Jakarta,
Kamis (11 Oktober 2012)—Pemerintah tetap berencana menyelenggarakan Ujian
Nasional tahun depan. Sejumlah perubahan dilakukan diantaranya disiapkan 20 variasi
soal. Dari sisi pengawasan, pemerintah juga tetap berkoordinasi dengan
perguruan tinggi negeri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Mohammad Nuh menyampaikan, secara legal yuridis pelaksanaan UN ada dasar
undang-undang dan peraturan pemerintahnya. Kemudian dari sisi akademik sampai
bentuk soal pilihan ganda juga ada dasarnya. “Insya Allah tahun depan UN tetap
dilakukan, tetapi ada beberapa perubahan,” katanya saat memberikan keterangan
pers di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Mendikbud mengatakan, perubahan yang
dilakukan adalah jumlah variasi soal. Jika pada tahun ini hanya ada lima macam
variasi soal untuk 20 peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan
disiapkan 20 macam variasi soal. “Setiap peserta didik dalam satu kelas akan
mengerjakan soal yang berbeda semua. Ini yang diuji kemampuan perseorangan, bukan
kolektif. Kita ingin tingkatkan kekhusyukan peserta,” katanya.
Adapun terkait standar kelulusan, Mendikbud
mengatakan, ada kemungkinan untuk meningkatkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif
lainnya, standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal
ditingkatkan. Pada tahun ini proporsi
tingkat kesulitan soal adalah 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar.
Formulasi pada tahun depan kemungkinan menjadi 10 persen mudah, 70 persen
sedang, dan 20 persen sukar. “Masih belum, akan kami matangkan bersama dengan
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pemikiran untuk meningkatkan ada dengan
kemungkinan tingkat kesulitan,” katanya.
Mendikbud menambahkan, seleksi penerimaan
calon mahasiswa baru tahun depan sebanyak 50 persen akan menggunakan jalur
undangan, 30 persen jalur ujian tertulis, dan 20 persen jalur mandiri. Mendikbud
menyebutkan, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa IPB yang diterima
melalui jalur undangan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan signifikan. “Melalui jalur undangan, yang dipakai untuk menentukan kelulusan adalah
nilai UN dan rapor.”
Ketua BSNP Muhammad Aman Wirakartakusumah
mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kisi-kisi soal UN dan diharapkan selesai
pada November mendatang. Menurut dia, kisi-kisi soal UN tidak jauh berbeda
dengan kisi-kisi soal tahun ini karena kisi-kisi tersebut dikembangkan dari
standar isi. “ Kisi-kisi hanya bersifat lebih operasional. Bank dari kisi-kisi
sudah ada,” katanya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar