Selasa, 11 September 2018
Kamis, 06 September 2018
TEBAR HEWAN KURBAN DOMPET DHUAFA MEMBERIKAN MANFAAT KE PELOSOK NEGERI
LiputanSatu - Jakarta. Sejak 1994 Dompet Dhuafa telah menghadirkan program Tebar Hewan Kurban telah menyebarkan manfaat hingga ke pelosok Indonesia dan masyarakat terpencil. Tahun ini Dompet Dhuafa melalui program Tebar Hewan Kurban telah menyebarkan hewan kurban sebanyak 25.000 ekor dengan sebaran di 34 provinsi seluruh Indonesia. Kamis (06/09)
“Alhamdulillah Tebar Hewan Kurban tahun ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada para perkurban yang sudah mempercayakan hewan kurbannya kepada Dompet Dhuafa untuk di salurkan daging kurbanya kepada kaum dhuafa di pelosok Indonesia.” Ucap Bambang Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa.
Pada tahun ini Dompet Dhuafa mencapai 18.558 total realisasi setara doka dengan pencapaian penerima manfaat sebanyak satu juta jiwa. Tebar Hewan Kurban telah menyebarkan kurban sebanyak 237.520 ekor setara dengan kambing, sementara untuk penerima manfaat sebanyak 4.911.208 Kepala Keluarga dengan sebaran hingga 34 Provinsi di Indonesia.
Program Tebar Hewan Kurban telah mendistribusikan daging hewan kurban ke daerah-daerah yang tidak terjangkau melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri yang sudah melalui tahapan seleksi serta pendampingan oleh Dompet Dhuafa dengan tujuan agar masyarakat yang lebih membutuhkan dapat merasakan lezatnya daging kurban di hari raya lduI Adha.
“Kami merasakan kegiatan kurban melalui adanya program Tebar Hewan Kurban, diharapkan kemajuan pemberdayaan para peternak di Indonesia dapat lebih meningkat seiring perkembangan tata cara kelola kurban yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa serta dapat menghidupi masyarakat dhuafa”, tutur Ust. Zain sebagai Mitra dan Penerima Manfaat program THK 2018.
Melalui Tebar Hewan dapat mewujudkan pemerataan daging kurban dengan mendistribusikan daging ke wilayah yang membutuhkan serta masyarakat diajak untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan adanya penyebaran kurban yang merata diharapkan terciptanya kebutuhan gizi yang cukup. sehingga daging kurban tidak menumpuk di kota.
Dalam 25 tahun lebih Dompet Dhuafa dalam menjawab panggilan zaman mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus peduli dengan kaum dhuafa dan memajukan bangsa melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik. Penyebaran manfaat Tebar Hewan Kurban juga dirasakan di beberapa negara sahabat seperti Somalia, Palestina, Suriah, Timor Leste, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Thailand, Filipina, Kenya dan Bangladesh.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa melalui himpunan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, baik dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Selama 25 tahun lebih Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, sosial dan kebencanaan, serta CSR.
Untuk Informasi press release, dapat menghubungi :
Public Relation Dompet Dhuafa
Philantrophy Building Lantai 2, Jl Warung Jati Barat no.18, Jakarta Selatan.
U.P : Corcom Dompet Dhuafa,
Bani Kiswanto
Telp. 021 741 6050
www.dompetdhuafa.org @Dompet_Dhuafa
Sabtu, 01 September 2018
Apa Yang Bisa Dilakukan Rakyat Saat Rupiah Terpuruk?
Oleh Ruslan Andy Chandra
Siklus nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing bagaikan sirkus. Terjun dan masih bergelantungan.
Saat ini 14.800 Rupiah dihargai cuma 1 dolar Amerika.
Hal ini tentunya secara otomatis menjadi perbincangan hangat dan viral di Media Sosial. Tak ayal lagi di Media Main Stream. Nasional dan Internasional.
Di daerah perbatasan tentu dampak nilai mata uang asing tersebut sangat terasa. Harga-harga langsung berubah dan bisa melambung tinggi.
Jika masalah ekonomi Indonesia. Kita semua saling menyalahkan. Maka tak ayal lagi peristiwa miris di tahun 1998 bisa terjadi.
Dua puluh tahun sudah peristiwa krisis moneter pernah menghantam Indonesia. Peristiwa tersebut bagaikan gelombang tsunami ekonomi buruk yang dahsyat.
Kita pun harus rela melepaskan Timor Timur yamg saat ini bernama Timor Leste. Yang lebih menyedihkan lagi kini negara tersebut menggunakan mata uang dolar Amerika.
Lantas apa yang bisa dihimbau rakyat kepada elit politikus, pengamat, ormas dan pengusaha?
Jawabannya tentu sangat mudah. Ingat Pancasila? Ada di hati kita? Kalau ya. Coba sekali lagi mari kita eja Sila ke- tiga yakni Persatuan Indonesia. Bersatulah para pesuara. Beri aksi yang terbaik untuk Indonesia.
Kembali pada karakter bangsa yakni Persatuan Indonesia. Apa saja yang bisa rakyat biasa lakukan? Tentunya jika kita memiliki dolar. Tukarkan ke Rupiah. Kurangi menggunakan barang Impor. Perbanyak produk ekspor dan menarik lebih banyaknya devisa asing sektor pariwisata dan sumber daya manusia.serta sektor jasa.
Tentu semua itu butuh konsistensi dan tanggung jawab kita bersama. Demi Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
*Penulis adalah Anggota Komunitas Catur Pion 8.Pembuat 3 Riset dan Gagasan Nasional. Pertama; Satu Meter Untuk Roda Dua. Kedua; Matikan Motor Saat Antri BBM (MMSAB). Ketiga; Penghematan di Satu Mata Anggaran Lembaga Negara Rp.250M/Tahun (Hemat 70%).
Langganan:
Postingan (Atom)