LIPUTANSATU - Jakarta. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat ini sedang menata sistem
keguruan. Upaya ini dilakukan meningkatkan profesionalitas, distribusi,
kesejahteraan, dan perlindungan bagi pendidik dan tenaga pendidikan.
"Ada
beberapa upaya yang telah dan sedang kita lakukan yaitu yang pertama
kita sedang melakukan penataan sistem keguruan termasuk pendidikan
profesi guru dan pelatihan berkelanjutan," kata Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh saat memberikan sambutan pada
puncak peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan HUT PGRI ke-68 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, (27/11/2013).
Upaya
lain yang
dilakukan, kata Mendikbud, adalah melakukan revisi terhadap
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, yang
dinilai menghambat pengelolaan pendidikan. "Sebenarnya itu kewajiban
kabupaten kota, tetapi kami tetap mengambil peran," katanya.
Terkait
pendirian organisasi profesi guru, Mendikbud mendukung penuh agar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bisa menjadi organisasi profesi
yang kuat dan kredibel. "Diharapkan, para guru bisa meningkatkan
tanggungjawabnya menegakkan kode etik dan kinerjanya sejalan dengan
peningkatan kesejahteraannya," katanya.
Ketua
PB PGRI Sulistyo menyampaikan, perilaku yang ditampilkan oleh guru
sebagai tenaga profesional harus berbasis pada kode etik, yang
ditetapkan oleh organisasi profesi guru. Kode etik, kata dia, merupakan
seperangkat nilai dan norma, yang harus dijunjung tinggi oleh guru.
Penerapannya
dilakukan ketika
berinteraksi dengan peserta didik, masyarakat, pemerintah, kolega,
atasan, organisasi profesi, dan status keprofesian. "Saat ini, Insya
Allah PGRI telah memenuhi syarat sebagai organisasi profesi menurut
perundang-undangan yang berlaku dan sudah siap dikukuhkan sebagai
organisasi profesi guru Indonesia," katanya.
Mendikbud
memberikan apresiasi dan penghargaan yang sangat tinggi kepada guru
yang telah berdedikasi meningkatkan kecerdasan bangsa. "Suasana
peringatan kali ini terasa sangat khusus, suasana perpisahan. Kami ingin
mengakhirinya dengan khusnul khotimah," katanya kepada para pendidik
dan tenaga kependidikan yang menghadiri acara.
Kepada
para guru, Mendikbud berpesan, agar guru harus menjadi pembelajar
sejati, harus adil tentang kemampuan yang dimiliki. Mereka tidak boleh
asal menjawab pertanyaan muridnya tanpa bisa mempertanggungjawabkan
secara ilmiah. "Kepada siapapun menerima pelajaran,
bahkan dari muridnya. Semuanya dilandasi dengan cinta kasih sayang.
Semoga kita bIsa meningkatkan kualitas pendidikan dan yang kita lakukan
menjadi bagian amal kebajikan," katanya. (***)
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar