LiputanSatu.Com, Jakarta - Paguyuban muda-mudi, Swara Gembira, yang telah beberapa kali membuat pergelaran yang merayakan karya-karya Guruh Sukarno Putra, Candra Darusman & Yockie Suryaprayogo kali ini kembali dengan mempersembahkan Pergelaran Hip Hip hura yang terinspirasi oleh lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Chrisye. Pergelaran Hip-Hip Hura adalah pergelaran keenam Swara Gembira yang akan dilaksanakan pada 8 Desember di Livespace, SCBD. Kabar ini dirilis pada Senin, 26 November 2018 saat Konferensi Pers Pergelaran Hip-Hip Hura yang diselenggarakan di Queenshead, Kemang.
Seperti yang diketahui, Chrisye merupakan salah satu penyanyi maestro di Indonesia. Walaupun Chrisye sudah tiada, tapi lagu-lagunya masih berjaya. Bahkan lagu Serasa dan Juwita adalah beberapa lagu yang sering ditunggu-tunggu di berbagai acara anak muda. Chrisye juga terus turut memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui videoklip lagu-lagu yang dia tenarkan seperti Kala Cinta Menggoda, Cintaku, dan Untukku. Hal-hal ini lah yang akhirnya menjadi alasan utama mengapa Swara Gembira ingin merayakan sosok Chrisye di Pergelaran Hip Hip Hura. Selain itu, alasan lainnya Swara Gembira memilih Chrisye sebagai sosok yang diangkat pada pergelaran kali ini, Oi sebagai pemrakarsa Swara Gembira menjawab bahwa semangat Chrisye dalam memperjuangkan seni budaya Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dengan mengikuti perkembangan zaman semasa hidupnya adalah semangat yang dibutuhkan dan bahkan perlu ditiru anak muda di era globalisasi seperti saat ini.
Untuk itu, Swara Gembira akan memadukan para seniman muda dengan membawakan lagu-lagu Chrisye yang dikemas menjadi ragam pentas budaya Indonesia. Dimulai dari budaya Bali, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Melayu, Dayak, serta Sumba yang akan dipamerkan melalui latar dan dekorasi panggung, serta busana, tarian, tata rias wajah & rambut para penampil Pergelaran Hip Hip Hura.
Penampil dari Pergelaran Hip Hip Hura sendiri memiliki latar belakang seni yang beragam. Mementaskan penyanyi solo pop Kunto Aji dan biduanita indie Vira Talisa dalam satu panggung, ada juga Reza Chandika yang merupakan pemandu acara kondang dan selebritas dunia maya Cindercella yang akan bernyanyi dengan jenaka di pergelaran ini. Swara Gembira juga menggaet komunitas punk terbesar di Indonesia yaitu Marjinal serta Taring Babi dan penyanyi belia Nadin (Cakecaine). Fauzan Lubis (Sisitipsi) yang sedang laris manis di kalangan remaja akan kembali lagi mempersembahkan suaranya pada pergelaran kali ini. Bahkan Swara Gembira juga menggabungkan kelompok Reog Ponorogo Simo Giri Sampurno dan kelompok hip-hop Onar dalam satu panggung. Yang unik, akan ada aktivasi koran menarik hasil kolaborasi dengan Masdimboy, komikus yang tenar di Instagram. Selain itu, ada juga Elfa’s Choir, Kamila, dan Rishanda & The Rising yang akan turut menampilkan lagu-lagu populer Chrisye. Seperti biasa, ada Kinarya GSP yang akan mewarnai pergelaran dengan tarian-tarian meriah. Pergelaran ini akan dibuka oleh penampilan sekelompok musisi pendatang baru, Irama Pantai Selatan. Dan akan ditutup oleh disjoki kaset, Pemuda Sinarmas.
Pergelaran dengan kolaborasi seni dan budaya ini dapat dinikmati dengan kategori Tiket Pra-Acara seharga Rp. 300.000,00 dan Tiket Pas Acara seharga Rp. 400.000,00. Tiket Pra-Acara bisa dibeli melalui situs resmi Swara Gembira di www.swaragembira.com dan bagi kalian yang penasaran akan seperti apa Pergelaran Hip-Hip Hura langsung aja kunjungi instagram @swaragembira. Ingin tau seperti apa perpaduan budaya Indonesia yang beragam dengan lagu-lagu Chrisye? Sampai jumpa pada 8 Desember 2018 di Livespace, SCBD!
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Priscilla Siahaan (Patty)
Kepala Pemasaran & Komunikasi Swara Gembira
081219001996
prsclasiahaan@gmail.com
Tentang Swara Gembira:
Swara Gembira adalah sebuah paguyuban muda-mudi berdiri sejak Maret 2017. Berawal dari ketertarikan Oi dan Rifan terhadap warisan seni budaya Indonesia yang sangat kaya, Swara Gembira sadar bahwa Indonesia memiliki harta karun keindahan yang harus diperjuangkan untuk menjadi mercusuar dunia hiburan mancanegara. Maka dari itu, Swara Gembira selalu berusaha untuk menyajikan dan merevolusi keanekaragaman budaya tersebut dalam setiap pergelarannya. Seperti menyatukan generasi muda dengan generasi sebelumnya, musisi pendatang baru dengan para musisi ternama, bahkan menyatukan para seniman dari berbagai latar belakang seni yang berbeda pula.
Berangkat dari ketertarikan tersebut, Swara Gembira beberapa kali merayakan karya-karya maestro Indonesia. Seperti merayakan karya Guruh Sukarno Putra yang bertajuk “Pesta Dansa Untukmu Indonesiaku”, penggalangan dana persembahan untuk Yockie Suryo Prayogo pada “Pergelaran Sang Bahaduri”, dan pementasan karya Candra Darusman “Pesta Dara dan Pemuda”.
Selain merayakan karya-karya maestro Indonesia, Swara Gembira juga mengadakan pesta dengan lagu-lagu Indonesia yang pernah berjaya. Seperti festival yang mengangkat karya-karya pada tahun 50-60an di “Pesta Rakyat Jelata” dan pergelaran tembang-tembang asmara era 20-an hingga 2000-an Indonesia pada “Asmaradahana”.