Minggu, 26 Maret 2017
Rabu, 22 Maret 2017
PERTAHANKAN KINERJA POSITIF, GARUDA INDONESIA GROUP BUKUKAN LABA BERSIH 9,36 JUTA DOLAR AS SEPANJANG TAHUN 2016
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono bersama-sama dengan Direktur Operasi Novianto Herupratomo, dan jajaran direksi Garuda Indonesia saat pemaparan kinerja keuangan perusahaan kepada media usai pelaksanaan Analyst Meeting Garuda Indonesia Full Year 2016 di Garuda City Center, Cengkareng, (22/3). Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (persero) Tbk., berikut anak perusahaannya berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun dan mengangkut 35 juta penumpang baik Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.
- Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group Tumbuh sebesar 6,19 persen menjadi 35 juta di tahun 2016
- Pendapatan bisnis kargo di tahun 2016 meningkat 16,65 persen jumlah pendapatan di 2016 sebesar 219,15 juta dolar AS
Cengkareng, 22 Maret 2017 – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (persero) Tbk., berikut anak perusahaannya berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun dan mengangkut 35 juta penumpang baik Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.
Pencapaian positif tersebut mengemuka dalam paparan kinerja perusahaan secara grup dalam analyst meeting yang berlangsung di kantor pusat Garuda Indonesia di Cengkareng, Rabu (22/3) yang diikuti direksi Garuda Indonesia dan segenap direksi anak perusahaan. Adapun anak perusahan Garuda Indonesia yang hadir adalah direksi Citilink Indonesia, Garuda Maintenance Facility (GMF-Aeroasia), Aerowisata, Sabre, Asyst dan Gapura.
“Seperti kita ketahui tren pertumbuhan industri penerbangan di dunia khususnya Asia Pasifik mengalami tekanan sejak lima tahun terakhir, mulai dari perlambatan ekonomi global hingga mempengaruhi daya beli masyarakat, namun Garuda Indonesia grup masih tetap bisa mempertahankan kinerja positifnya,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo kepada wartawan pada kesempatan tersebut.
Mengacu kepada kajian kinerja industri penerbangan Asia Pasific yang dipublikasikan Bloomberg, passenger yield industri penerbangan Asia Pasifik dalam lima tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, dari USC 9,6 per km pada tahun 2012 menjadi USC 6,2 per km di tahun 2016. Namun demikian, traffic penumpang tercatat menunjukan tren peningkatan dari 511,6 juta penumpang tahun 2012 menjadi 632,8 juta penumpang di tahun 2016.
“Kajian tersebut menunjukkan industri penerbangan di kawasan Asia Pasifik meski meningkat dalam traffic penumpang, namun mengalami penurunan yield karena sebagian besar maskapai turut melakukan eskpansi dalam strategi pengembangan bisnisnya,” katanya.
Melalui strategi bisnis jangka panjang “Sky Beyond”, Garuda Indonesia group mampu mempertahankan profitabilitas perusahaan melalui berbagai kebijakan, mulai dari program efisiensi perusahaan yang proporsional, konsolidasi kapasitas produksi, hingga penguatan lini servis dan operasional perusahaan. Selain itu, perusahaan juga terus bertumbuh secara ekspansif dengan menjaga margin yang positif dan mencatat total pendapatan konsolidasi sebesar 3,86 miliar dolar AS.
Menghadapi persaingan kompetitif industri penerbangan dunia di tahun 2017 ini, Garuda Indonesia akan memperkuat sejumlah sektor komersial dan niaga dengan melakukan akselerasi pengembangan layanan berbasis IT dengan melakukan optimalisasi program customer loyaltyhingga memperkuat platform perangkat e-commerce sehingga perusahaan dapat menghadirkan seamless service kepada seluruh pengguna jasa.
Sepanjang tahun 2016, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat 9,89 persen menjadi 274.969 penerbangan dari total 249,974 penerbangan tahun 2015. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
“Tahun 2016 merupakan tahun investasi bagi perusahaan, mengingat pada tahun ini kami memaksimalkan utilisasi pesawat-pesawat wide bodyuntuk ekspansi kapasitas rute-rute internasional di middle haul hingga long haul. Kedepannya kami proyeksikan siklus restrukturisasi armada ini akan kembali dilakukan pada 2019 mendatang,” ujar Arif.
Mengenai perkembangan bisnis kargo, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan jumlah angkutan kargo menjadi 415,824 ton kargo, atau meningkat 18,22 persen dari tahun 2015 yang mencapai 351,724 ton. Secara keseluruhan jumlah pendapatan pasar kargo pada 2016 tercatat 219,15 juta dolar AS, atau meningkat 16,65 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 187,87 juta dolar AS.
“Pertumbuhan pasar kargo Garuda Indonesia dilakukan melalui optimalisasi ruang kargo, yakni dengan memaksimalkan komoditas yang memiliki imbal hasil tinggi – termasuk membangun sinergi dengan sektor industri logistik lainnya dalam memaksimalkan jangkauan dan layanan produk kargo udara Garuda hingga menjangkau aspek layanan door to door. Kedepannya kami juga akan memperbesar kapasitas bisnis kargo melalui rute-rute penerbangan internasional yang kami layani,” papar Arif.
Terkait situasi industri penerbangan di kawasan Asia-Pasifik yang tengah mengalami persaingan yang ketat dan mempengaruhi penerbangan domestik maupun internasional, posisi Garuda Indonesia pada saat ini mencatatkan market share sebesar 41,71 persen di pasar domestik dan 26,93 persen untuk market share pasar internasional.
Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga berhasil mencatatkan peningkatan sekor pendapatan lainnya yang terdiri dari komponen ancillary revenue, pendapatan sektor strategic business unit (SBU), hingga sektor subsidiaries lainnya dengan capaian sebesar 392 juta dolar AS meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar 344,6 juta dolar AS.
Kinerja operasional Garuda Indonesia dalam hal tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP – On Time Performance) pada 2016 mencapai 89,51 persen atau naik dari tahun sebelumnya 88 persen yang diperoleh ditengah tantangan pengembangan infrastruktur operasional penerbangan seperti migrasi pelayanan penerbangan domestik ke Terminal 3 yang baru di Bandara Soekarno-Hatta hingga faktor cuaca yang bersifat force majeur. Sementara itu, rata-rata tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 73,1 persen sedangkan Citilink sebesar 76,8 persen.
Sejalan dengan program pengembangan jaringan yang berkelanjutan, selama tahun 2016 ini Garuda Indonesia membuka sejumlah destinasi penerbangan baru seperti Madinah, Mumbai, dan beberapa destinasi domestik lainnya seperti Sintang, Silangit, Nabire dan Maumere. Hingga akhir tahun 2016 Garuda Indonesia melayani penerbangan dari dan menuju 19 destinasi internasional dan 64 destinasi domestik.
Selama tahun 2016, Garuda Indonesia Group juga melakukan penambahan kapasitas penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan revitalisasi armada dengan mendatangkan 17 pesawat, yaitu terdiri dari empat pesawat ATR 72-600, empat pesawat A330-300, satu pesawat B777-300ER, dan delapan pesawat A330-200. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2016, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun.
Menghadapi proyeksi industri penerbangan global yang semakin kompetitif, Garuda Indonesia secara berkesinambungan terus memperkuat lini layanan dengan menerapkan prinsip “Excellent Indonesian Hospitality” yang merupakan filosofi layanan Garuda dengan mengedepankan keramahtamahan khas Indonesia. Formulasi tersebut terbukti membuahkan prestasi yang luar biasa, yaitu awak kabin Garuda Indonesia berhasil meraih penghargaan “The World’s Best Cabin Staff” dari Skytrax (lembaga pemeringkat penerbangan independen di London) tiga kali berturut-turut (hat-trick) sejak tahun 2014 hingga 2016.
Selain World’s Best Cabin Staff, Garuda Indonesia kembali mempertahankan reputasinya sebagai maskapai dengan layanan bintang lima, di antaranya; Top 5 World’s Best Airlines in Asia, Top 10 World’s Best First Class Airlines, Top 10 World’s Best Economy Class Airlines, dan The Most Loved Airline.Selain Skytrax, Garuda Indonesia juga meraih penghargaan “Outstanding Food Service by a Carrier” oleh Pax International Magazine, Top 10 World’s Most Favorite Airlines versi TripAdvisor, Best Cabin Services oleh Smart Travel Asia, dan Best First Class Sparkling Wine-Champagne versi Business Traveller.
Demikian disampaikan oleh BENNY S. BUTARBUTAR VP CORPORATE COMMUNICATIONS PT GARUDA INDONESIA (Persero) Tbk
Minggu, 19 Maret 2017
Pernyataan Media - Tanggapan Resmi Grab terhadap Revisi Peraturan Menteri 32/2016
LiputanSatu.Com - Grab sepenuhnya mendukung cita-cita pemerintah untuk membenahi kualitas transportasi umum serta menyusun pedoman bagi pengembangan model bisnis yang inovatif seperti bisnis ride-hailing. Peraturan Menteri No.32 Tahun 2016 terkait dengan regulasi transportasi merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap industri ride-hailing - serta manfaat-manfaat yang diberikan perusahaan-perusahaan seperti Grab kepada bangsa Indonesia. Sejak memulai kegiatan operasinya di Indonesia, Grab telah menghadirkan pilihan transportasi yang lebih nyaman, terjangkau, dan aman.
Kami menilai sejumlah poin revisi yang diajukan minggu ini untuk Peraturan Menteri No.32 Tahun 2016 bernuansa proteksionis dan tidak pro terhadap konsumen. Peraturan ini akan membawa industri transportasi kembali ke cara-cara lama yang sudah ketinggalan zaman yang dilakukan oleh para pelaku usaha transportasi konvensional yang perlu untuk lebih berusaha untuk berinovasi dan memperbaiki layanan mereka kepada konsumen Indonesia. Grab berkomitmen untuk terus berdiskusi dengan pemerintah dan mewakili aspirasi para konsumen dan mitra pengemudi kami.
Terdapat tiga poin perubahan yang kami yakini akan membawa seluruh industri transportasi kembali ke praktik lama. Pertama, intervensi yang dilakukan pemerintah dalam hal penetapan harga akan memaksa pelanggan untuk membayar lebih dari yang mereka butuhkan. Kami yakin bahwa penetapan harga yang fleksibel menjawab kebutuhan pasar dan merupakan pendekatan yang paling efisien. Kedua, penetapan kuota kendaraan mengarah pada monopoli dan membatasi jumlah konsumen yang dapat menikmati layanan seperti layanan Grab. Lebih jauh lagi, pembatasan ini akan mempengaruhi kesejahteraan ratusan ribu mitra pengemudi dan keluarganya di platform kami. Ketiga, poin revisi yang ditawarkan mewajibkan mitra pengemudi kami untuk memindahkan hak milik Surat Tanda Nomor Kendaraan atas nama badan hukum (PT/Koperasi). Hal ini merampas kesempatan mereka untuk memiliki mobil sendiri dan memberikan hak atas aset pribadi mereka ke pihak koperasi sangat tidak adil bagi mereka.Dan ini sangat bertentangan dengan prinsip koperasi itu sendiri. Yang juga bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan.
PM32/2016 akan mendefinisikan sikap pemerintah terhadap teknologi modern yang terbukti meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Kita tidak boleh melihat kembali ke belakang - Jangan Mundur. Kami mendesak pemerintah untuk memperpanjang masa tenggang implementasi Peraturan Menteri No.32 Tahun 2016 dan mempertimbangkan kembali dampaknya kepada konsumen dan pengemudi.
Jumat, 10 Maret 2017
Pentingnya Negara Mengangkat Isu Perempuan Marginal di CSW PBB
The Commission on the Status of Women (CSW) merupakan mekanisme tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Tahun 2017 merupakan CSW ke 61 (CSW 61) yang akan diselenggarakan pada 13-24 Maret 2017 dengan “Women's economic empowerment in the changing world of work' dengan fokus diskusi pada tema “Empowerment of indigenous women”. CSW 61 juga akan mereview kemajuan dari pelaksanaan Agreed Conclusion CSW 58 pada tahun 2014 yang mengambil tema “Challenges and achievements in the implementation of the Millennium Development Goals for women and girls”.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memandang penting untuk selalu dapat berpartisipasi dalam CSW dan sudah melakukannya sejak CSW yang ke 57 pada tahun 2013. Peran strategis yang diupayakan Komnas Perempuan dalam mengikuti CSW diantaranya adalah: a) Berbagi dan menyerap perkembangan dan pengetahuan tentang apa yang sudah dilakukan negara-negara dalam mengawal isu-isu HAM Perempuan; b). Memberikan input kepada Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam menjalankan peran dan partisipasinya di CSW; c) Memberikan masukan pada kebijakan global yang tertuang dalam agreed conclusion agar mengacu pada HAM Perempuan dan dapat menjadi pijakan untuk diimplementasikan masing-masing negara.
Dokumentasi Komnas Perempuan menunjukkan bahwa pemiskinan terhadap perempuan terjadi setidaknya diskriminasi dan kekerasan berbasis gender yang merentankan perempuan, menjauhkan akses kehidupan, ketimpangan hak di tempat kerja, minim dilibatkan dalam keputusan di domestik dan publik termasuk dalam negosiasi politik pembangunan. Dalam hak ecosob, perempuan masih jauh dari akses hak dasar, misalnya pembedaan hak dalam jenis pekerjaan yang sama, domestifikasi peran perempuan, perbedaan hak waris dan kepemilikan akan sumber daya alam. Kekerasan terhadap perempuan, merentankan perempuan korban menjadi kelompok miskin, dan meletakkan perempuan miskin rentan jadi sasaran kekerasan dan eksploitasi.
Kebijakan dan proses pembangunan di Indonesia sejak Orde Baru dan politik infrastruktur yang sedang dan akan dikembangkan harus menghentikan pembangunan "lapar lahan" dan jangan memanjakan investor, sehingga mempertaruhkan kelompok rentan, terutama perempuan. Kebijakan demikian, mencerabut sumber-sumber kehidupan perempuan khususnya perempuan adat dan perempuan pedesaan. Ini terlihat misalnya dari alih fungsi hutan dan lahan subur pertanian menjadi pertambangan, perkebunan, industri dan perumahan. Akibatnya, perempuan terpaksa harus menjadi buruh atau pekerjaan lainnya yang merentankan mereka pada eksploitasi, diskriminasi dan kekerasan baik verbal, fisik ataupun seksual.
Selain itu, pemiskinan perempuan semakin diperburuk dengan maraknya kebijakan diskriminatif terhadap perempuan atas nama agama dan moralitas paska otonomi daerah. Misalnya, kebijakan larangan keluar malam, pembatasan mobilitas dan identitas. Hasil dokumentasi Komnas Perempuan sampai dengan Agustus 2016 terdapat 421 kebijakan diskriminatif di berbagai daerah.
Berkaitan dengan isu CSW 61 yaitu tentang “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Dunia Kerja yang Berubah”, maka Komnas Perempuan mendorong agar Delegasi Republik Indonesia (DELRI), mengangkat isu kemiskinan perempuan dari kelompok rentan dan termarginalkan, antara lain:
1. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan pedesaan/perempuan adat (pengrajin, peramu, nelayan perempuan, petani perempuan) akibat konflik Sumber Daya Alam;
2. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan pekerja rentan kekerasan dan diskriminasi (pekerja migran, pekerja rumah tangga, perempuan yang dilacurkan/pedila, perempuan yang bekerja di industri hiburan, buruh industri dan perkebunan);
3. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan di wilayah paska konflik dan bencana (Papua, Poso, Aceh, dll) dan berbagai konflik komunal lainnya;
4. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan korban penggusuran paksa atas nama agama dan politik infrastruktur/Kebijakan Tata Ruang;
5. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga/KDRT, Kekerasan Seksual/KS dan kekerasan terhadap perempuan lainnya termasuk perempuan dengan disabilitas.
Komnas Perempuan merekomendasikan agar:
1. DELRI menggunakan CSW 61 sebagai ruang untuk menginformasikan realitas perempuan di Indonesia; agar melahirkan kebijakan global yang lebih mengakar dan kontekstual;
2. DELRI melakukan konsultasi publik baik sebelum atau sesudah mengikuti CSW termasuk menyampaikan Ministerial Declaration, hasil kesepakatan dalam agreed conclusion kepada publik sehingga keikutsertaan dan partisipasi DELRI dapat diketahui publik;
3. Mendorong agar CSW mudah diakses oleh lembaga HAM Nasional baik yang bermandat umum, maupun yang bermandat spesifik, termasuk mendorong organisasi perempuan, masyarakat sipil terutama dari daerah konflik;
4. DELRI juga melibatkan Pemerintah Daerah khususnya daerah-daerah yang minim akses dan daerah paska konflik, juga wilayah yang banyak masyarakat adat dan wilayah krusial lain, sebagai ruang untuk belajar sehingga dapat melakukan terobosan-terobosan strategis kedepan.
Kontak Narasumber:
Yuniyanti Chuzaifah, Wakil ketua (081311130330)
Nina Nurmila, Komisioner (085814479624)
Adriana Veny, Komisioner (08561090619)
Saur Tumiur Situmorang, Komisioner (081362113287)
Khariroh Ali, Komisioner (081284659570)
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memandang penting untuk selalu dapat berpartisipasi dalam CSW dan sudah melakukannya sejak CSW yang ke 57 pada tahun 2013. Peran strategis yang diupayakan Komnas Perempuan dalam mengikuti CSW diantaranya adalah: a) Berbagi dan menyerap perkembangan dan pengetahuan tentang apa yang sudah dilakukan negara-negara dalam mengawal isu-isu HAM Perempuan; b). Memberikan input kepada Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam menjalankan peran dan partisipasinya di CSW; c) Memberikan masukan pada kebijakan global yang tertuang dalam agreed conclusion agar mengacu pada HAM Perempuan dan dapat menjadi pijakan untuk diimplementasikan masing-masing negara.
Dokumentasi Komnas Perempuan menunjukkan bahwa pemiskinan terhadap perempuan terjadi setidaknya diskriminasi dan kekerasan berbasis gender yang merentankan perempuan, menjauhkan akses kehidupan, ketimpangan hak di tempat kerja, minim dilibatkan dalam keputusan di domestik dan publik termasuk dalam negosiasi politik pembangunan. Dalam hak ecosob, perempuan masih jauh dari akses hak dasar, misalnya pembedaan hak dalam jenis pekerjaan yang sama, domestifikasi peran perempuan, perbedaan hak waris dan kepemilikan akan sumber daya alam. Kekerasan terhadap perempuan, merentankan perempuan korban menjadi kelompok miskin, dan meletakkan perempuan miskin rentan jadi sasaran kekerasan dan eksploitasi.
Kebijakan dan proses pembangunan di Indonesia sejak Orde Baru dan politik infrastruktur yang sedang dan akan dikembangkan harus menghentikan pembangunan "lapar lahan" dan jangan memanjakan investor, sehingga mempertaruhkan kelompok rentan, terutama perempuan. Kebijakan demikian, mencerabut sumber-sumber kehidupan perempuan khususnya perempuan adat dan perempuan pedesaan. Ini terlihat misalnya dari alih fungsi hutan dan lahan subur pertanian menjadi pertambangan, perkebunan, industri dan perumahan. Akibatnya, perempuan terpaksa harus menjadi buruh atau pekerjaan lainnya yang merentankan mereka pada eksploitasi, diskriminasi dan kekerasan baik verbal, fisik ataupun seksual.
Selain itu, pemiskinan perempuan semakin diperburuk dengan maraknya kebijakan diskriminatif terhadap perempuan atas nama agama dan moralitas paska otonomi daerah. Misalnya, kebijakan larangan keluar malam, pembatasan mobilitas dan identitas. Hasil dokumentasi Komnas Perempuan sampai dengan Agustus 2016 terdapat 421 kebijakan diskriminatif di berbagai daerah.
Berkaitan dengan isu CSW 61 yaitu tentang “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Dunia Kerja yang Berubah”, maka Komnas Perempuan mendorong agar Delegasi Republik Indonesia (DELRI), mengangkat isu kemiskinan perempuan dari kelompok rentan dan termarginalkan, antara lain:
1. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan pedesaan/perempuan adat (pengrajin, peramu, nelayan perempuan, petani perempuan) akibat konflik Sumber Daya Alam;
2. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan pekerja rentan kekerasan dan diskriminasi (pekerja migran, pekerja rumah tangga, perempuan yang dilacurkan/pedila, perempuan yang bekerja di industri hiburan, buruh industri dan perkebunan);
3. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan di wilayah paska konflik dan bencana (Papua, Poso, Aceh, dll) dan berbagai konflik komunal lainnya;
4. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan korban penggusuran paksa atas nama agama dan politik infrastruktur/Kebijakan Tata Ruang;
5. Kondisi pemiskinan dan kemiskinan perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga/KDRT, Kekerasan Seksual/KS dan kekerasan terhadap perempuan lainnya termasuk perempuan dengan disabilitas.
Komnas Perempuan merekomendasikan agar:
1. DELRI menggunakan CSW 61 sebagai ruang untuk menginformasikan realitas perempuan di Indonesia; agar melahirkan kebijakan global yang lebih mengakar dan kontekstual;
2. DELRI melakukan konsultasi publik baik sebelum atau sesudah mengikuti CSW termasuk menyampaikan Ministerial Declaration, hasil kesepakatan dalam agreed conclusion kepada publik sehingga keikutsertaan dan partisipasi DELRI dapat diketahui publik;
3. Mendorong agar CSW mudah diakses oleh lembaga HAM Nasional baik yang bermandat umum, maupun yang bermandat spesifik, termasuk mendorong organisasi perempuan, masyarakat sipil terutama dari daerah konflik;
4. DELRI juga melibatkan Pemerintah Daerah khususnya daerah-daerah yang minim akses dan daerah paska konflik, juga wilayah yang banyak masyarakat adat dan wilayah krusial lain, sebagai ruang untuk belajar sehingga dapat melakukan terobosan-terobosan strategis kedepan.
Kontak Narasumber:
Yuniyanti Chuzaifah, Wakil ketua (081311130330)
Nina Nurmila, Komisioner (085814479624)
Adriana Veny, Komisioner (08561090619)
Saur Tumiur Situmorang, Komisioner (081362113287)
Khariroh Ali, Komisioner (081284659570)
DOKUMENTASI ONLINE TOKO ALAN - PASAR PUCUNG DEPOK
Toko Alan dan Pegawainya Siap Melayani Pelanggan
Toko Alan Ke - 2 di Dalam Pasar Pucung Bersama Pegawainya
Suasana tampak depan Toko Alan di dalam Pasar Pucung
Alan Memberi Pelayanan Maksimal Pada Pelanggan
Depok. Melayani 500 lebih pelanggannya Alan (35) sang pemilik dua usaha sembako Toko Alan di Pasar Pucung Raya, Kota Depok mengerahkan 18 orang pegawai. Sayuran segar yang berkulitas serta bumbu dapur lengkap tersedia di Toko Alan. Alan setiap hari di tokonya menjual lebih dua ton sayuran termasuk 400 kg cabe.
Lebih lanjut Alan menjelaskan bahwa usaha sembako membuka lapangan kerja serta memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-harinya. Meskipun sayur-mayur menjadi primadona di tokonya tetapi Alan ternyata tidak memiliki kebun sendiri. Dia memasukkan kebutuhan dari berbagai sumber seperti dari Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Bogor dan lainnya. “Dulu saya terjun langsung membeli barang, sekarang saya percayakan kepada dua orang pegawai saya. Sebelum menjual saya tanyakan dahulu modal barang-barang yang dibeli. Barang-barang setiap hari ada yang naik dan ada juga turun.”
Ketika ditanya pernah mengalami kerugian usaha, Alan membenarkan. “ Seperti biasanya dagangan, terkadang rugi dan terkadang juga untung. Kalau dalam sebulan rugi sepuluh hari namun bisa untung dua puluh hari ya lumayanlah” kata Alan. Alan juga terobsesi untuk mengembangkan usahanya dibidang elektronik dan lampu penerangan di luar Pasar Pucung Raya, namun masih berdekatan dengan Pasar Pucung.
Saat ditamya apa rahasia kesuksesan dari awal. Sebetulnya saya tidak pernah dagang sebelumnya dahulu saya mengojek, seperti yang sampaikan sebelumnya. Namun saya sangat berkeinginan untuk dagang. Suatu hari saya menemukan buku kunci-kunci orang dagang. Diantaranya ditulis “Jangan mencari keuntungan semata. Cari bagaimana agar pelanggan itu puas.” Dagang kalau semakin murah semakin dikejar oleh pelanggan. Kalau anak buah saya tidak sopan pada pelanggan saya langsung berhentikan.“
Dalam menjalan usahanya ternyata Alan menerapkan ketegasan terhadap pegawai-nya demi kepuasan pelanggan. “Saya terpaksa memberhentikan 30 pegawainya yang tidak melayani pelanggan dengan baik dan cepat serta alasan lainnya. Namun sebaliknya para pegawainya diberi tempat tinggal makan, dan gaji. Ada yang juga mereka yang menyimpan gajinya pada kami’ ujar sebut Alan. (RAC)
LIPUTANSATU.COM : http://liputansatu.blogspot. co.id/2017/03/alan-memberi- pelayanan-maksimal-pada.html
Alan Memberi Pelayanan Maksimal Pada Pelanggan di Pasar Pucung
LiputanSatu.Com, Depok. Melayani 500 lebih pelanggannya Alan (35) sang pemilik dua usaha sembako Toko Alan di Pasar Pucung Raya, Kota Depok mengerahkan 18 orang pegawai. Sayuran segar yang berkulitas serta bumbu dapur lengkap tersedia di Toko Alan. Alan setiap hari di tokonya menjual lebih dua ton sayuran termasuk 400 kg cabe.
Lebih lanjut Alan menjelaskan bahwa usaha sembako membuka lapangan kerja serta memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-harinya. Meskipun sayur-mayur menjadi primadona di tokonya tetapi Alan ternyata tidak memiliki kebun sendiri. Dia memasukkan kebutuhan dari berbagai sumber seperti dari Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Bogor dan lainnya. “Dulu saya terjun langsung membeli barang, sekarang saya percayakan kepada dua orang pegawai saya. Sebelum menjual saya tanyakan dahulu modal barang-barang yang dibeli. Barang-barang setiap hari ada yang naik dan ada juga turun.”
Ketika ditanya pernah mengalami kerugian usaha, Alan membenarkan. “ Seperti biasanya dagangan, terkadang rugi dan terkadang juga untung. Kalau dalam sebulan rugi sepuluh hari namun bisa untung dua puluh hari ya lumayanlah” kata Alan. Alan juga terobsesi untuk mengembangkan usahanya dibidang elektronik dan lampu penerangan di luar Pasar Pucung Raya, namun masih berdekatan dengan Pasar Pucung.
Saat ditamya apa rahasia kesuksesan dari awal. Sebetulnya saya tidak pernah dagang sebelumnya dahulu saya mengojek, seperti yang sampaikan sebelumnya. Namun saya sangat berkeinginan untuk dagang. Suatu hari saya menemukan buku kunci-kunci orang dagang. Diantaranya ditulis “Jangan mencari keuntungan semata. Cari bagaimana agar pelanggan itu puas.” Dagang kalau semakin murah semakin dikejar oleh pelanggan. Kalau anak buah saya tidak sopan pada pelanggan saya langsung berhentikan.“
Dalam menjalan usahanya ternyata Alan menerapkan ketegasan terhadap pegawai-nya demi kepuasan pelanggan. “Saya terpaksa memberhentikan 30 pegawainya yang tidak melayani pelanggan dengan baik dan cepat serta alasan lainnya. Namun sebaliknya para pegawainya diberi tempat tinggal makan, dan gaji. Ada yang juga mereka yang menyimpan gajinya pada kami’ ujar sebut Alan.(RAC)
Pelayana Pelanggan Diutamakan Alan
Alan Pebisnis Muda dari Pasar Pucung Raya Depok
LiputanSatu.Com – Depok. Melayani 500 lebih pelanggannya Alan
(35) sang pemilik dua usaha sembako Toko Alan di Pasar Pucung Raya, Kota Depok
mengerahkan 18 orang pegawai. Sayuran segar yang
berkualitas serta bumbu dapur
lengkap tersedia di Toko Alan. Alan
setiap hari di tokonya menjual lebih dua
ton sayuran termasuk 400 kg cabe.
Lebih lanjut Alan menjelaskan bahwa usaha sembako membuka
lapangan kerja serta memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-harinya. Meskipun
sayur-mayur menjadi primadona di tokonya tetapi Alan ternyata tidak memiliki
kebun sendiri. Dia memasukkan kebutuhan dari berbagai sumber seperti dari Pasar
Induk Kramat Jati Jakarta, Bogor dan
lainnya. “Dulu saya terjun langsung membeli barang, sekarang saya percayakan
kepada dua orang pegawai saya. Sebelum menjual saya tanyakan dahulu modal
barang-barang yang dibeli. Barang-barang setiap hari ada yang naik dan ada juga
turun.”
Ketika ditanya pernah mengalami kerugian usaha, Alan
membenarkan. “ Seperti biasanya dagangan, terkadang rugi dan terkadang juga
untung. Kalau dalam sebulan rugi sepuluh
hari namun bisa untung dua puluh hari ya
lumayanlah” kata Alan. Alan juga terobsesi untuk mengembangkan usahanya
dibidang elektronik dan lampu penerangan di luar Pasar Pucung Raya, namun masih
berdekatan dengan Pasar Pucung.
Saat ditamya apa rahasia kesuksesan dari awal. Sebetulnya
saya tidak pernah dagang sebelumnya
dahulu saya mengojek, seperti yang sampaikan sebelumnya. Namun saya
sangat berkeinginan untuk dagang. Suatu hari saya menemukan buku kunci-kunci
orang dagang. Diantaranya ditulis “Jangan mencari keuntungan semata. Cari
bagaimana agar pelanggan itu puas.” Dagang kalau semakin murah semakin dikejar
oleh pelanggan. Kalau anak buah saya tidak sopan pada pelanggan
saya langsung berhentikan.“
Dalam menjalan usahanya ternyata Alan menerapkan ketegasan
terhadap pegawai-nya demi kepuasan pelanggan. “Saya terpaksa memberhentikan 30
pegawainya yang tidak melayani pelanggan
dengan baik dan cepat serta alasan lainnya. Namun sebaliknya para pegawainya
diberi tempat tinggal makan, dan gaji. Ada yang juga mereka yang menyimpan
gajinya pada kami’ ujar sebut Alan.
Kamis, 02 Maret 2017
ALAZIZ Tour & Travel Promosikan Haji dan Umroh
LiputanSatu.Com - Kantor ALAZIZ Tour & Travel yang terletak Jl. H.R.Rasuna Said ternyata bersebelahan dengan Kedutaan Besar Arab Saudi. Berikut beberapa brosur promo yang sedang dipasarkan oleh ALAZIZ Tour and Travel.
Rabu, 01 Maret 2017
MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK RAJA SALMAN
Oleh : Raidah Athirah
"Tak kenal maka tak sayang."
Pribahasa ini mewakili kalimat untuk mengenal lebih dekat sosok seorang Raja Salman yang saat ini akan mengunjungi Indonesia, dari tanggal 1 - 3 Maret Kunjungan Kenegaraan dan tanggal 4 - 9 Maret akan berlibur ke Bali.
Raja Salman begitu dekat dengan masyarakat Muslim dari berbagai bangsa di dunia salah satunya Indonesia.
Meskipun demikian, salah satu pertanyaan yang muncul adalah seberapa dekat kita mengenal beliau?
Mengenal beliau lebih jauh memberikan pandangan dan rasa hormat kepada 'Pelayan Dua Tanah Suci' ini.
Informasi dari media tak banyak membahas pribadi dan kehidupan beliau sebelum menjadi Raja menggantikan Raja Abdullah yang wafat di tahun 2015.
Ada banyak hal yang belum kita tahu tentang sosok beliau maka kewajiban seorang Muslim adalah mengenal saudaranya maka dengan sendirinya akan timbul rasa sayang dan hormat kepada pemimpin umat Islam abad ini.
Bila hari ini kita mengenal sosok Trumph sebagai Presiden Amerika Serikat maka sudah sepatutnya kita mengenal Raja Salman dari kerajaan Arab Saudi sebagai saudara seakidah lebih dekat.
***
Raja Salman terlahir dengan nama Salman bin Abdulaziz Al Saud pada musim dingin 31 Desember 1935 di Riyad.
Ayah beliau adalah Raja Abdulaziz Al Saud (yang menjadi nama negara SAUDI) dan ibunda beliau adalah
Hassa binti Ahmad Al Sudairi, bangsawan dari suku Al Sudairi.
Beliau adalah saudara laki-laki dari Raja Fahd sedangkan almarhum Raja Abdullah adalah saudara laki-laki dari lain Ibu.
Raja Salman memiliki 6 saudara laki-laki dan 4 saudari perempuan dari ibu Hassa sedangkan dari Raja Abdulaziz beliau adalah putra ke 25.
Beliau dibesarkan di Istana Murabba, Riyadh.
Raja Salman seperti umumnya putra kerajaan mendapatkan pendidikan di sekolah khusus untuk keluarga kerajaan.
Beliau mempelajari Islam dan pengetahuan ilmiah.
Pada umur 10 tahun beliau telah hafal al-Qur'an.
Beliau dikenal disiplin dan tegas perihal hukum syariah bahkan terhadap anggota keluarga kerajaan sekalipun.
Salah satu kasus adalah hukuman mati terhadap keponakan beliau yakni pangeran Turki bin Saud al -Khabir karena menembak mati seorang pemuda yang membuat Barat terkejut sekaligus kagum terhadap sosok beliau.
🇨🇰Selama ini pandangan Barat terhadap anggota kerajaan adalah orang-orang kaya dan glamour yang tidak tersentuh oleh hukum Islam.
Dengan naiknya Raja Salman maka pandangan ini mulai bergeser dan menandai era reformasi dalam tubuh kerajaan.
🔊Kata-kata beliau yang terkenal adalah;
"Tidak ada perbedaan hukum dalam syariah Islam untuk pangeran dan yang lain.
Keadilan bagi semua rakyat Arab Saudi."
***
Mengenal kehidupan Raja Salman akan menjadikan kita tidak termakan fitnah media sehingga tidak jatuh pada prasangka yang penuh kebencian.
Raja Salman sebelum menjadi Raja telah mengawali karir dalam pemerintahan sejak umur 19 tahun sebagai Gubernur Riyadh.
Dalam 48 tahun dibawah pengelolaan Raja Salman ibu kota Arab Saudi mengalami berbagai kemajuan baik dalam pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat .
Beliau terkenal sebagai seorang yang dermawan, dalam setiap kunjungannya ke beberapa negeri Muslim beliau selalu mendonasikan jutaan bahkan miliaran dana untuk mendukung perkembangan pendidikan di negeri tersebut.
***
Kronologis Raja Salman menggantikan Almarhum Raja Abdullah sebagai Pelayan Dua Tanah Suci .
Raja Salman pada 5 November 2011 ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan.
Tahun berikutnya 2012 Raja Salman diangkat sebagai putra mahkota menggantikan saudara laki-laki yang meninggal yakni Pangeran Nayef bin Abdulaziz.
Beliau juga adalah direktur untuk museum King Abdulaziz dan badan amal untuk pasien ginjal .
Pada 23 Januari 2015 secara resmi beliau diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah meninggalnya Raja Abdullah .
Ada banyak hal yang perlu diceritakan terkait kontribusi beliau sebagai Pelayan Al Haramain.
Bahkan dalam dunia politik internasional sosok beliau pun dihormati.
☄Ahlan Wa Sahlan Raja Salman di bumi pertiwi, Indonesia
Polandia, 25 Februari 2017, Copas and Posted by Group Islamic Dakwah Center Fayziyah (Ikhwan)
&
WA Dakwah Majlis Taklim Akhowat As-sholihat +966508293088. (Ruslan Andy Chandra).
Selamat Datang Raja Salman Di Indonesia
LIPUTANSATU-COM - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Indonesia sangat dinantikan. Terlebih kunjungan yang dimaksudkan sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015 lalu dinilai sangat bersejarah.
Sebagaimana diketahui, kunjungan terakhir Raja Arab Saudi ke Indonesia dilakukan pada tahun 1970 atau 47 tahun yang lalu. Tak heran, kunjungan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu disambut antusias oleh berbagai pihak.
Sekitar pukul 12.30 WIB, pesawat berkelir krem dan putih yang membawa Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden Joko Widodo sendiri, untuk pertama kalinya semenjak mengemban amanah sebagai Presiden Republik Indonesia, menyambut langsung kedatangan Raja Salman selaku tamu negara. Keduanya tampak berjabat tangan dan berbincang hangat sebelum menuju kendaraan yang telah disiapkan di sekitar lokasi.
Penyambutan langsung atas kedatangan Raja Saudi itu sendiri tak berlangsung lama. Presiden beserta rombongan langsung bergegas menuju Istana Kepresidenan Bogor guna mempersiapkan penyambutan kenegaraan.
Untuk diketahui, saat berkunjung ke Arab Saudi tahun 2015 lalu, Kepala Negara juga mendapat perlakuan yang sama dari Raja Salman. Ia dijemput langsung oleh Sang Raja, bahkan hingga ke depan pintu Pesawat Kepresidenan Indonesia-1..
Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Macmudin dari Jakarta. (Ruslan Andy Chandra)
Langganan:
Postingan (Atom)