Surat
Terbuka Oneng (Rieke Dyah Pitaloka) untuk koleganya sesama anggota
Dewan Yang Terhormat, malam sebelum DPR RI Paripurna untuk persetujuan
kenaikan harga BBM pada Senin (17/6/2013).
Berikut isi lengkap surat terbuka Rieke:
SURAT TERBUKA KEPADA DPR RI
Kepada: YANG TERHORMAT Teman-teman politisi DPR RI
Ada apa dengan kita? Apa yang membuat bersikukuh menyepakati pencabutan
subsidi BBM dan mengalihkannya ke BALSEM (Bantuan Langsung Semaput).
Apakah kita lupa bahwa kita anggota DEWAN PERWAKILAN RAKYAT? KITA
DIPILIH RAKYAT.
Bukankah kita sama-sama disumpah dengan gunakan
kitab suci kita masing-masing, atas nama Tuhan untuk dengarkan suara
rakyat dan memperjuangkannya. Kita ada di ruangan yang sama, kita
dilantik sama-sama dalam upacara kenegaraan ucapkan sumpah jabatan kita.
Upacara yang disaksikan Rakyat di seluruh Tanah Air, yang dibiayai oleh
uang mereka pula. Sudahkah kita dengarkan suara rakyat?
Saya
punya daerah pemilihan, saudara-saudara anggota Dewan yang lain pun
punya daerah pemilihan. Silakan cek apakah rakyat memang setuju BBM
naik? Silakan cek apakah dengan kenaikan BBM dan BLT yang disalurkan
para pemilih kita hidupnya jadi sejahtera? Dengan BLT apakah kesehatan,
pendidikan dan ekonomi RAKYAT Yang JADIKAN KITA WAKIL RAKYAT hidupnya
jadi lebih terjamin?
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang
terhormat, tanggal 11 Juni 2013 BPK menyampaikan laporan keuangan di
Sidang Paripurna. Saya ada di sana. Apakah kalian hadir? Kita sama-sama
mendengar alangkah hebatnya indikasi "perampokan uang rakyat" tahun
2012. Termasuk ratusan triliun keuntungan dari sektor hulu yang entah ke
mana mengalirnya karena digunakan tanpa melalui mekanisme pembahasan
APBN.
Kita sama-sama mendengar "raibnya" puluhan Triliun
bansos, tak jelas pertanggungjawabannya. Tidakkah ada keinginan kita
yang punya tugas "budgeting" untuk bongkar tuntas laporan tersebut.
Tidakkah kita tergelitik untuk mempertanyakan kenapa bisa terjadi Dewan
Perwakilan Rakyat TIDAK TAHU sekitar 38 Triliun UANG RAKYAT DIBAYARKAN
UNTUK KEANGGOTAAN INDONESIA di IMF?
Perlukah keanggotaan itu
untuk rakyat. Dengan uang sebanyak itu berapa beasiswa bagi siswa miskin
bisa disalurkan. Berapa sekolah bisa diperbaiki. Dengan uang sebanyak
itu 240 juta rakyat bisa jadi penerima Jamkesmas.
Ada apa
dengan kita? Silakan tanya diri kita masing-masing betulkah keuangan
negara bermasalah gara-gara subsidi BBM? Pernahkah kita bertanya, berapa
uang rakyat per hari, per minggu, per bulan, per tahun yang terkumpul
dari membeli BBM di SPBU-SPBU?
Mengapa seolah-olah rakyat hanya
jadi beban. Opini yang terus dikembangkan seolah-olah rakyat gerogoti
APBN untuk hal-hal yang tidak perlu. Bukankah sebagai wakil rakyat kita
juga tahu: RAKYAT BELI BBM, TAK ADA BBM GRATIS. Sekali-kali sepertinya
harus disampaikan kepada rakyat berapa sesungguhnya keuntungan dari
penjualan BBM (termasuk yang dibeli rakyat).
Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat yang terhormat, ada apa dengan kita? Kalau pun butuh
tambahan dana untuk program-program yang kalian sebut kerakyatan, kita
juga sama-sama tahu ada solusi lain mencari sumber pendanaan, (SAL, SBN,
Penghematan dan realokasi anggaran di kementerian dan lembaga).
Kita juga sama-sama tahu, kalau BBM Naik, ongkos transportasi naik,
biaya produksi naik, harga-harga pasti naik, sementara PENGHASILAN
RAKYAT TIDAK NAIK. Itu yang pasti terjadi di daerah pemilihan saya.
Bagaimana dengan di daerah pemilihan anggota dewan lain? (Jangan-jangan
hanya terjadi di daerah pemilihan saya)
Anggota dewan yang
terhormat, kita semua tahu, besok (hari ini) 17 Juni 2013 adalah
Paripurna persetujuan APBN-P 2013. Kalau kita ikut maunya pemerintah
SUBSIDI BBM hanya 6 T berarti KITA SETUJU HARGA BBM NAIK. Kalau kita
alokasikan SUBSIDI BBM 48 T artinya KITA TIDAK SETUJU HARGA BBM NAIK.
Malam ini kita punya waktu merenung bersama, betulkah keinginan
sebagian besar dari kita KURANGI SUBSIDI BBM BETUL-BETUL KARENA
PERTIMBANGAN UTK MENYELAMATKAN EKONOMI RAKYAT ataukah karena ada dari
KITA JADI BAGIAN DARI KONSPIRASI SISTEMATIS AKAL-AKALAN KELABUI RAKYAT
UNTUK SELAMATKAN EKONOMI DIRI SENDIRI YG BUTUH DANA UNTUK PEMENANGAN
2014?
Selamat Merenung, merenungkan dan putuskan apakah besok KITA akan memposisikan diri sebagai WAKIL RAKYAT atau PENIPU RAKYAT!
Tol Cikampek KM 53, 16 Juni 2013
Salam Juang
Rieke Diah Pitaloka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar