21 Maret – 13 April 2013
Ruang B dan Ruang Sayap
Selasar Sunaryo Art Space
Jalan Bukit Pakar Timur 100 Bandung 40198
original sin noun: the belief taught in Christianity that people will naturally do bad or evil things
Selasar Sunaryo Art Space bekerjasama dengan Valentine Wille Special Projects dengan bangga mempersembahkan Unoriginal Sin: Art in the Expired Field - Pameran Tunggal Asmudjo Jono Irianto. Unoriginal Sin merangkum
pandangan kesenirupaan yang dipercaya oleh Asmudjo Jono Irianto (lahir
di Bandung, 1962) hari-hari ini, yang mewujud pada karya-karya
(fotografi, lukisan, patung dan instalasi) yang telah ia buat sepanjang
tahun 2013 hingga awal tahun 2014 ini.
Asmudjo
Jono Irianto adalah sosok bersegi banyak. Ia adalah seorang kurator
independen, yang telah memiliki reputasi dalam medan seni rupa
kontemporer Indonesia. Ia juga juga seorang pengajar yang memilliki
karakter partikular di Jurusan Seni Rupa dan Desain, Insititut Teknologi
Bandung. Ia juga menjadi ahli keramik dan kriya yang kerap membagi
pengetahuannya serta menjadi konsultan pemerintah untuk mengadakan
pameran, seminar dan lokakarya. Ia juga tertarik dengan dunia desain dan
arsitektur yang mengondisikannya untuk mendalami aspek-aspek teknis
bidang-bidang itu. Terakhir, hingga kini ia juga aktif sebagai seniman
yang masih diundang untuk mengikuti beberapa pameran bersama. Unoriginal Sin: Art in the Expired Field menjadi pameran tunggal ketiganya setelah Kleptosigns (2000) dan Debt Store (2002).
Segi-segi
itu saling mempengaruhi satu sama lain, setidaknya pada pameran ini.
Karya-karya dalam pameran ini menjadi implementasi selera personalnya
pada teknik penciptaan karya seniman-seniman seperti Christian
Boltanski, Kara Walker, Chuck Close, Martin Puryear dan lain-lain.
Dibantu sejumlah asistennya, Asmudjo secara rinci menciptakan beberapa
karya dengan penampakan formal yang mendekati karya seniman-seniman
tersebut. Sisi perfeksionis pada peniruan itu secara ‘ironis’ diakui
Asmudjo hanya berdasarkan atas selera personalnya sendiri. Posisinya
sebagai seniman dalam pameran ini benar-benar dimanfaatkannya untuk
berjarak, dengan tidak membicarakan hal-hal konseptual mengenai
karyanya, apalagi untuk menjustifikasi karya-karyanya sendiri sebagai
sebuah karya yang berwacana tertentu. Sebagai seorang seniman ia tidak
ingin menempatkan diri sebagai ‘kurator’.
Karya-karya
apropiasi itu juga ditampilkan secara bermain-main, mengolok-olok dan
sinis. Selain itu, mereka juga menampilkan sosok Asmudjo dengan beberapa
pose dan gestur yang mewakili kualitas-kualitas khas ‘selera rendah’
seperti seronok, sarkastik, sensasional, kampungan dan
lain-lain. Tindakan mengapropriasi, meniru dan merujuk tersebut
menggarisbawahi judul pameran ini, bahwa ia sebagai perupa memiliki
kecenderungan untuk terpengaruh oleh perupa lain serta meminjam ikon,
gagasan dan pengetahuan dari bidang-bidang kehidupan yang lain.
Penjelasan
di atas mungkin tidak mampu merangkum seluruh aspek kesenimanan Asmudjo
Jono Irianto, terlebih untuk dirinya sendiri, yang selalu menolak dan
menepis segala justifikasi pada karya-karyanya dan
pandangan-pandangannya atas kesenirupaan.
Adapun detail dari kegiatan adalah sebagai berikut:
Pembukaan Pameran Jumat, 21 Maret 2014
Pk. 19.00 WIB
di Amphiteater
Dibuka oleh Jim Supangkat
Artist Talk Minggu, 23 Maret 2014
Pk. 15.00 WIB
di Bale Handap
Durasi Pameran 21 Maret 2014 s.d. 13 April 2014
Ruang B dan Ruang Sayap, Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung 40198
(Buka setiap hari Selasa s.d. Minggu, Pk. 10.00 – Pk. 17.00 WIB, tutup pada hari Senin & hari libur nasional)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai keterangan pameran dapat dilihat dari tautan berikut:
----------------------------------------------------------------------
Ladang di Bawah Kelupasan
Pameran Tunggal Fia Meta Gabriela
Penulis: Afrizal Malna
Bale
Tonggoh – Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) dengan bangga
mempersembahkan pameran tunggal seniman muda Fia Meta Gabriela (Gaby)
dengan tajuk “Ladang di Bawah Kelupasan”.
Fia
Meta Gabriela yang akrab dipanggil Gaby (Lahir di Jakarta, 1988),
adalah seorang seniman yang karya-karyanya bertolak dari penciptaan
karya sastra di mana seorang seniman melalui proses merenung dan merasa
yang kemudian meluapkan emosinya sehingga menciptakan karya-karya dengan
kualitas liris.
Setelah
lulus dari Nanyang Academy of Fine Arts di Singapura dan meraih gelar
diploma dalam bidang komunikasi visual, Gaby bekerja di sebuah
perusahaan periklanan di Jakarta. Sejak empat tahun lalu Gaby bergabung
di Studio Hanafi untuk belajar melukis dan bersentuhan dengan dunia
kreatif. Di sini, sebagai perupa Gaby belajar menempatkan dirinya di
luar ‘kontrol emosi’ sebagai bagian dari proses pendewasaan.
Bertempat
di Bale Tonggoh, pameran tunggal perdana Gaby ini menghadirkan sejumlah
lukisan, instalasi dan video. Dalam pameran ini, lukisan menjadi medium
utama yang menampilkan jejak-jejak emosi langsung Gaby di atas kanvas.
Maka akan ditemukan beberapa lapis tekstur, warna, sapuan yang intuitif
dan ekspresif. Menurut Afrizal Malna, karya-karya Gaby menjadi
alternatif penciptaan karya-karya banyak seniman saat ini, yang
menggunakan beragam peralatan sehingga tubuh seniman semakin berjarak
dengan karyanya.
Adapun detail dari rangkaian kegiatan adalah sebagai berikut:
Pembukaan Pameran Minggu, 23 Maret 2014
Pk. 19.00 WIB
di Bale Tonggoh
Pk. 19.00 WIB
di Bale Tonggoh
Dibuka oleh Sartika Dian
Artist Talk & Peluncuran Buku "Rusa Berbulu Merah" – Ahda Imran Minggu, 30 Maret 2014
Pk. 15.00 WIB
di Bale Tonggoh
Artist Talk & Peluncuran Buku "Rusa Berbulu Merah" – Ahda Imran Minggu, 30 Maret 2014
Pk. 15.00 WIB
di Bale Tonggoh
Narasumber Afrizal Malna dan Fia Meta Gabriela
Moderator Chabib Duta Hapsoro
Penanggap Heri Dim
Durasi Pameran 23 Maret 2014 s.d. 6 April 2014
Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung 40198
(Buka setiap hari Selasa s.d. Minggu, Pk. 10.00 – Pk. 17.00 WIB, tutup pada hari Senin & hari libur nasional)
Durasi Pameran 23 Maret 2014 s.d. 6 April 2014
Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung 40198
(Buka setiap hari Selasa s.d. Minggu, Pk. 10.00 – Pk. 17.00 WIB, tutup pada hari Senin & hari libur nasional)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai keterangan pameran dapat dilihat dari tautan berikut:
Besar
harapan kami bahwa rekan-rekan sekalian berkenan untuk menghadiri kedua
program ini. Terima kasih banyak atas perhatian dan kerja sama yang
diberikan.
Pengaturan jadwal kunjungan kelompok selama pameran berlangsung dapat menghubungi:
Irma Melati
(Front Office)
Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung 40198
t. +62 22 250 79 39
Media Partner:
InfoBandung Contemporary Arts Bandung (CAB)
Architecture design services in Dubai
BalasHapusInterior design services in Dubai