Pertamax dalam kaleng. Mirip kaleng cat ya :mrgreen: courtesy : antara
Kekhawatiran terkait keterbatasan bahan
bakar sepanjang jalur arus mudik diantisipasi Pertamina dengan
menyediakan bahan bakar dalam kemasan eceran, namun terbatas pada
Pertamax dan Pertamax Plus. Inovasi baru ini diakui Muhammad Iskandar
selaku Vice President Retail Fuel Marketing PT. Pertamina (persero)
dalam konferensi pers di Jakarta (9/7), sebagai salah satu upaya
mengantisipasi kemacetan di SPBU seperti yang terjadi di beberapa
daerah. Hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen akan Bahan Bakar Minyak
(BBM) sebagai penunjang mobilitas saat musim arus mudik dan arus balik
nanti.
Harga bahan bakar kalengan ini menurut
Iskandar sebagaimana dilansir opini, diperkirakan harga per kaleng lebih
mahal Rp 500 dari harga di SPBU. “Selisih harga sekitar Rp 500 untuk
ongkos angkut dari SPBU menuju tempat
penjualan, juga untuk biaya produksi kemasan,” “Kami yakin, ini akan
laris. Karena, tahun kemarin harga premium eceran bisa mencapai Rp20
ribu per liter, karena kemacetan parah dan masih banyak yang membeli,”
katanya, sebagaimana dilansir vivanews. Hadir dalam kemasan 5, 10 , dan
20 liter, Bahan bakar eceran yang rencananya mulai dijual H-7 menjelang
lebaran ini dikemas dalam kaleng dan drum yang dapat diisi ulang.
Pertamina telah menyiapkan dengan jumlah lebih dari 20 ribu kaleng,
namun belum diketahui apakah akan ada penambahan produksi bila ada
kenaikan permintaan.
“Kemasannya memang beda dengan Pertadex yang pakai jerigen, karena kami mempertimbangkan unsur keamanan. Kemasan ini bisa diisi ulang (refill) untuk persediaan selama perjalanan mudik,” jelas Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina kepada Kompas Otomotif (16/7).
Pertamax
dalam ‘kemasan’ ini oleh Pertamina diklaim aman karena kaleng terbuat
dari bahan khusus. Penjualannya sendiri Pertamina menyediakan
tenda-tenda resmi yang ditempatkan di lebih dari 1000 SPBU yang tersebar
di 112 titik rawan kemacetan di Jawa dan Sumatera. Seperti jalur
Cikampek-Cirebon-Brebes-Tegal-Guci-Purwokerto,Cikampek-Subang-Cirebon,
Cikampek-Bandung-Tasik-Ciamis-Cilacap, Tangerang-Banten-Bakauheuni,
Bandung-Sumedang, dan Mojokerto-Kediri-Madiun.
Selain fokus memberi pelayanan dengan
menghadirkan Pertamax kalengan, Pertamina berkomitmen menjaga pasokan
bahan bakar agar cukup selama musim lebaran nanti. Pertamina menjaga
pasokan solar agar cukup untuk 21-23 hari, premium untuk 17 hari, dan
avtur untuk 25-27 hari. Disamping itu, Pertamina semakin mengoptimalkan
SPBU dalam musim mudik nanti, dengan menambah jam kerja pom bensin (non
24 jam) dari 13 jam menjadi 20 jam operasi. Serta tetap menyiagakan SPBU
24 jam. Kembali ke pertamax kalengan, menurut M. Iskandar Pertamina
juga akan menyediakan alat ukur dilapangan agar konsumen semakin yakin
takaran pertamax yang dibelinya memang ‘Pasti Pas!’. Jadi operasionalnya
seperti kita beli bensin eceran dipinggir jalan, bukan kita yang beli
kalengan terus bisa kita bawa seenaknya didalam kendaraan, karena
menyangkut keselamatan . (mungkin gitu ya ? atau ada yang mau mengoreksi
? )
Kenapa hanya Pertamax saja yang dijual
dalam ‘kemasan’ ? mungkin ini salah satu bentuk sosialisasi Pertamina
kepada masyarakat agar mulai memakai BBM non-subsidi (cmiiw).
Lagipula jika Pertamina mengikutsertakan bensin dan solar dalam bentuk
eceran, pedagang eceran pinggir jalan merasakan dampaknya juga dong (?),
bisa saja omset jualan mereka turun. Hehe imho . .
(bfa)
SUMBER : http://aragani.com/2013/07/17/pertamax-dalam-kemasan-inovasi-pertamina-menyambut-arus-mudik/#more-2099
Tidak ada komentar:
Posting Komentar