuhkan invoasi dan keberagaman
F. PESERTA
Acara di desain sebagai dialog interaktif. Peserta adalah aktivis, akademisi, media, dan
masyarakat umum dengan ruangan yang di desain untuk menampung 100 orang.
G. WAKTU DAN LOKASI
- Acara akan berlangsung diantara Indonesian Climate Change Education Expo, 14 –
17 April 2016 di Jakarta Convention Center (JCC)
Acara diskusi sendiri akan berlangsung pada
- Hari, dan tanggal: Sabtu, 16 April 2016
- Waktu: 13.00 – 15.00
- Tempat: Panggung Lobby Assembly Hall (JCC)
*Untuk konfirmasi hubungi : Lady Hafidaty 0857 7828 1582 (Networking Officer)
Tentang CDKN
Climate and Development Knowledge Network atau CDKN
merupakan program pengetahuan dan pembangunan yang
dimulai tahun 2010, dengan tujuan untuk membantu para
pengambil keputusan di negara-negara berkembang dalam
merancang dan melaksanakan pembangunan selaras iklim
(Climate Compatible Development atau CCD).
Dalah hal pendanaannya, dari bulan Maret 2010 bulan April
2017, CDKN didukung oleh Departemen Pembangunan
Internasional Kerajaan Inggris (UK Department for
International Development atau DFID) , serta Direktorat
Jenderal Kerjasama Internasional, Kementerian Urusan Luar
Negeri Belanda (the Dutch Ministry of Foreign Affairs atau
DGIS). Selepas 2017 maka CDKN segera beralih, dari
program duet Inggris Belanda menjadi kesatuan yang
didukung oleh banyak pihak, atau multi-donor.
Siapakah Kami
Program pembangunan selaras iklim oleh CDKN dikelola
oleh sebuah konsorsium yang dipimpin
PricewaterhouseCoopers LLP (PwC). Anggota konsorsium
termasuk FundaciĆ³n Futuro Latinoamericano, sebuah
organisasi non pemerintah (NGO) untuk pembangunan
berkelanjutan yang bertempat di Ecuador; LEAD Pakistan
(NGO yg bertujuan menginspirasi kepemimpinan di negaranegara
sedang berkembang di Asia); dan SouthSouthNorth
(NGO yg bertujuan mengurangi kemiskinan di Afrika SubSahara).
Misi Kami
CDKN mendukung para pengambil keputusan dalam
mendesain dan menyajikan pembangunan selaras iklim
(CCD). Kami melakukannya dengan mengkombinasikan
riset, layanan pemberian saran/penasihat dan pengelolaan
pengetahuan dalam mendukung proses kebijakan yang
dikelola dan dimiliki oleh para pihak setempat. Dalam
kegiatannya, CDKN bermitra dengan para pengambil
keputusan untuk sektor-sektor publik, non pemerintah, dan
swasta, baik berskala nasional, regional dan global. Kami
berpegang pada cita-cita pembangunan manusia (human
development) dan kelestarian lingkungan (environmental
sustainability).
Apa yang Kami Upayakan
CDKN berupaya menyampaikan saran teknis yang
berkualitas, menempa kemitraan efektif yang khusus, dan
membangun cara berpikir mutakhir tentang pembangunan
selaras iklim. Empat tema strategis yang kami geluti
adalah:
Rencana dan strategi pembangunan selaras iklim
(CCD)
Memperbaiki akses negara-negara berkembang
terhadap pembiayaan perubahan iklim
Memperkokoh ketahanan melalui manajemen
resiko terhadap perubahan iklim
Mendukung juru runding dari negara-negara
berkembang dan yang paling rentan perubahan
iklim.
Dimana Kami Bekerja
Dengan markas besar di kota London, misi CDKN
menjangkau 4 benua, dengan kantor kantor regional di
Asia, Amerika Latin, dan Afrika.
Berdasarkan pertimbangan
penting seperti kemauan politik bagi pembangunan selaras
iklim, dan dampak yang dapat dihasilkan maka CDKN
bekerja di 13 negara yaitu: Karibia, El Salvador, Colombia,
Peru, Ethiopia, Rwanda, Kenya, Uganda, India, Pakistan,
Nepal, Bangladesh, dan Indonesia.
Kegiatan CDKN di Indonesia
CDKN menghadapi perubahan iklim dengan bermitra
dengan para pihak terkait. Perhatian besar di berikan pada
aspek keuangan perubahan iklim, sebagaimana
dicontohkan melalui kerja sama dengan Indonesian Climate
Change Trust Fund (ICCTF). Terkait kebijakan energi baru
dan terbarukan, maka CDKN mendukung upaya Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan analisis terkait
konservasi energi, termasuk terobosan teknologi seperti
sistem motor yang sangat efisien. Di Nusa Tenggara Timur,
bekerja sama dengan Germanwatch dan Institute for
Essential Services Reform (IESR), CDKN mendukung
pengembangan kapasitas keuangan perubahan iklim bagi
Kota Kupang. Di Nusa Tenggara Barat, bekerja sama
dengan Energy Center of the Netherlands (ECN) and para
pakar dari Universitas Mataram, CDKN membantu
pengembangan kebijakan energi baru dan terbarukan,
terutama mikrohidro. DI propinsi Aceh, CDKN mendukung
kajian lapangan yang menjelaskan pertimbangan ekonomi
mengapa hutan perlu dilestarikan demi memelihara jasa
lingkungan yang seringkali terlupakan seperti air-en.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar