Popularitas dan
"Belah Bambu" Polisi Dipertanyakan
Oleh : Ruslan Andy Chandra | 18-Nov-2007, 20:01:22 WIB |
||
Kabar
Indonesia
- Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA Ibrahim KBS (17/11) menyampaikan
kepada Ruslan Andy Chandra untuk KabarIndonesia masalah yang timbul akibat
adanya temuan mesin bubut dan senjata laras panjang, di Provinsi Nangare Aceh
Darusalam (NAD).
Terkait dengan temuan Mesin Bubut di lembah Seulawah Provinsi NAD, pihak Polisi janganlah mencari popularitas dalam kasus ini. Hasil investigasi kami bahwa mesin tersebut telah setahun berada di lokasi itu. Di halaman sebuah rumah dan di pinggir jalan. Mesin itu setahun lalu diturunkan dari gunung. Saat akan diturunkan oleh KPA Aceh Rayek sudah memberitahukan kepada Kapolres Aceh Besar. Waktu itu AKBP Agus yang sekarang bertugas di Mapolda NAD. Saat itu mesin direncanakan akan digunakan untuk memberdayakan anggota menjadi usaha komersial di Simpang Beringin Jantho dan Kapolres tidak keberatan karena kalau masih di gunung dikhawatirkan akan disalahgunakan atau datang tudingan digunakan merakit senjata. Tindakan polisi yang mengatakan bahwa mesin tersebut ditemukan bersama sepotong laras senjata tak lebih dari sekedar mencari sensasi murahan. Mesin itu tidak dalam kondisi siap bekerja dan tidak ada sambungan arus listrik ke mesin itu. Harapan kami apapun langkah polisi menyangkut penegakan hukum tidak menyimpang dari norma hukum itu sendiri. Tindakan mencari sensasi seperti ini akan merusak kepercayaan para pihak terhadap proses damai saat ini. Hendaknya Pihak Kepolisian tidak bermain api dengan mendelegiminasi kelompok lain. Operasi kemarin menunjukkan bahwa polisi belum terlepas dari bayang-bayang kepentingan dan arogansi gaya militerristiknya. Kami juga menerima laporan bahwa polisi melepaskan tembakan yang menyebabkan 2 warga di sana terluka dan satu truk rusak. Logikanya apa mungkin pelaku pengrusakan jembatan menunggu ditangkap setelah melakukan kejahatan itu. Ada indikasi bahwa Polisi asal comot yang kemudian menuduh mereka sebagai pelaku pengrusakan jembatan dan kepemilikan mesin bubut. Di Aceh Besar kami juga menerima laporan tindakan oknum Polisi tertentu yang melanggar hukum seperti kasus besi tua Ponton bekas bencana tsunami di Krueng Raya. Saat warga memotong besi itu Polisi menangkapi mereka. Tapi ternyata kemudian Polisi membawa pekerja kesana memotongi besi itu dengan pengawalan pasukan bersenjata. Kondisi penegakan hukum dengan pola “belah bambu” harus diakhiri. Karena untuk tegaknya aturan itu membutuhkan kepercayaan pihak lain terutama rakyat. Sehingga penegakan hukum akan didukung sepenuhnya oleh rakyat. Jangan lagi dipertontonkan rakyat dengan sebuah arogansi kekuasaan. Terhadap kasus ini kami menuntut penjelasan dari polisi dengan sebenar-benarnya sehingga tidak menimbulkan salah persepsi dan makin menjauhkan rakyat dari kepatuhan terhadap hukum. Sumber image: acicis.murdoch.edu.au Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com
|
Kenangan di Aceh
Masyarakatnya Suka Saling Membantu
Oleh : Ruslan Andy Chandra | 29-Okt-2007, 17:24:39 WIB |
KabarIndonesia - Selama 2 minggu Reporter
KabarIndonesia Ruslan Andy Chandra berada di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, tepatnya di pedesaan Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Sebelumnya penulis memang pernah mengadakan sosialisasi tentang jaringan
komputerisasi sistem akutansi dan kwitansi PDAM dengan standar BPKP di Aceh
hingga di ujungnya yakni kota Sabang di tahun 1994 saat sebelum kapal
penyeberang Gurita tenggelam.
Dalam suasana Hari Raya Idul Fitri tersebut penulis berkesempatan bertemu langsung dengan Pejabat Daerah, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di Lhokseumawe, Pejabat Mapolres Persiapan Aceh Utara di Lhoksukon, NGO International Save the Children, tokoh masyarakat, alim ulama, masyarakat perantau, petani, pedagang kecil, perawat rumah sakit Cut Meutia dan mantan tahahan politik (tapol). Dari salah satu mantan tapol inilah penulis berhasil mendapatkan nomor telepon Jurubicara Komisi Peralihan Aceh (KPA) pusat, Ibrahim KBS. Awalnya adalah untuk mensosialisasikan Koran Online KabarIndonesia kepada Ibrahim KBS. Gayungpun bersambut, Ibrahim KBS dengan menggunakan nomor Hand phone yang berbeda bersedia memberikan informasi tentang harapan KPA ke depan dalam rangka peningkatan kapasitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dan telah ditayangkan di KabarIndonesia. KBS adalah singkatan dari kalimat bahasa Aceh yang bermakna dalam Indonesia-nya “penggigit besi” demikian Ibrahim KBS yang didamping Bendahara KPA, Dahlan menyatakan saat diminta konfirmasinya mengenai pembangunan yang memberdayakan masyarakat disalah satu lobby hotel di Jakarta (27/10). Pertemuan tersebut adalah deretan perjalanan panjang di darat dan udara yang melelahkan. Berangkat dengan mini bus dari Lhoksukon Aceh Utara, tanggal 26/10 pukul 6 sore, sampai di Bandara Polonia dengan mobil mini bus tanggal 27/10 lewat tengah malam yakni pukul 01.00 dinihari, “menginap” di terminal Polonia sampai pukul 05.00 selanjutnya persiapan dan berangkat ke Jakarta pukul 06.00. Begitu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.00, penulis yang belum sempat mandi sejak tanggal 26/7 (dua hari) ternyata bisa berhasil menemui Juru Bicara KPA yang sedang berada di Jakarta beberapa menit sebelum rombongan Pejabat Tinggi KPA Pusat tersebut meninggalkan Jakarta menuju Banda Aceh. Banyak kenangan dan pengalaman yang menarik selama di Aceh dalam suasana Hari Raya. Ada rumah yang sudah tidak layak huni menghidangkan kue dan santap makanan sampai 12 macam. Pesta pengantin keluarga miskin yang halaman rumahnya terendam air namun pesta tetap berjalan sukses. Dan diantara yang mengesankan ada anak keluarga miskin berumur 9 tahun terserang polio dan saat itu tidak bisa berjalan yang seharusnya menunggu Dokter Sholat Jum’at dan istirahat sekitar 2 jam lagi baru diperiksa, namun setelah KabarIndonesia masuk dan memohon, maka sang anak dan Ibunya dibolehkan masuk dan menidurkan sang anak ditempat yang sejuk dan layak. Jika kita mengenang kembali bagaimana Rakyat Aceh mendukung kemerdekaan Indonesia dengan membeli Pesawat Terbang pertama untuk maskapai Garuda, maka ternyata fasilitas semacam itu hingga saat ini rupanya tidak berubah. Mereka membantu penulis dengan sarana kenderaan untuk dipakai baik plat merah (mobil Kijang dari MPU), mobil sedan pribadi, sepeda motor, sampai sepeda dayung. Untuk semua bantuan yang dipinjamkan tersebut penulis sekali lagi mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat Aceh. Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com |
|
Damainya Idul Fitri Pasca
Konflik di Aceh, Mantan Tapol Dapat Bantuan IOM dan BRA
Oleh : Ruslan Andy Chandra | 16-Okt-2007, 13:43:15 WIB |
KabarIndonesia - Aktivis Yayasan Promo Sijori
Ruslan Andy Chandra yang juga selaku Reporter KabarIndonesia membawa
misi “Damainya Idul Fitri Pasca Konflik di Aceh” berhasil
menemui mantan terpidana Musliadi alias Mus (31).
Dengan melewati jalan yang masih becek dan disekitarnya tampak padi sedang menghijau tepatnya di desa Punti Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, KabarIndonesia (13/10) dalam suasana Idul Fitri mamasuki rumah panggung tua untuk mewawancarai sosok yang beberapa tahun lalu sebagai mantan penghubung dan tentara GAM di wilayah Medan Deli serta eksekutor pelempar granat Hotel Asean Medan pada tanggal 17 Agustus 2002, Kamis pukul 04.55 Wib. Musliadi alias Mus mempunyai nama lengkap Musliadi Mahmud Tahir menurut keluarganya pada saat itu pergi dari kampungnya, namun tidak mengetahui dimana rimbanya. Beberapa tahun kemudian barulah wajahnya tampak di televisi sebagai terdakwa eksekutor pelempar granat di Hotel Asean dan dipersidangan saat itu Musliadi divonis 12 tahun penjara. Sebelumnya Musliadi dituntut 20 tahun penjara. Menurut Musliadi dia menjalani hukuman tidak seluruhnya karena pengacaranya memasukan pada kriteria politik sehingga hukumannya lebih ringan, apalagi dengan adanya MOU Helsinky. “Saya menjalani hukuman 3 tahun, 3 bulan dan 10 hari ” begitu Mus menjelaskan. Ketika KabarIndonesia menanyakan sejak kapan Musliadi bebas dan bantuan apa saja yang sudah didapat ? “Saya bebas tanggal 1 Agustus 2006 dan selanjutnya mendapat bantuan dana dari IOM (International Organization for Migration) sebesar Rp. 14.000.000, dari BRA (Badan Rekonstruksi Aceh) Rp. 10.000.000, jadi jumlah keseluruhannya Rp. 24.000.000.“ Pada akhirnya perbincangan, KabarIndonesia menanyakan apakah Musliadi juga telah mendapat tanah yang seperti yang pernah di-release di media massa yakni mantan terpidana tapol akan mendapat bantuan 3 Ha tanah per orang, Musliadi menjelaskan belum dan menurut Musliadi Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga belum memberikan bantuan padanya. Tapi menurutnya saat ini ada koperasi yang mau bantu kami, tapi hingga saat ini masih belum terealisasi. Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com |
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Damainya+Idul+Fitri+Pasca+Konflik+di+Aceh%2C++Mantan+Tapol+Dapat+Bantuan+IOM+dan+BRA&dn=20071016125348
|
Wartawan Apindonesia.Com Raih
Weekly Top Views dari Belanda
Oleh : Ruslan Andy Chandra | 23-Jun-2007, 01:14:16 WIB |
KabarIndonesia - Mr.P.van Emmerik
dan Mr.Tatsuji Hiraki selaku Ketua dan Wakil Ketua Pendiri Care about
Indonesia Foundation (Yayasan Peduli Indonesia-YPI) yang didirikan di negeri
yang terkenal dengan kincir angin yakni Belanda, pada tanggal 21 September
2006 berdasarkan Akta Notaris Kroes & Partner No. 2006.046340.01/CK di
Alphen aan den Rijn-The Netherlands, dan beralamat di Utrechtstraat
902408 GS Alphen aan den Rijn, (Telepon +31-172-497720 dan Fax 31-172-417120)
mungkin awalnya tidak pernah membayangkan akan didukung lebih dari 1700
Penulis dan untuk jumlah yang fantastis tersebut dan bisa masuk Guinnes Book
of Record dan untuk di Indonesia dipastikan jika diklaim bisa memecahkan
record di MURI.
Diantara 1700 orang tersebut yang telah berkarya secara collaborative content creation pada media massa online yakni KabarIndonesia, salah satunya adalah Penulis sendiri (Andy Chandra-red) yang baru beberapa hari lalu mengirim berita dan syukur Alhamdulilah sudah mendapat predikat “Weekly Top Views” yang menurut Redaksi KabarIndonesia yang menyatakan “Ternyata artikel anda ini telah menjadi satu artikel yang luar biasa. Disenangi oleh banyak para Pembaca KabarIndonesia” . Kreasi dan Inovasi dari Tim Koran Online KabarIndonesia membuat kita sangat mudah untuk mengakses semua berita dari www.KabarIndonesia.com dan pada kenyataannya, berita KabarIndonesia selalu di up-to-date sehingga mampu menghadirkan berita dan gambar yang menarik dan dapat kita juluki “The world news from us”. Beberapa rekan seprofesi di “Senayan”, mengatakan bahwa Penulis terlalu kritis, sedangkan menurut Penulis sendiri berita yang ditayangkan berseberangan dengan sitem public relations sehingga di sisi lain pengalaman 'jam terbang’ kritisi pada pemberitaan yang dilakukan adalah untuk kebenaran dan bukan saja karena berdasarkan fakta, namun juga untuk menyalurkan aspirasi bagi mereka yang tertindas kepada sang penindas, walaupun menyadari hal tersebut berdampak pada klien iklan di Apindonesia.Com yang enggan bernegosiasi lagi walaupun sudah diberikan kesempatan free of charge selama beberapa bulan bahkan ada yang mencapai enam bulan. Sumber : www.apindonesia.com Penulis : Andy Chandra Surat Dari KabarIndonesiaYth Sdr. Ruslan Andy Chandra, www.apindonesia.com Dengan ini kami atas nama seluruh staf redaksi KabarIndonesia ingin mengucapkan selamat kepada Sdr. Ruslan, karena artikel anda berjudul “Trisno Ingatkan Halimah Dan Bambang Kemesraan Itu Harus Diingat Walau 13,5 Trilyun Menanti” telah terpilih sebagai artikel yang banyak dikunjungi oleh para Pembaca KabarIndonesia. Berdasarkan hasil statistik data para pengunjung, ternyata artikel yang anda tulis banyak dibaca oleh para pengunjung, sehingga layak untuk dinobatkan sebagai “Weekly Top Views”. Ternyata artikel anda ini telah menjadi satu artikel yang luar biasa. Disenangi oleh banyak para pembaca KabarIndonesia. Pengumuman “Weekly Top Views” ini telah kami tayangkan disini. Redaksi KabarIndonesia juga telah membuatkan Blog khusus sebagai arsip untuk seluruh berita-berita yang telah menjadi Weekly Top View sepanjang tahun. Silahkan kunjungi: http://koran-kabarindonesia.blogspot.com/ Keberhasilan Sdr. Ruslan adalah keberhasilan kami juga sesuai dengan motto KabarIndonesia: Dari Kita untuk Kita – karena KabarIndonesia ini telah menjadi milik kita bersama. Dengan penuh rasa gembira kami sampaikan, bahwa hingga bulan Juni 2007, telah terdaftar lebih dari "SERIBU TUJUH RATUS" orang penulis/pewarta di koran online KabarIndonesia. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan kiranya apabila kami umumkan, koran online KabarIndonesia adalah koran Indonesia yang memiliki jumlah Pewarta/Reporter terbanyak pada saat ini. Perlu anda ketahui juga bahwa kami telah mempunyai ajang forum interaktif untuk berdikusi dimana pembaca bisa saling berkenalan dengan penulis. Dalam forum tersebut bisa didiskusikan berita-berita dari KabarIndonesia maupun topik-topik lainnya. Apabila Sdr. Ruslan belum mendaftar, silahkan bergabung di forum interaktif ini dengan mengirimkan email kosong ke: forum-interaktif-kabarindonesia-subscribe@yahoogroups.com Kami mohon bantuannya untuk menyebarluaskan KabarIndonesia ini kepada rekan-rekan maupun sahabat-sahabat lainnya dan ajaklah juga mereka untuk bergabung menjadi penulis di KabarIndonesia. Semakin banyak penulis yang bergabung dengan KabarIndonesia maka semakin keras pula gaung dan gemanya rakyat kecil. Kami tetap menunggu artikel - artikel Sdr. Ruslan berikutnya. Salam hormat Redaksi KabarIndonesia E. Widiyati Big News Today..!!! Let's see here www.kabarindonesia.com |
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&jd=Wartawan++Apindonesia.Com+Raih+Weekly+Top+Views++dari+Belanda&dn=20070623003945
Tidak ada komentar:
Posting Komentar