Undangan Seminar tentang : KARAKTER NEGARA
Undangan Seminar tentang : KARAKTER NEGARA
Senat Mahasiswa STF Driyarkara, mengundang publik yang berkenan
untuk hadir dalam
Seminar dan
diskusi mengenai “Karakter Negara” dengan
pembicara:
1) Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno (Guru Besar Filsafat
dan Etika Politik STF Driyarkara)
2) Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (Prajurit TNI mantan
Kepala Staf Angkatan Darat/KSAD)
Moderator: Ito Prajna-Nugroho
yang
akan diselenggarakan pada :
Hari,
tanggal : Senin, 26 Maret 2012
Waktu : 11.00
– 13.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar IV STF Driyarkara (Cempaka Putih Indah 100A, Jembatan Serong, Rawasari, Jakarta Pusat, 10520)
Dalam
pergulatan hidup sehari-hari, masyarakat sering merasakan
ketidakhadiran negara dalam banyak peristiwa. Ketika terjadi penyiksaan
TKI di luar negeri, rakyat dibuat bertanya-tanya di mana posisi negara.
Ketika terjadi masalah terkait dengan gereja Yasmin Bogor, yang bahkan
sudah ada putusan MA, negara seakan tidak
hadir. Sangat berbeda ketika Obama menegaskan bahwa
mendirikan mesjid adalah bentuk hak kebebasan warga negara, yang
diungkapkan
Obama di tengah-tengah kontroversi pendirian Islamic Centre di ground zero.
Konflik tanah yang marak akhir-akhir ini, beserta dampaknya bagi
para-petani kecil, menunjukkan juga ketidak-hadiran negara. Rakyat
merasa tidak dibela oleh negara. Negara berlindung di balik ungkapan “sistem
sudah berjalan.” Apakah memang sudah menjadi karakter negara kita untuk
melempar tanggung jawab kepada tatanan yang dianggap sudah berjalan: "sudah ada mekanismenya"?
Seorang
filsuf Yunani Kuno, Heraclitus, mengatakan secara
sederhana: “Character is destiny.” Nasib
seseorang ditentukan oleh karakternya. Begitu pula Nasib suatu bangsa. “Di pundak karakter warga negara,” kata Cicero, “terletak
kesejahteraan suatu bangsa.”
NKRI
adalah negara yang dibentuk dengan sengaja oleh
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia lahir lebih dulu mendahului NKRI.
Bangsa
Indonesia dengan sengaja membentuk NKRI itu untuk melindungi segenap
bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Semuanya
gamblang dalam Pembukaan UUD 1945, yang di dalamnya memuat juga
dasar negara Pancasila.
Pencapaian
cita-cita tersebut, terkait dengan negara dan bangsa
Indonesia, memerlukan bukan saja keunggulan teknis untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya, tetapi juga kesetiaan kepada nilai-nilai dasar Pancasila.
Kesetiaan kepada nilai-nilai dasar Pancasila inilah yang seharusnya menjadi
karakter Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian surat
undangan ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Senat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
CP: Afi (085694632157), Vian (082114332970)
Catatan: peserta tidak dipungut biaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar