The Indonesian economy in the second quarter of 2018 registered the highest annual quarterly growth — 5,27 % — under the administration of President Joko Widodo. The Indonesian economy, however, still faces a number of risks, internally and externally, and this is inextricably linked to the upcoming elections in April 2019.
Given this situation, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) has a pleasure to cordially invite you to our year-end public discussion, INDONESIA’S ECONOMIC AND POLITICAL OUTLOOK 2019 that will be moderated by Donny Agustiady, Associate of FPCI. This public discussion will be held on:
MONDAY, DECEMBER 3rd 2018
14:00 — 16:00 WIB
Registration starts at 13:00 WIB.
at Bengkel Diplomasi FPCI
Mayapada Tower 1, 19th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28, 12920, Jakarta
This discussion will feature the following speakers:
The public discussion is open to all our stakeholders: corporate community, Ambassadors and diplomats, government officials, academics, lecturers, think-tanks, research institutions, students, and journalists. It is exclusively held to give insights on the current context of the Indonesian economy and politics related to the upcoming election.
If you have any queries, please do not hesitate to contact Afni at afndamanik@gmail.com or +6287888739669 (WhatsApp only).
Kindly send us the transfer proof once the payment has been made. Due to the limited seat, please complete your registration before 1 December 2018. We will provide the receipt on the day.
Thank you very much for your attention and we very much hope that you would be willing to accept our invitation.
|
Rabu, 28 November 2018
Indonesia's Economic and Political Outlook 2019
Selasa, 27 November 2018
Pergelaran Hip-Hip Hura di Livespace SCBD Jakarta
LiputanSatu.Com, Jakarta - Paguyuban muda-mudi, Swara Gembira, yang telah beberapa kali membuat pergelaran yang merayakan karya-karya Guruh Sukarno Putra, Candra Darusman & Yockie Suryaprayogo kali ini kembali dengan mempersembahkan Pergelaran Hip Hip hura yang terinspirasi oleh lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Chrisye. Pergelaran Hip-Hip Hura adalah pergelaran keenam Swara Gembira yang akan dilaksanakan pada 8 Desember di Livespace, SCBD. Kabar ini dirilis pada Senin, 26 November 2018 saat Konferensi Pers Pergelaran Hip-Hip Hura yang diselenggarakan di Queenshead, Kemang.
Seperti yang diketahui, Chrisye merupakan salah satu penyanyi maestro di Indonesia. Walaupun Chrisye sudah tiada, tapi lagu-lagunya masih berjaya. Bahkan lagu Serasa dan Juwita adalah beberapa lagu yang sering ditunggu-tunggu di berbagai acara anak muda. Chrisye juga terus turut memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui videoklip lagu-lagu yang dia tenarkan seperti Kala Cinta Menggoda, Cintaku, dan Untukku. Hal-hal ini lah yang akhirnya menjadi alasan utama mengapa Swara Gembira ingin merayakan sosok Chrisye di Pergelaran Hip Hip Hura. Selain itu, alasan lainnya Swara Gembira memilih Chrisye sebagai sosok yang diangkat pada pergelaran kali ini, Oi sebagai pemrakarsa Swara Gembira menjawab bahwa semangat Chrisye dalam memperjuangkan seni budaya Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dengan mengikuti perkembangan zaman semasa hidupnya adalah semangat yang dibutuhkan dan bahkan perlu ditiru anak muda di era globalisasi seperti saat ini.
Untuk itu, Swara Gembira akan memadukan para seniman muda dengan membawakan lagu-lagu Chrisye yang dikemas menjadi ragam pentas budaya Indonesia. Dimulai dari budaya Bali, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Melayu, Dayak, serta Sumba yang akan dipamerkan melalui latar dan dekorasi panggung, serta busana, tarian, tata rias wajah & rambut para penampil Pergelaran Hip Hip Hura.
Penampil dari Pergelaran Hip Hip Hura sendiri memiliki latar belakang seni yang beragam. Mementaskan penyanyi solo pop Kunto Aji dan biduanita indie Vira Talisa dalam satu panggung, ada juga Reza Chandika yang merupakan pemandu acara kondang dan selebritas dunia maya Cindercella yang akan bernyanyi dengan jenaka di pergelaran ini. Swara Gembira juga menggaet komunitas punk terbesar di Indonesia yaitu Marjinal serta Taring Babi dan penyanyi belia Nadin (Cakecaine). Fauzan Lubis (Sisitipsi) yang sedang laris manis di kalangan remaja akan kembali lagi mempersembahkan suaranya pada pergelaran kali ini. Bahkan Swara Gembira juga menggabungkan kelompok Reog Ponorogo Simo Giri Sampurno dan kelompok hip-hop Onar dalam satu panggung. Yang unik, akan ada aktivasi koran menarik hasil kolaborasi dengan Masdimboy, komikus yang tenar di Instagram. Selain itu, ada juga Elfa’s Choir, Kamila, dan Rishanda & The Rising yang akan turut menampilkan lagu-lagu populer Chrisye. Seperti biasa, ada Kinarya GSP yang akan mewarnai pergelaran dengan tarian-tarian meriah. Pergelaran ini akan dibuka oleh penampilan sekelompok musisi pendatang baru, Irama Pantai Selatan. Dan akan ditutup oleh disjoki kaset, Pemuda Sinarmas.
Pergelaran dengan kolaborasi seni dan budaya ini dapat dinikmati dengan kategori Tiket Pra-Acara seharga Rp. 300.000,00 dan Tiket Pas Acara seharga Rp. 400.000,00. Tiket Pra-Acara bisa dibeli melalui situs resmi Swara Gembira di www.swaragembira.com dan bagi kalian yang penasaran akan seperti apa Pergelaran Hip-Hip Hura langsung aja kunjungi instagram @swaragembira. Ingin tau seperti apa perpaduan budaya Indonesia yang beragam dengan lagu-lagu Chrisye? Sampai jumpa pada 8 Desember 2018 di Livespace, SCBD!
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Priscilla Siahaan (Patty)
Kepala Pemasaran & Komunikasi Swara Gembira
081219001996
prsclasiahaan@gmail.com
Tentang Swara Gembira:
Swara Gembira adalah sebuah paguyuban muda-mudi berdiri sejak Maret 2017. Berawal dari ketertarikan Oi dan Rifan terhadap warisan seni budaya Indonesia yang sangat kaya, Swara Gembira sadar bahwa Indonesia memiliki harta karun keindahan yang harus diperjuangkan untuk menjadi mercusuar dunia hiburan mancanegara. Maka dari itu, Swara Gembira selalu berusaha untuk menyajikan dan merevolusi keanekaragaman budaya tersebut dalam setiap pergelarannya. Seperti menyatukan generasi muda dengan generasi sebelumnya, musisi pendatang baru dengan para musisi ternama, bahkan menyatukan para seniman dari berbagai latar belakang seni yang berbeda pula.
Berangkat dari ketertarikan tersebut, Swara Gembira beberapa kali merayakan karya-karya maestro Indonesia. Seperti merayakan karya Guruh Sukarno Putra yang bertajuk “Pesta Dansa Untukmu Indonesiaku”, penggalangan dana persembahan untuk Yockie Suryo Prayogo pada “Pergelaran Sang Bahaduri”, dan pementasan karya Candra Darusman “Pesta Dara dan Pemuda”.
Selain merayakan karya-karya maestro Indonesia, Swara Gembira juga mengadakan pesta dengan lagu-lagu Indonesia yang pernah berjaya. Seperti festival yang mengangkat karya-karya pada tahun 50-60an di “Pesta Rakyat Jelata” dan pergelaran tembang-tembang asmara era 20-an hingga 2000-an Indonesia pada “Asmaradahana”.
Jumat, 23 November 2018
Peluncuran Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
LiputanSatu.Com, Jakarta - Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan kampanye
internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap
perempuan di seluruh dunia. Sejak tahun 2001, Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bersama organisasi masyarakat sipil
menggelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang setiap
tahunnya diperingati mulai 25 November sampai 10 Desember.
Bertepatan dengan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
pada tahun 2018 ini, Komnas Perempuan menemukan banyak pengaduan dan
kasus kekerasan seksual yang tidak tertangani dan terlindungi, karena
ketiadaan payung hukum yang dapat memahami dan memiliki substansi yang
tepat tentang kekerasan seksual. Tren kekerasan seksual yang mencuat di
media menjelang peringatan Kampanye Internasional 16 Hari Anti Kekerasan
terhadap Perempuan adalah:
Pertama, kekerasan seksual yang terjadi di institusi pendidikan.
Penyelesaian kasus yang dialami oleh seorang mahasiswi UGM, menunjukkan
bahwa kekerasan seksual masih dianggap bukan pelanggaran berat di
kalangan civitas akademik dan belum ada prioritas pemulihan bagi
mahasiswi.
Kedua, tidak dikenalinya kekerasan seksual yang melatarbelakangi kasus
pelanggaran Pasal 27 ayat(1) jo Pasal 45 UU ITE (dalam hal ini kasus Ibu
Baiq Nuril di Mataram), sehingga perbuatan merekam dan dapat membuat
akses orang lain atas dokumen elektronik yang dilakukan Ibu Baiq Nuril
tidak dilihat sebagai akibat upaya membela dirinya sendiri atas
kekerasan seksual secara verbal yang dialaminya. Kondisi tersebut
menggambarkan sistem hukum belum menjamin perlindungan bagi perempuan
dari kekerasan seksual. Sistem hukum saat ini menunjukkan minimnya
perlindungan terhadap korban dan pelanggengkan impunitas kepada pelaku.
Ketiga, tren kekerasan terhadap perempuan berbasis cyber. Akhir tahun
2017 yang lalu, terdapat 65 kasus kekerasan terhadap perempuan di dunia
maya tercatat yang dilaporkan korban ke Unit Pengaduan untuk Rujukan
(UPR) Komnas Perempuan. Bentuk kekerasan yang dilaporkan cukup beragam
dan sebagian besar masih dilakukan oleh orang yang dekat dengan korban,
seperti pacar, mantan pacar, dan suami korban sendiri. Luasnya akses
dalam ranah dunia maya juga memungkinkan adanya pihak lain yang menjadi
pelaku kekerasan, seperti kolega, supir transportasi online, bahkan
orang yang belum dikenal sebelumnya (anonim). Umumnya, korban berasal
dari Jabodetabek atau kota-kota besar di Indonesia dan pada beberapa
kasus melibatkan pelaku dengan kewarganegaraan asing atau berlokasi di
luar negeri. Hal ini menunjukkan kejahatan cyber bukanlah bentuk
kekerasan terhadap perempuan biasa, namun juga kejahatan transnasional
yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Grafik dan diagram di bawah ini memperlihatkan bahwa pengaduan kasus
kekerasan terhadap perempuan di dunia maya terbanyak dilaporkan pada
bulan Februari hingga Desember, dengan jenis recruitment, malicious
distribution, ilegal content dan cyber harrashment memiliki jumlah
terbanyak kekerasan yang dialami perempuan korban.
Sumber: Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2018[1.Istilah-istilah
kekerasan dalam cyber yang terdapat dalam tabel: (1)Cyber grooming:
Pendekatan untuk Memperdaya;(2)Cyber harrashment:Pengiriman Teks untuk
Menyakiti/Menakuti/Mengancam/Mengganggu; (3)Hacking: Peretasan;
(4)Illegal Content: Konten Ilegal (5)Infringement of privacy:
Pelanggaran Privasi; (6)Malicious distribution: Ancaman Distribusi
Foto/Video Pribadi; (7)Online defamation: Penghinaan/Pencemaran Nama
Baik; (8)Recruitment:Rekrutmen Online
]
Keempat, kekerasan seksual dialami Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan
Pekerja Migran Perempuan. Pada tahun 2017, Komnas Perempuan menerima 10
pengaduan kasus PRT dan pekerja migran perempuan yang menjadi korban
perdagangan orang, dengan disertai kekerasan fisik, kekerasan seksual,
dan kriminalisasi. Para korban diperdagangkan di dalam negeri (wilayah
Indonesia) dan di luar negeri untuk tujuan eksploitasi tenaga kerja,
eksploitasi seksual hingga dugaan penjualan organ tubuh. Data Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
memperlihatkan pada 2015 terdapat 18 kasus pekerja migran yang mengalami
pelecehan seksual. Data lain yang juga mengkawatirkan dapat dilihat dari
Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang Tangerang yang mencatat bahwa
kasus pelecehan seksual terhadap pekerja migran selama 2008-2014
mencapai 11.343 kasus, dengan rincian 1.889 (2008), 2.518 (2009), 2.978
(2010), 2.186 (2011), 1.202 (2012), 477 (2013), 93 (2014, hingga
September).
Komnas Perempuan telah mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan
Rancangan Undang Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual, guna
memutus mata rantai kekerasan seksual dan menghadirkan pemulihan korban.
Namun, Panja Komisi 8 RUU Penghapusan Kekerasan Seksual DPR RI terkesan
memperlambat pembahasan dan pengesahan di DPR. Tidak sensitifnya Panja
terkait kekosongan hukum dalam melindungi masyarakat khususnya perempuan
dari kekerasan seksual ini mengakibatkan hingga saat ini proses hukum
terhadap kasus-kasus kekerasan seksual hanya berpegang pada KUHP dan
KUHAP, yang tidak mampu memberi perlindungan secara utuh bagi perempuan
korban kekerasan seksual. Hal ini menjadi hambatan bagi akses keadilan
korban, ditengah terus meningkatnya kasus-kasus kekerasan seksual yang
dilaporkan.
Tren kekerasan seksual yang semakin hari semakin meningkat, meyakinkan
kebutuhan payung hukum RUU Penghapusan Kekerasan Seksual untuk segera
disahkan guna melindungi kelompok rentan dari kekerasan seksual, maka
Kampanye Internasional 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sebagai
momentum penting dalam mengaktualisasikan jaminan perlindungan. Untuk
itu Komnas Perempuan mendesak:
1.Eksekutif dan legalislatif untuk segera membahas dan mengesahkan RUU
Penghapusan Kekerasan Seksual dengan tidak mengabaikan hal-hal prinsip
terkait pencegahan, hukum acara pembuktian, pemulihan dan perlindungan
hak-hak korban;
2.Presiden Republik Indonesia agar memberikan arahan kepada Pemerintah
untuk memperhatikan kasus kekerasan seksual dalam proses penyusunan
payung hukum agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang dibahas dan
disahkan memiliki ketepatan substansi untuk membangun, menjaga,
memelihara dan membantu ruang-ruang pengaduan untuk penanganan dan
pendampingan korban kekerasan seksual dengan tenaga-tenaga ahli yang
memiliki kapasitas yang memadai;
3.Masyarakat untuk secara terus menerus mengawal proses RUU Penghapusan
Kekerasan Seksual termasuk juga melakukan kampanye #GerakBersama
"Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan" termasuk terlibat dalam mencegah
kekerasan pada orang-orang dekat di ranah personal, domestik, komunitas
maupun Negara.
Untuk kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
(K16HAKTP) tahun 2018, Komnas Perempuan telah menyusun sejumlah agenda.
Sejak persiapan mengawali kampanye tahun ini, Komnas Perempuan telah
melakukan audiensi dengan beberapa mitra agar terlibat, seperti: Grab,
KBR 68 H, Goggle Indonesia, HelloMotion, Majalah Tempo, Komisi Penyiaran
Indonesia Pusat, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo),
@America, dan masih banyak lainnya. Terdapat tujuh (7) kegiatan yang
diinisasi oleh Komnas Perempuan untuk tahun ini. Kegiatan ini dimulai
dengan “Konferensi Pers Bersama” Komnas Perempuan bersama dengan
jaringan (23 November 2018) di Komnas Perempuan dan diakhiri dengan
“Karnaval Budaya: Pawai Akbar Mendorong Pengesahan RUU Penghapusan
Kekerasan Seksual” (8 Desember 2018). Agenda yang lebih rinci terdapat
di Lampiran 1 Agenda Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
(K16HAKTP) Komnas Perempuan
Selain itu, Komnas Perempuan turut menggalang gerakan kampanye bersama
masyarakat sipil secara serentak melalui “Ayo Menjadi Bagian dari
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (25 Nov-10 Desember)”
dengan mendaftarkan melalui website Komnas Perempuan
(https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-ayo-menjadi-bagian-dari-kampanye-16-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan-25-nov-10-desember).
Sampai dengan tanggal 22 November sudah terdapat 80 mitra/lembaga yang
terlibat mengadakan kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap
Perempuan yang tersebar di berbagai daerah. Untuk mengetahui mitra yang
melakukan kampanye dan kegiatan yang dilakukan dapat dilihat di Lampiran
4 Agenda Kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Mitra Komnas
Perempuan. Untuk ini, Komnas Perempuan juga telah merilis “Panduan
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Tahun
2018”(https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-panduan-kampanye-16-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan-tahun-2018)
Pada Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan tahun 2018 ini,
jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam Jaringan #GerakBersama
juga turut mengkampanyekan kampanye publik untuk mendukung RUU
Penghapusan Kekerasan Seksual.
Mari bergerak bersama untuk hentikan kekerasan terhadap perempuan!
Kontak Narasumber:
Mariana Amiruddin (Komisioner Komnas Perempuan) (081210331189)
Masruchah (Komisioner Komnas Perempuan) (087887233388)
Magdalena Sitorus (Komisioner Komnas Perempuan) (0818727038)
Lampiran 1
Agenda Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (K16HAKTP)
Komnas Perempuan
No Kegiatan Keterangan
1. Konferensi Pers Bersama di Komnas Perempuan Diselenggarakan pada:
Tanggal: 23 November 2018
Tempat: Ruang Persahabatan Lantai 1 Komnas Perempuan
Pukul : 14.00-16.00 WIB
2 Konferensi Pers dan Diskusi Publik:
Come Together to End Violence Against Women
#GerakBersama Memanusiakan Perempuan
Diselenggarakan pada:
Tanggal: 27 November 2018
Tempat : @America, Pacific Place Mall
Pukul: 16.00-17.30 WIB
3. 16 Film Festival
#GerakBersama #HearMeToo Diselenggarakan pada:
Tanggal: 25 November – 10 Desember 2018
4. Diskusi Publik Perempuan dan Teknologi
Komnas Perempuan bersama Telkom Telstra
Diselenggarakan pada:
Tanggal: 4 Desember 2018
Tempat : Ruang Rapat Lantai 1 Komnas Perempuan
Pukul: 10.00-13.00 WIB
5 Workshop Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Komnas Perempuan dan Grab Indonesia
Grab bekerjasama dengan Komnas Perempuan dalam Kampanye 16 Hari Anti
Kekerasan terhadap Perempuan, #GerakBersama. Dukungan Grab merupakan
wujud komitmen dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan
kepedulian untuk terus memberikan pelayanan yang aman dan nyaman selama
berkendara bersama Grab. Hal ini sejalan dengan kampanye
'#MajuLebihDekat' yang Grab luncurkan untuk menggarisbawahi inisiatif
'Perjalanan Lebih Aman' bagi pelanggan di Indonesia. Grab percaya kerja
sama yang berkesinambungan antara pemerintah dan sektor swasta berperan
krusial dalam mendorong kepedulian masyarakat Indonesia, termasuk
pengembangan layanan yang ramah terhadap perempuan melalui edukasi
terkait kekerasan terhadap perempuan. Diselenggarakan pada:
Tanggal: 1 Desember 2018
Tempat: Jakarta
6 Diskusi Publik
Perempuan, Pengungsi dan Kekerasan Seksual
Komnas Perempuan bersama Sandya Institute
Diselenggarakan pada:
Tanggal: 5 Desember 2018
Tempat : Ruang Rapat Lantai 1 Komnas Perempuan
Pukul: 15.00-17.00 WIB
7 Karnaval Budaya :
Pawai Akbar Mendorong Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan
Seksual Diselenggarakan pada:
Tanggal: 8 Desember 2018
Tempat: Rute Sarinah hingga Taman Aspirasi
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Lampiran 2
Mitra Komnas Perempuan untuk Agenda Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan
terhadap Perempuan (K16HAKTP)
No. Kegiatan Keterangan
1. Media dan Mitra:
- Majalah Tempo
Akan ada liputan khusus tentang pembahasan RUU Penghapusan Kekerasan
Seksual diantaranya wawancara Komnas Perempuan dan DPR RI.
- KBR 68H
Kerjasama liputan dan membuat produk Iklan Layanan Masyarakat (Public
Service Announcemen/PSA) untuk ditayang commuterline.
- Google Indonesia
Google Add, dan workshop community creator (youtuber) dengan konten
kampanye Penghapusan Kekerasan Seksual
- HelloMotion (Komunitas Animasi Indonesia)
Para animator membangun konten tentang Kekerasan Seksual untuk
disebarkan di komunitas dan publik.
2. Mitra lembaga pemerintah
Komisi Penyiaran Indonesia-Pusat Menjadi mitra lembaga negara untuk
kampanye, akan memberikan rekomendasi kepada seluruh stasiun televisi
dan radio untuk menayangkan Iklan Layanan Masyarakat/ PSA Kampanye
Penghapusan Kekerasan Seksual.
Lampiran 3
Penggalangan Dana Pundi Perempuan selama Kampanye 16 hari Anti Kekerasan
terhadap Perempuan: 25 November – 10 Desember 2018
Dalam rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, IKa
(Indonesia untuk Kemanusiaan) bersama Komnas Perempuan akan mengadakan
serangkaian acara pengalangan dana melalui Pundi Perempuan. Penggalangan
ini dilakukan untuk membantu individu/ komunitas/ lembaga pengadalayanan
(Women’s Crisis Center/ WCC) yang membantu perempuan dan anak korban
kekerasan, perempuan pekerja kemanusiaan, dan komunitas/ organisasi
perempuan di Indonesia.
Penggalangan dana ini akan dilakukan selama 16 Hari Anti Kekerasan
terhadap Perempuan yaitu dari 25 November- 10 Desember 2018. Ada 3 macam
penggalangan dana yang dilakukan yaitu:
1.Give Back Sale
Give Back Sale adalah event penjualan barang-barang yang dilakukan
sebanyak 2 kali dalam setahun. Barang-barang yang dijual berupa:
pakaian, sepatu, aksesories, dll. Event Give Back Sale akhir tahun ini
akan diadakan di Ke:Kini ruang bersama- Jl. Cikini Raya 45, Jakpus
selama 3 hari yaitu pada tanggal 13-15 Desember 2018. Saat ini kami
masih membuka donasi barang-barang dari masyarakat yang kami kumpulkan,
kami jual dan donasikan melalui event Give Back Sale hingga tanggal 5
Desember 2018.
Kontribusi untuk Give Back Sale bisa dilakukan melalui 2 hal yaitu
dengan cara: menyumbang barang dalam call for donation (sebelum
pelaksanaan Give Back Sale) atau membeli barang (pada saat pelaksanaan
Give Back Sale).
Untuk call for donation, masyarakat bisa mengirimkan barang-barangnya
(pakaian, assesories, buku, dll) dan mengirimkan ke Kantor IKa
(Indonesia untuk Kemanusiaan) Jl. Cikini Raya 43, Jakpus, telp (021)
3152726 dan melalui surel: info@indonesiauntukkemanusiaan.org
2.Penggalangan dana melalui rekening Pundi Perempuan
Kami juga membuka penggalangan dana melalui rekening Pundi Perempuan
Rek. Mandiri: 123-000-529-000-4 atau Rek. BCA: 342-305-9008. Cara
mengirimkannya: tambahkan kode nominal angka 1 di belakangnya. Misal:
donasi Rp. 200.001 atau Rp. 250.001
3.Penggalangan dana melalui www.kitabisa.com
Semua penggalangan dana yang terkumpul selama 16 hari akan didonasikan
melalui Pundi Perempuan. Pundi Perempuan merupakan women’s fund (dana
hibah perempuan) pertama di Indonesia yang hadir dalam konteks persoalan
kekerasan terhadap perempuan di Indonesia dan dalam dinamika dana yang
tersedia untuk perubahan sosial. Dengan berdonasi melalui Give Back
Sale, maka kita akan membantu banyak perempuan dan lembaga pengada
layanan perempuan untuk menuntaskan kasus-kasus kekerasan perempuan.
Digagas oleh Komnas Perempuan pada tahun 2001, dan mulai tahun 2003
dikelola bersama IKa (Indonesia untuk Kemanusiaan). Pundi Perempuan
menghadirkan model hibah yang memberdayakan, sesuai dengan nilai-nilai
perubahan sosial yang diharapkan. Kegiatan dalam Pundi Perempuan
antaralain melakukan penggalangan, pengelolaan, pengembangan dan
pendistribusian sumber dana yang akuntabel, memberi dukungan dan
mendorong keberlanjutan organisasi, komunitas atau individu yang
memiliki inisiatif penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Memberikan
dukungan bagi kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan kapasitas
perempuan pembela HAM. Serta membangun dan mengembangkan jaringan baik
di tingkat lokal, nasional dan internasional untuk memperkuat peran
Pundi Perempuan.
Dr.Dino Patti Djalal: ANTICIPATING THE G-20 SUMMIT, THE CASE FOR ADVANCING EFFECTIVE AND INCLUSIVE MULTILATERALISM
Series of International Summits has been concluded in the past 2 weeks. The two "giants" reached deadlock conclusion, a question arises — Whether multilateral forum can still produce definite solutions to answer current uncertainty? — With the G-20 Summit just around the corner, can the middle power countries contribute to the realization of an effective and inclusive multilateralism?
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) has the pleasure to invite you to our public discussion,“Anticipating the G-20 Summit, the Case for Advancing Effective and Inclusive Multilateralism” featuring H. E. Jean-Baptiste Lemoyne, Minister of State, attached to the Minister for Europe and Foreign Affairs, French Republic.
Rabu, 21 November 2018
Tantra Tobing Menangkan Hadiah Tiket Gratis ke Oman
Penyerahan Tiket Oman Air kepada Tantra Tobing dari Maskapai Oman di Hotel Kempinski, Jakarta
LiputanSatu.Com, Jakarta - Tantra Tobing, salah seorang tamu undangan pada Rabu (21/11) berhasil memenangkan tiket gratis pesawat Oman Air ke Muskat, Kesultanan Oman. Acara tersebut adalah rangkaian dari memperingati Hari Nasional Kesultanan Oman ke-48 serta Ulang Tahun Sultan Qabus bin Said Al-Said.
Hadir pada acara kenegaraan dan jamuan makan malam serta memberikan pidato resminya di acara tersebut antara lain Duta besar Kesultanan Oman di Jakarta, Yang Mulia Al Sayid Nazar Bin Al-Julanda Bin Majid Al Said. Yang mewakili pemerintah Indonesia, Menteri Perhubungan RI Yang Terhormat Bapak Budi Karya Sumadi. Undangan yang memenuhi Ruang Oval Bali Room Hotel Kempinski tersebut dari berbagai negara, Baik Diplomat, pejabat negara dan masyarakat bisinis serta lembaga NGO.
Hadir pada acara kenegaraan dan jamuan makan malam serta memberikan pidato resminya di acara tersebut antara lain Duta besar Kesultanan Oman di Jakarta, Yang Mulia Al Sayid Nazar Bin Al-Julanda Bin Majid Al Said. Yang mewakili pemerintah Indonesia, Menteri Perhubungan RI Yang Terhormat Bapak Budi Karya Sumadi. Undangan yang memenuhi Ruang Oval Bali Room Hotel Kempinski tersebut dari berbagai negara, Baik Diplomat, pejabat negara dan masyarakat bisinis serta lembaga NGO.
Penyerahan tiket gratis tersebut diserahkan oleh Pejabat Kedutaan Besar Oman di Jakarta. dan Imam Hartono selaku Country Manager Indonesia Oman Air di Jakarta.
Ketika ditanya penulis kepada Tantra, mimpi apa tadi malam? Tantra mengatakan "biasa saja" sambil tersenyum ramah. Tantra adalah Asistant Vice President Bank Asing. Menurut Tantra, dia pernah kuliah di Australia dan pernah tinggal di kota Melbourne selama 9 tahun. (Ruslan).
Dubes Al Sayid Nazar Gelar Acara Peringatan Hari Nasional Oman ke-48
Suasana memperingati HUT Kesultanan Oman di Hotel Kempinski Jakarta bersama Pejabat Negara Indonesia para Dubes dari negara-negara sahabat.
Dalam Pidato resminya Dubes Oman, Al Sayid Nazar menyatakan rasa
terima kasihnya pada para undangan yang telah hadir. Dubes Al Sayid Nazar juga
gembira dengan hubungan bilateral yang baik dengan Negara Indonesia serta Negara tetangga
lainnya. Berkenaan dengan bencana alam dan kecelakan tehnis di Indonesia. Dubes juga secara khusus mengucapkan dalam bahasa Indonesia “Turut
berduka cita.”
Sementara itu yang mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi. Menyampaikan ucapan selamat Hari Nasional Kesultanan Oman
ke-48 serta Ulang Tahun Sultan Qabus bin Said Al-Said. Menteri perhubungan
Budi juga menyatakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Oman terus semakin
meningkat.
Undangan yang memenuhi Ruang Oval Bali Room Hotel Kempinski tersebut dari
berbagai negara, Baik Diplomat seperti Dubes Osama dari Kerajaan Arab Saudi, pejabat negara seperti Wakil
Menteri luar negeri Dr.H.Abdurrahman Mohammad Fachir (A.M. Fachir) dan
masyarakat bisnis serta lembaga NGO.
Selesai kedua pejabat yang memberikan sambutan resminya. Diadakan
acara potong kue ulang tahun Kesultanan Oman ke-48 dan foto bersama dengan para
pejabat tinggi Negara.. Selanjutnya jamuan makan malam ala Oman yang disajikan
mengelilingi ruang oval, Bali Room di Hotel yang penuh sejarah monumental dan
sangat popular di Jakarta. Dubes Oman yang dikenal sangat familiar dengan Indonesia ini . Secara langsung mendatangi para undangan dan beramah-tamah.
PUISI UNTUK KESULTANAN OMAN
Puisi Untuk Kesultanan Oman
Sebuah
Negara yang terkenal stabil dan Aman
Muskat
Ibukota Oman yang terkenal nan tenteram
Disana
ada Sultan Qabus bin Said Al-Said
Dengan
Wakilnya PM Fahd bin Mahmoud Al-Said
Parlemen
mu bernama Majlis ad-Dawlah
Sedangkan
Majelis rendah mu bernama Majlis as-Syura
Oman
memiliki luas sekitar 309.501 km2
Dengan
Pendududuk disana sekitar 4, 5 Juta
Yang
Mulia Bapak Duta Besar Oman di Jakarta
H.E
Al Sayid Nazar Bin Al-Julanda Bin Majid
Al Said
Kami
mengucapkan Selamat Hari Kebangsaan
Ke-48
Semoga
Oman menjadi Negara yang berlimpah berkah
Amin
Ya Allah
Jakarta, 19 Nopember 2018
Ruslan Andy Chandra
Petani Singkong
WA.081294004611
Selasa, 20 November 2018
Indonesia Gelar Pertemuan Pertama Kepala Badan Otoritas Obat Negara OKI
LiputanSatu.Com - Jakarta Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Pertama Kepala Badan Otoritas Obat dari Negara-Negara Anggota OKI
Indonesia akan menggelar pertemuan pertama bagi para kepala Badan Otoritas Obat di negara-negara anggota OKI pada tanggal 21-22 November 2018 di Jakarta. Pertemuan ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan realisasi kemandirian dalam produksi obat dan vaksin bagi negara-negara anggota OKI.
Pertemuan ini mengusung tema: "Penguatan Kerjasama antar Regulator Nasional di Negara-Negara Anggota OKI untuk Kemandirian dalam Produksi Obat-obatan dan Vaksin", dan diharapkan mampu membuka kesempatan tersendiri bagi otoritas badan nasional di setiap negara anggota OKI untuk bertukar pandangan, pengalaman dan praktik terbaiknya dalam menghadapi tantangan produksi obat.
Dubes Mohammad Naeem Khan, Asisten Sekretaris Jenderal OKI untuk Urusan Sains Dan Teknologi, menyatakan bahwa banyak dari negara berkembang, termasuk beberapa negara anggota OKI, mengeluhkan banyaknya penyakit yang diderita penduduknya, tapi tidak memiliki kapasitas produksi obat yang memadahi, ditambah dengan lemahnya sistem aturan perobat-obatan yang dimiliki. Oleh karena itu, OKI bekerjasama dengan instansi-instansi terkait ingin menunjukkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan perbaikan aturan perobat-obatan, serta kemandirian dalam produksi obat bagi negara-negara anggota OKI.
Pertemuan yang akan diadakan di Jakarta ini diharapkan akan memberikan rekomendasi tentang langkah terbaik dalam mengatasi permasalahan regulasi perobat-obatan di negara-negara anggota OKI, serta rekomendasi terkait langkah-langkah strategis untuk mempercepat pencapaian kemandirian produksi dan jaminan kualitas obat-obatan dan vaksin, serta keamanan dan efektivitasnya di negara-negara anggota OKI.
Pertemuan yang akan dihadiri juga oleh delegasi dari WHO, UNICEF dan Islamic Development Bank, serta para pelopor produksi vaksin dan manufaktur farmasi ini juga akan mengesahkan "rancangan kerja" OKI dalam rangka memperkuat kerjasama antar badan otoritas nasional di negara-negara anggota OKI dalam kemandirian produksi obat- obatan dan vaksin tahun 2019-2021.
Indonesia akan menggelar pertemuan pertama bagi para kepala Badan Otoritas Obat di negara-negara anggota OKI pada tanggal 21-22 November 2018 di Jakarta. Pertemuan ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan realisasi kemandirian dalam produksi obat dan vaksin bagi negara-negara anggota OKI.
Pertemuan ini mengusung tema: "Penguatan Kerjasama antar Regulator Nasional di Negara-Negara Anggota OKI untuk Kemandirian dalam Produksi Obat-obatan dan Vaksin", dan diharapkan mampu membuka kesempatan tersendiri bagi otoritas badan nasional di setiap negara anggota OKI untuk bertukar pandangan, pengalaman dan praktik terbaiknya dalam menghadapi tantangan produksi obat.
Dubes Mohammad Naeem Khan, Asisten Sekretaris Jenderal OKI untuk Urusan Sains Dan Teknologi, menyatakan bahwa banyak dari negara berkembang, termasuk beberapa negara anggota OKI, mengeluhkan banyaknya penyakit yang diderita penduduknya, tapi tidak memiliki kapasitas produksi obat yang memadahi, ditambah dengan lemahnya sistem aturan perobat-obatan yang dimiliki. Oleh karena itu, OKI bekerjasama dengan instansi-instansi terkait ingin menunjukkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan perbaikan aturan perobat-obatan, serta kemandirian dalam produksi obat bagi negara-negara anggota OKI.
Pertemuan yang akan diadakan di Jakarta ini diharapkan akan memberikan rekomendasi tentang langkah terbaik dalam mengatasi permasalahan regulasi perobat-obatan di negara-negara anggota OKI, serta rekomendasi terkait langkah-langkah strategis untuk mempercepat pencapaian kemandirian produksi dan jaminan kualitas obat-obatan dan vaksin, serta keamanan dan efektivitasnya di negara-negara anggota OKI.
Pertemuan yang akan dihadiri juga oleh delegasi dari WHO, UNICEF dan Islamic Development Bank, serta para pelopor produksi vaksin dan manufaktur farmasi ini juga akan mengesahkan "rancangan kerja" OKI dalam rangka memperkuat kerjasama antar badan otoritas nasional di negara-negara anggota OKI dalam kemandirian produksi obat- obatan dan vaksin tahun 2019-2021.
Penghargaan Perbankan dari Economic Review
Katua Panitia Penyelenggara Irlisa (tengah) dan Para Pemenang Penghagaan kan |
LiputanSatu.Com. Jakarta- Seruan terkait Digitalisasi Perbankan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, memprediksi di tahun 2019, Indonesia akan menjadi the biggest digital economy di Asia Tenggara. Tak bias dipungkiri di era digitalisasi seperti sekarang ini, perubahan besar-besaran dialami banyak sektor karena kemajuan teknologi informasi (IT). Salah satunya di sektor perbankan.
Disrupsi digital adalah perubahan secara besar-besaran menandai perubahan era dari yang sifatnya offline ke online, perubahan ini juga mulai menjadi tantangan bagi industri perbankan dengan adanya pemain baru di industri Financial Technologi (Fintech). Perbankan akan mengalami disrupsi dalam skala besar. Di sinilah perbankan harus masuk produk digital menghadapi disrupsi digital tersebut. Untuk di Indonesia, beragam inovasi perbankan pun dilakukan untuk menghadapi era digitalisasi perbankan.
Era Disrupsi digital membuat bank harus mengubah cara berpikir, sehingga lebih dinamis dalam dan aktif mencari konsumen, untuk terus berinovasi dalam menghadapi disrupsi Digital. Inilah perusahaan Perbankan terbaik 2018, yang mempu menyiasati persaingan di tengah era dirupsi digital dengan tetap menunjukan kinerja positif di tahun 2017.
Yakni sebuah Penghargaan bergengsi yang diterima oleh beberapa perusahaan perbankan yang telah disesuaikan dengan pengelompokan Perbankan berdasarkan : Aset Perusahaan, Kelompok BUKU dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta). Dimana Nominator APBPI VII-2018 dan ABPRI-VI-2018 ini telah diseleksi berdasarkan Penilaian Kinerja Keuangan perusahaan Desember 2017, dengan menggunakan metode perhitungan dan analisa data yang diperoleh dari berbagai sumber, data yang dipublikasi.
Disrupsi digital membuat bank harus mengubah cara berpikir mereka, dari yang selama ini hanya menunggu konsumen datang dan menyimpan uangnya. Kini harus lebih dinamis dan aktif. Dan dikarenakan hal itu pulalah Anugerah Perbankan Indonesia-VII-2018 (APBI-VII-2018) & ”Anugerah BPR Indonesia VI- 2018 (ABPRI-VI-2018). Penganugerahan ini menjadi salah satu penghargaan atas mereka perbankan yang telah mempu terus berinovasi dan menorehkan prestasi dalam menjalankan bisnisnya sepanjang 2017, papar Ketua Penyelenggara APBI-VII-2018 & ABPRI-VI-2018 sekaligus Pendiri Indonesia-Asia Institute - Economic Review Hj.RAy. Irlisa Rachmadiana,S.Sn,MM.
Irlisa menambahkan, Penghargaan APBI-VII-2018 & ABPRI-VI-2018 juga merupakan Penghargaan atas Kontribusi yang signifikan dari perusahaan bagi pengembangan perekonomian di Indonesia. Kini Perbankan harus mulai mengubah cara bisnisnya. Kalau dahulu, nasabah mencari kemudian mendatangi bank untuk menyimpan uangnya. Sekarang, bank harus dinamis dalam dan aktif mencari konsumen. Terlebih lagi saat ini konsumen atau nasabah ingin sesuatu yang lebih memudahkan mereka dalam bertransaksi perbankan. Oleh karena itu, ketika bank menerapkan digitalisasi, mereka juga melahirkan beragam pelayanan baru.
Dilaksanakan di Mawar I- Ballroom, Lt.2, Balai Kartini, pada Senin, 19 November 2018, Penghargaan APBI-VII-2018 & ABPRI-VI-2018 kali ini mengusung tema: Perbankan Indonesia, di Era Disrupsi Teknologi Informasi.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Juri-APBI-VII-2018 Prof.Dr.Ir.Marsudi Wahyu Kisworo,MSc. menambahkan Era disruptif mendorong persaingan makin ketat dan melebar dengan hadirnya pendatang baru bernama fintech. Bagi perbankan, itu bukanlah masalah besar karena kini bank juga ikut serta mengembangkan fintech.
Mereka Para peraih penghargaan ini merupakan para pelaku usaha di sektor perbankan terus yang terbukti mampu berinovasi dan mengembangkan usahanya di tengah ketatnya persaingan. Industri yang menjadi salah satu penopang perekonomian nasional ini. Yakni yang mampu terus mempersiapkan diri menuju perubahan dan menghadapi era, terang Marsudi.
Ditambahkannya, saat ini Generasi milenial lebih mengetahui Go-Pay yang bisa dipakai beli martabak misalnya, mungkin mereka tidak mengalami yang namanya buku tabungan. Hal ini turut menjadikan pentingnya transformasi industri perbankan terhadap revolusi teknologi digital.
Namun, Marsudi menekankan terkait digitalisasi perbankan, ada dua tantangan yang dihadapi kelompok besar, yaitu generasi milenial dengan sistem pembayaran online, dan kelompok baby boomers, yang juga harus diedukasi mendigitalkan produk perbankan yang tadinya offline seperti kartu kredit. Oleh karenannya para pemain perbankan yang tadinya offline akan muali beralih ke online e-cash dengan venture capital. Dan diprediksi suatu saat akan convert yang lebih unggul dan user friendly.
Sekilas tentang Majalah Economic Review
Majalah Economic Review adalah majalah nasional yang menyajikan berita dan informasi mengenai Ekonomi dan Bisnis terkini yang mencangkup Perusahaan Swasta, BUMN, BUMD dan anak-anak perusahaannya, yang dibaca oleh para Komisaris, Direktur & Manajer Perusahaan termasuk para pejabat pemerintahan, lembaga tinggi dan tertinggi negara, Gubernur, Bupati, Walikota, Pelaku Bisnis serta para pengamat, peneliti dan akademisi di Indonesia maupun masyarakat Indonesia di seluruh Kedubes RI di luar negeri.
Majalah Economic Review hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia dengan harapan dapat menyajikan berita-berita terktual dan memberikan iut pengetahuna seputar ekonomi bagi para pembaca dan pelanggannya sehingga mempu memenuhi keingintahuan para pembaca setia majalah Economic Review. Majalah Business Review telah memasuki tahun ke delapan penerbitannya, dan diterbitkan setiap bulan oleh PT Kencana Ungu Mulia yang tergabung dalam Ideku Group.
Dirut PD BPR Sukabumi Engkos Rosidin Terima Penghargaan Perbankan
Engkos Rosidin selaku Direktur Utama PD BPR Sukabumi Menerima Panghargaan Perbankan dari Dewan Juri di Jakarta |
LiputanSatu.Com - Bank PD BPR Sukabumi berhasil
meraih salah satu penghargaan bergengsi tingkat nasional di Jakarta. Penghargaan diterima langsung oleh Dirut PD BPR Sukabumi Engkos Rasidin dari Dewan Juri. Acara tersebut berlangsung di Mawar I, Ballroom, Lantai .2, Balai Kartini, pada Senin (19/11) dihadiri oleh para petinggi Perbankan, OJK dan tamu undangan lainnya.
Penghargaan APBI-VII-2018 & ABPRI-VI-2018 kali ini mengusung tema: Perbankan Indonesia, di Era Disrupsi Teknologi Informasi.Terkait Inovasi serta berbagai prestasi perbankan dalam
meghadapi era digitalisasa, kembali Di tahun 2018 ini Majalah Economic Review,
Perbanas Institute, IPMI International Business School serta Indonesia-Asia
Institute, NBO Group, Thomas International, PQI International, Frontliner
Service, kembali menyelenggarakan malam Anugerah Perbankan Indonesia-VII-2018
(APBI-VII-2018) & ”Anugerah BPR Indonesia VI- 2018 (ABPRI-VI-2018).
Disrupsi digital membuat bank harus mengubah cara berpikir
mereka, dari yang selama ini hanya menunggu konsumen datang dan menyimpan
uangnya. Kini harus lebih dinamis dan aktif. Dan dikarenakan hal itu pulalah
Anugerah Perbankan Indonesia-VII-2018 (APBI-VII-2018) & ”Anugerah BPR
Indonesia VI- 2018 (ABPRI-VI-2018). Penganugerahan ini menjadi salah satu
penghargaan atas mereka perbankan yang telah mempu terus berinovasi dan
menorehkan prestasi dalam menjalankan bisnisnya sepanjang 2017, papar Ketua
Penyelenggara APBI-VII-2018 & ABPRI-VI-2018 sekaligus Pendiri
Indonesia-Asia Institute - Economic Review Hj.RAy. Irlisa Rachmadiana,S.Sn,MM.
Irlisa menambahkan, Penghargaan APBI-VII-2018 &
ABPRI-VI-2018 juga merupakan Penghargaan atas Kontribusi yang signifikan dari
perusahaan bagi pengembangan perekonomian di Indonesia. Kini Perbankan harus mulai
mengubah cara bisnisnya. Kalau dahulu, nasabah mencari kemudian mendatangi bank
untuk menyimpan uangnya. Sekarang, bank harus dinamis dalam dan aktif mencari
konsumen. Terlebih lagi saat ini konsumen atau nasabah ingin sesuatu yang lebih
memudahkan mereka dalam bertransaksi perbankan. Oleh karena itu, ketika bank
menerapkan digitalisasi, mereka juga melahirkan beragam pelayanan baru.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Juri-APBI-VII-2018
Prof.Dr.Ir.Marsudi Wahyu Kisworo,MSc. menambahkan Era disruptif mendorong
persaingan makin ketat dan melebar dengan hadirnya pendatang baru bernama
fintech. Bagi perbankan, itu bukanlah masalah besar karena kini bank juga ikut
serta mengembangkan fintech.
Mereka Para peraih penghargaan ini merupakan para pelaku
usaha di sektor perbankan terus yang terbukti mampu berinovasi dan
mengembangkan usahanya di tengah ketatnya persaingan. Industri yang menjadi
salah satu penopang perekonomian nasional ini. Yakni yang mampu terus
mempersiapkan diri menuju perubahan dan menghadapi era, terang Marsudi.
Saat diwawancarai LiputanSatu, Engkos Rosidin selaku Dirut PD BPR Sukabumi menyatakan BPR Sukabumi adalah sebuah lembaga kepercayaan. Banyaknya penabung di BPR Sukabumi adalah salah satu indikator kepercayaan masyarakat yang baik. Pelayanan yang baik dari BPR Sukabumi untuk nasabahnya. Membuat mereka semakin tertarik untuk menabung. Engkos menambahkan Tabungan masyarakat saat ini mencapai Rp.183 Miliar. Deposito Rp.53 Miliar sedangkan kredit yang disalurkan mencapai Rp.202 Miliar. Khusus untuk pelatihan SDM/staf, Engkos menggunakan sistem training internal dan juga dari luar BPR (Ruslan)
Selasa, 13 November 2018
Pemimpin Masa Depan Mendapat Beasiswa untuk Belajar di Australia
LiputanSatu.Com, Jakarta - Pemerintah Australia telah memberikan beasiswa penuh kepada 250 mahasiswa paska sarjana untuk belajar di Australia pada 2019.
Beasiswa Australia Awards melengkapi para penerima dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
“Beasiswa ini akan mendukung generasi pemimpin baru untuk membuat dampak positif dalam bidang pilihan mereka,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.
“Saat para mahasiswa lulus, mereka akan bergabung dalam sebuah jejaring alumni bergengsi di mana termasuk didalamnya ada para tokoh bisnis, pemerintah dan masyarakat madani Indonesia.”
Lima kandidat yang luar biasa ini telah menerima Beasiswa Australia Awards ASEAN, prakarsa khusus yang diselenggarakan dalam rangka ASEAN-Australia Special Summit untuk mendukung para sarjana mencari cara untuk membangun perdamaian, kesejahteraan dan sosial ASEAN. Mereka adalah Ari Triono, Aditya Arnanda, Rocky Reynaldo, Nindy Silvie dan Lathifah Nazaruddin.
Tujuh orang sarjana Indonesia yang sedang belajar di Australia dengan beasiswa dari Pemerintah Australia juga telah menerima penghargaan untuk mendukuk pengembangan karir mereka.
Adrianus Hendrawan dan Deasy Damayanti Pane telah menerima Penghargaan Hadi Soesastro untuk para sarjana yang menyelesaikan doktorat dalam bidang ekonomi politik, hubungan ekonomi internasional dan pembangunan. Penghargaan ini untuk mengenang almarhum Profesor Soesastro, ekonom terkemuka Indonesia, akademisi dan tokoh intelektual, serta sahabat dekat Australia.
Fransisco Fernando, I Gede Pandu Wirawan, Mersi Katrina Manurung, Sri Ita Alimena dan Faza Nabila Syahrul telah menerima Penghargaan Allison Sudradjat untuk beasiswa di bidang kesehatan. pendidikan atau pembangunan. Penghargaan ini didedkasikan untuk diplomat dan tokoh kemanusiaan Australia yang meninggal dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta pada 2007.
Australia adalah tujuan paling populer bagi warga Indonesia untuk belajar di luar negeri dan memiliki tujuh universitas masuk dalam daftar 100 universitas top dunia, menurut QS World University Rankings.
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards dibuka mulai 1 Februari hingga 30 April setiap tahun. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.australiaawardsindonesia.org.
Langganan:
Postingan (Atom)