KEMDIKBUD GELAR KONGRES KEBUDAYAAN PEMUDA INDONESIA
BERTEMA “INDONESIA AKU BANGGA”, DIHADIRI 500 PEMUDA BERPRESTASI
SEINDONESIA
Jakarta, 6 November 2012. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar
Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI), sebuah perhelatan pemuda yang
digagas bersama sebagai
momentum kebangkitan pemuda untuk mengambil peran dalam gerakan kebudayaan,
kongres diharapkan menjadi tonggak kebangkitan pemuda dalam pembangunan
kebudayaan dan pembangunan bangsa pada umumnya.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyampaikan, “KKPI yang digelar pertama kali ini
mengusung tema dan semboyan “Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter,
Kreativitas dan Solidaritas, dan bertujuan untuk membangun visi dan langkah
bersama dan terpadu dalam memperkuat posisi kebudayaan sebagai panglima dalam
pembangunan Indonesia baru ini, sejatinya ingin menjadikan pemuda sebagai pilar
dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki
integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia.” Sementara itu, Ketua
KKPI, Marcella Zalianty menjelaskan bahwa kongres ini akan dihadiri oleh lebih
dari 500 orang pemuda berprestasi dari seluruh Indonesia yang dijaring melalui
pendaftaran umum dan utusan dari instansi pendidikan di seluruh Indonesia.
Peserta yang terjaring merupakan pemuda-pemuda pilihan dan berprestasi di
berbagai bidang dan akan berbagi gagasan dan pemikiran karya kreatif mereka tentang pembangunan kebudayaan.
Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia
diselenggarakan pada tanggal 6-9 November 2012 dan akan dibuka oleh Wakil
Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 6 November di Hotel Borobudur
Jakarta. Kongres akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang
kompeten di bidangnya seperti: Gede Prama, Basuki Thahya Purnama, Arie Soejito,
Edo Kodologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viky Sianipar, Carmanita, Eko
Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto dll yang akan
dimoderatori oleh Charles Bonar Sirait, Yudi Latief dan Radhar Panca Dahana.
Disamping kegiatan kongres sebagai agenda utama
kegiatan juga dilaksanakan Pameran/gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang
menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa di berbagai bidang serta pementasan
kesenian berupa Konser tembang negeriku dan pentas seni budaya yang melibatkan
63 musisi orkestra, 19 musisi etnik nusantara 33 paduan suara, 45 penari serta
menampilkan soloist Putri ayu, Michael So’e, Angel Pieters, Wildan Angklung,
Jemek Supardi dan Taufik Ismail.
Dalam agenda working group akan dilakukan secara
paralel di Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Galleri Nasional
guna membahas rencana aksi untuk masing-masing sub tema sekaligus juga
mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan.
Melalui kegiatan ini juga pemuda-Pemuda Indonesia akan diajak untuk mengenal
potensi kota tua Jakarta, melalui program lawatan budaya atau cultural visit, dan dipenghujung lawatan
berakhir di Museum Fatahillah, dimana akan dilakukan aksi dan kreativitas
pemuda Indonesia serta acara nonton bareng. Di acara penutupan diagendakan
dapat tergali visi dan networking yang dikukuhkan melalui ikrar budaya pemuda
sebagai wujud komitmen pemuda dalam pembangunan kebudayaan.
Salam Pemuda Budaya
Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Wayan Suweta
Sekretariat KKPI 2012
Handphone: 08156862031, email:
suweta_d@yahoo.com
Latar
Belakang
Pemuda dipercaya sebagai sebuah
kekuatan besar dilihat dari energi, stamina, solidaritas yang dapat berperan
menjadi agent of change, kekuatan pembaruan. Untuk itu hingga Soekarno
pun mengatakan:, bahwa ia hanya membutuhkan “10 pemuda” yang membara cintanya
kepada tanah air untuk mengubah dunia.
Potensi atau modal alamiah pemuda
dan budaya yang bila dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi kekuatan yang luar
biasa. Beberapa di antaranya: pertama, jumlah yang relatif lebih besar dari
golongan lain, untuk memperoleh dukungan politik dan bukan sekadar sebagai crowd
dalam aksi massa, Kedua, kekuatan utama kaum muda sebagai intelektual.
Dengan rata-rata pendidikan yang lebih tinggi, analisis lebih tajam, atau
gagasan yang lebih segar dan progresif. Ketiga, power dalam arti tenaga
dan stamina yang tentu memiliki endurance, speed dan agresivitas lebih
kuat. Keempat, daya adaptasi dan daya serap yang lebih tinggi pada perubahan
dan dinamika zaman, via ilmu atau teknologi.
Hanya dengan beberapa potensi yang
belum tereksplorasi itu, kaum muda dapat berkompetisi ketat, menyingkirkan
kelemahan yang tidak cukup dalam soal modal (finansial), kekuasaan, maupun
birokrasi dan kekuatan (militer). Dengan potensi itu pula, kaum muda dapat
mengisi peran pembangunan khususnya di bidang kebudayaan.
- Peran Pemuda dalam Sejarah Pergerakan Kebangsaan di
Indonesia
Boedi Oetomo sebagai organisasi yang lahir pada tahun 1908 mengawali
kebangkitan Bangsa Indonesia (Kebangkitan Nasional). Mereka hadir sebagai
pemuda-pemudi yang siap berada digarda terdepan dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya Tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi Indonesia, putra-putri
terbaik bangsa saat itu mengikrarkan diri dengan sumpah (janji) penting
yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia yakni Sumpah Pemuda.
Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian
menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para
pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Sumpah Pemuda
tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad
untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka
jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar
bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres
Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat
persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan
mengisi kemerdekaan.
Sejarah kemerdekaan Indonesia telah membuktikannya, perjuangan pemuda
mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan adalah
berkat perjuangan kaum muda pada saat itu.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1966 memang berhasil
digagalkan angkatan bersenjata, namun tanpa peran pemuda dan ormas lainnya
keberhasilan ini tentu tidak akan berjalan lancar. Tahun inilah awal
berdirinya pemerintahan orde baru dibawah kekuasaan Soeharto. Pemerintahan
Soeharto memang menunjukkan perkembangan bagi bangsa Indonesia. Kemakmuran
rakyat meningkat, kesejahteraan mulai tampak. Namun kekuasan Soeharto
ternyata lebih mengedepankan asas kekeluargaan, pemerintahan orde baru-pun
disebut-sebut sebagai pemerintahan rapuh dan kropos akhirnya jatuh disaat
krisis moneter melanda Indonesia.
Pergerakan Pemuda kembali menorehkan sejarah dengan gerakan Reformasi.
Bersatunya pemuda dan mahasiswa meminta Soeharto mundur dan masa
otoriter berakhir kemudian beralih ke masa reformasi. Tahun 1998, awal
mula berjalannya era reformasi. Era ini dianggap sebagai zaman kebebasan
bagi rakyat.
- Dominasi Gerakan Politik dalam Gerakan Pemuda
Gambaran diatas menunjukkan dominasi pergerakan pemuda Indonesia
didominasi oleh gerakan-gerakan politik/non budaya. Hingga periode
kemerdekaan, 1945, dalam catatan sejarah digambarkan bagaimana anak--anak
manusia berusia 20 tahunan, berjuang untuk dapat tegak berdiri di hadapan
kekuatan kolonial, dan pada akhirnya tegak berdiri sebagai bangsa yang
merdeka. Begitupun dalam aksi sosial, yang antara lain dilakukan pelbagai
bond kepemudaan saat itu, dan dalam waktu yang membutuhkan mereka dapat
mengikat diri menjadi sebuah kekuatan bertenaga untuk melawan kekuasaan
pemerintah kolonial. Tapi sebagai kekuatan politik, pemuda-pemuda itu
terhimpun dalam wadah-wadah yang sangat profesional di bidang/keahliannya
masing-masing. Tidak menggunakan atau membentengi diri dengan peyorasi
kepemudaan.
Di wilayah ini, yang bermain dan berperan pun tidak lagi seluruhnya
pemuda. Di perjalanan berikutnya, catatan-catatan utama sejarah, juga
dengan cermat memberi kita pembongkaran terhadap kesucian dan keagungan
pemuda dalam gerakannya. Saya kira bacaan posisional dari sejarah pemuda
di atas cukup memadai, untuk menjadi tolakan melihat berbagai bentuk
gerakan pemuda setelahnya tahun 74, 78, 82, 89, dan seterusnya. Semua itu
merupakan pengukuhan penting terhadap peran kaum muda dalam memperjuangkan
idealism bangsa.
Tapi sayang, setelah era reformasi pemuda terkesan ideologis, pragmatis
bahkan materialistis. Aksi dan gerakannya kurang focus, tidak memiliki
visi bersama, dan bahkan terkotak-kotak. Disebabkan tidak adanya arah yang
jelas ataupun kepedulian terhadap nasib bangsa. Oleh sebab itu diperlukan
pengenalan kembali fungsi dan peran pemuda dalam membangun bangsa, yang
sebelumnya tidak pernah absen menorehkan tinta emas. Perjuangan pemuda pun
harus bergulir sesuai konteks dan zamannya.
- Era Kebangkitan Gerakan Pemuda Untuk Mengambil Peran
Dalam Gerakan Kebudayaan.
Betapa pentingnya peran pemuda dalam pergerakan kebangsaan tidaklah
diragukan. Sebab itulah, pemuda pada dasarnya harus ada dan mutlak adanya.
Sebab pemuda sebenarnya merupakan sosok yang paling memiliki power untuk
mengarungi sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara ke depan. Setidaknya
ada tiga pilar penting dalam bangsa ini yang menjadikan pemuda harus
bergerak dan berkarya. Walaupun tidak mengesampingkan elemen elemen bangsa
lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah Pendidikan, Ekonomi dan Kebudayaan
bangsa.
Pendidikan adalah pilar yang menjadi bersifat primer bagi pemuda abad 21
ini. Kebutuhan pendidikan bagi pemuda tidak dapat ditolak lagi, karena
bangsa ini membutuhkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan handal dalam
mengelolah bangsa, sehingga tidak berlebihan jika menjadikan pendidikan
adalah hal yang wajib dan mendasar yang harus di penuhi oleh pemuda.
Selanjutnya adalah pemuda harus menjadi salah satu aktor dalam pembangunan
dan pertumbuhan perekonomian bangsa. Peran pemuda dalam bagian ini adalah
bisa berkontribusi dalam bidang pengembangan entrepreneurship disegala
bidang, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya sumber daya alam
maka sudah selayaknya pemuda berinovasi terhadap kekayaan tersebut, jangan
sampai menjadi pemuda yang konsumtif belaka.
Pilar terakhir adalah kebudayaan, kebudayaan harus menjadi bagian dalam
misi pemuda berkarya, yang menjadi penting adalah pemuda harus menunjukkan
identitas bangsa melalui kebudayaan bangsa Indonesia. Budaya bangsa adalah
karakter bangsa, maka pemuda yang berbudaya suatu bangsa, maka dapat
memiliki karakter suatu bangsa tersebut. Tanpa adanya bingkai nilai
sosial-budaya yang sehat dan kuat, keinginan menjadikan bangsa memiliki
keberlanjutan adalah impian seorang paranonia. Bahkan Socrates mengatakan
Gejala kematian bangsa, identik dengan memudarnya atau tereliminasinya
budaya bangsa itu sendiri. Diharapkan pemuda sebagai Agent of Change,
yaitu sebagai agen perubahan ke arah yang lebih baik, dan perubahan yang
memberikan solusi bagi bangsa.
Melalui Penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia 2012, akan
memperkuat posisi dan peran pemuda untuk menjadi pilar dan agen
pembangunan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan
peradaban bangsa Indonesia dan dunia, terbangun visi dan langkah bersama
dan terpadu dalam membangun dan memperkuat posisi Kebudayaan sebagai
panglima dalam pembangunan Indonesia baru serta membangun jaringan kerja
Pemuda Indonesia antar daerah dan di berbagai negara dalam mendukung dan
memperkukuh pembangunan karakter bangsa, ketahanan Budaya dan penguatan
Diplomasi Budaya dalam turut membangun posisi penting Indonesia dalam
pembangunan peradaban dunia.
Tujuan
- Membangun tonggak kebangkitan Pemuda dalam pembangunan
kebudayaan dan pembangunan bangsa pada umumnya.
- Memperkuat posisi dan peran pemuda untuk menjadi pilar
dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki
integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia dan dunia
- Membangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam
membangun dan memperkuat posisi Kebudayaan sebagai panglima dalam
pembangunan Indonesia baru
- Membangun jaringan kerja Pemuda Indonesia antar daerah
dan di berbagai negara dalam mendukung dan memperkukuh pembangunan
karakter bangsa, ketahanan Budaya dan penguatan Diplomasi Budaya dalam
turut membangun posisi penting Indonesia dalam pembangunan peradaban
dunia.
Boedi Oetomo sebagai organisasi yang lahir pada tahun 1908 mengawali kebangkitan Bangsa Indonesia (Kebangkitan Nasional). Mereka hadir sebagai pemuda-pemudi yang siap berada digarda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya Tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi Indonesia, putra-putri terbaik bangsa saat itu mengikrarkan diri dengan sumpah (janji) penting yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia yakni Sumpah Pemuda. Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan mengisi kemerdekaan.
Sejarah kemerdekaan Indonesia telah membuktikannya, perjuangan pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan adalah berkat perjuangan kaum muda pada saat itu.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1966 memang berhasil digagalkan angkatan bersenjata, namun tanpa peran pemuda dan ormas lainnya keberhasilan ini tentu tidak akan berjalan lancar. Tahun inilah awal berdirinya pemerintahan orde baru dibawah kekuasaan Soeharto. Pemerintahan Soeharto memang menunjukkan perkembangan bagi bangsa Indonesia. Kemakmuran rakyat meningkat, kesejahteraan mulai tampak. Namun kekuasan Soeharto ternyata lebih mengedepankan asas kekeluargaan, pemerintahan orde baru-pun disebut-sebut sebagai pemerintahan rapuh dan kropos akhirnya jatuh disaat krisis moneter melanda Indonesia.
Pergerakan Pemuda kembali menorehkan sejarah dengan gerakan Reformasi. Bersatunya pemuda dan mahasiswa meminta Soeharto mundur dan masa otoriter berakhir kemudian beralih ke masa reformasi. Tahun 1998, awal mula berjalannya era reformasi. Era ini dianggap sebagai zaman kebebasan bagi rakyat.
Gambaran diatas menunjukkan dominasi pergerakan pemuda Indonesia didominasi oleh gerakan-gerakan politik/non budaya. Hingga periode kemerdekaan, 1945, dalam catatan sejarah digambarkan bagaimana anak--anak manusia berusia 20 tahunan, berjuang untuk dapat tegak berdiri di hadapan kekuatan kolonial, dan pada akhirnya tegak berdiri sebagai bangsa yang merdeka. Begitupun dalam aksi sosial, yang antara lain dilakukan pelbagai bond kepemudaan saat itu, dan dalam waktu yang membutuhkan mereka dapat mengikat diri menjadi sebuah kekuatan bertenaga untuk melawan kekuasaan pemerintah kolonial. Tapi sebagai kekuatan politik, pemuda-pemuda itu terhimpun dalam wadah-wadah yang sangat profesional di bidang/keahliannya masing-masing. Tidak menggunakan atau membentengi diri dengan peyorasi kepemudaan.
Di wilayah ini, yang bermain dan berperan pun tidak lagi seluruhnya pemuda. Di perjalanan berikutnya, catatan-catatan utama sejarah, juga dengan cermat memberi kita pembongkaran terhadap kesucian dan keagungan pemuda dalam gerakannya. Saya kira bacaan posisional dari sejarah pemuda di atas cukup memadai, untuk menjadi tolakan melihat berbagai bentuk gerakan pemuda setelahnya tahun 74, 78, 82, 89, dan seterusnya. Semua itu merupakan pengukuhan penting terhadap peran kaum muda dalam memperjuangkan idealism bangsa.
Tapi sayang, setelah era reformasi pemuda terkesan ideologis, pragmatis bahkan materialistis. Aksi dan gerakannya kurang focus, tidak memiliki visi bersama, dan bahkan terkotak-kotak. Disebabkan tidak adanya arah yang jelas ataupun kepedulian terhadap nasib bangsa. Oleh sebab itu diperlukan pengenalan kembali fungsi dan peran pemuda dalam membangun bangsa, yang sebelumnya tidak pernah absen menorehkan tinta emas. Perjuangan pemuda pun harus bergulir sesuai konteks dan zamannya.
Betapa pentingnya peran pemuda dalam pergerakan kebangsaan tidaklah diragukan. Sebab itulah, pemuda pada dasarnya harus ada dan mutlak adanya. Sebab pemuda sebenarnya merupakan sosok yang paling memiliki power untuk mengarungi sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara ke depan. Setidaknya ada tiga pilar penting dalam bangsa ini yang menjadikan pemuda harus bergerak dan berkarya. Walaupun tidak mengesampingkan elemen elemen bangsa lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah Pendidikan, Ekonomi dan Kebudayaan bangsa.
Pendidikan adalah pilar yang menjadi bersifat primer bagi pemuda abad 21 ini. Kebutuhan pendidikan bagi pemuda tidak dapat ditolak lagi, karena bangsa ini membutuhkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan handal dalam mengelolah bangsa, sehingga tidak berlebihan jika menjadikan pendidikan adalah hal yang wajib dan mendasar yang harus di penuhi oleh pemuda. Selanjutnya adalah pemuda harus menjadi salah satu aktor dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian bangsa. Peran pemuda dalam bagian ini adalah bisa berkontribusi dalam bidang pengembangan entrepreneurship disegala bidang, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya sumber daya alam maka sudah selayaknya pemuda berinovasi terhadap kekayaan tersebut, jangan sampai menjadi pemuda yang konsumtif belaka.
Pilar terakhir adalah kebudayaan, kebudayaan harus menjadi bagian dalam misi pemuda berkarya, yang menjadi penting adalah pemuda harus menunjukkan identitas bangsa melalui kebudayaan bangsa Indonesia. Budaya bangsa adalah karakter bangsa, maka pemuda yang berbudaya suatu bangsa, maka dapat memiliki karakter suatu bangsa tersebut. Tanpa adanya bingkai nilai sosial-budaya yang sehat dan kuat, keinginan menjadikan bangsa memiliki keberlanjutan adalah impian seorang paranonia. Bahkan Socrates mengatakan Gejala kematian bangsa, identik dengan memudarnya atau tereliminasinya budaya bangsa itu sendiri. Diharapkan pemuda sebagai Agent of Change, yaitu sebagai agen perubahan ke arah yang lebih baik, dan perubahan yang memberikan solusi bagi bangsa.
Melalui Penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia 2012, akan memperkuat posisi dan peran pemuda untuk menjadi pilar dan agen pembangunan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia dan dunia, terbangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam membangun dan memperkuat posisi Kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia baru serta membangun jaringan kerja Pemuda Indonesia antar daerah dan di berbagai negara dalam mendukung dan memperkukuh pembangunan karakter bangsa, ketahanan Budaya dan penguatan Diplomasi Budaya dalam turut membangun posisi penting Indonesia dalam pembangunan peradaban dunia.
Program
SELASA, 6 NOVEMBER 2012
PEMBUKAAN & KENDURI BUDAYA PEMUDA
Hotel Borobudur - Jakarta
RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/ PLENARY
Hotel Borobudur - Jakarta
RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/PLENARY & PEMUTARAN FILM
Hotel Borobudur - Jakarta
KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
WORKING GROUP
Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Gallery Nasional
KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
CULTURAL VISIT DAN VOUCHER DINNER
Hotel Borobudur - Jakarta
JUMAT, 9 NOVEMBER 2012
PLENARY & PENUTUPAN
Hotel Borobudur - Jakarta
PEMBUKAAN & KENDURI BUDAYA PEMUDA
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME | DUR | ACTIVITY | KETERANGAN |
---|---|---|---|
18.30 - 19.00 | Kedatangan tamu undangan | ||
19.00 - 19.05 | Pembukaan oleh MC | Tia Diran | |
19.05 - 19.10 | Menyanyikan lagu Indonesia Raya | ||
19.10 - 1915 | Menyanyikan lagu Bangun Pemuda Pemudi | oleh PSM BINUS, OSPI | |
19.15 - 19.30 | Medley Lagu Daerah | dinyanyikan Angel Pieters, Umay, Putri Ayu, PSM Binus | |
19.30 - 19.30 | Laporan Kongres Kebudayaan Pemuda | Marsella Zalianty | |
19.30 - 19.45 | Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia | Prof. Dr. Mohammad Nuh DEA | |
19.45 - 20.00 | Sambutan Pembukaan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia oleh Wakil Presiden RI | Prof.Dr. Boediono. MEc | |
20.00 - 20.10 | Pembukaan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia Pembukaan ditandai dengan Pemukulan Gong | Pemukulan gong oleh Wakil Presiden RI didampingi oleh Mendikbud dan Ketua Panitia diikutidengan fanfare | |
20.10 - 20.20 | Ramah tamah | ||
20.20 - 20.30 | Musik Instrumentalia | ||
20.30 - 20.40 | Pementasan Tari (IKJ dan STSI Bandung), Multi Media, Ensembel Etnik Muda, OSPI | ||
20.40 - 20.50 | Kolaborasi Sasando (Jitron Pah) dan Angklung (Wildan) serta Sampeq (Kalimantan), Gordang Sembilan (Sumut), Rebana (Betawi) dan Saluang (Minangkabau) bersama Ensembel Etnik Muda Indonesia. | ||
20.50 - 21.10 | Tari Rampak Kendang oleh STSI Bandung, lPSM BINUS, OSPI,All Artist, Kreasi Tari Bendera, Multi Media | ||
21.10 - 21.25 | Persembahan Lagu “Tanah Air” dinyanyikan Putri Ayu didiringi Orkes Simfoni Pemuda Indonesia | ||
21.25 - 21.30 | MC menutup acara | ||
Catatan:
Koreografi musik, tari dan multimedia Bertema" KONSER TEMBANG NEGERIKU" oleh Dwiki Darmawan Melibatkan: 63 Musisi Orkestra, 19 musisi etnik Nusantara, 45 Penari, 33 Paduan Suara, Menampilkan solist : Putri Ayu, Jitron Pah, Umay, Angel Pieters, Wildan Angklung |
RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/ PLENARY
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME | DUR | ACTIVITY | |
---|---|---|---|
09.00 – 09.15 | Penjelasan Kongres Kebudayaan Pemuda | Marcella Z | |
09.15 – 09.30 | Gugah Inspirasi berupa Puisi/Syair | Oleh Taufik Ismail | |
09.30 – 09.45 | Pemaparan Indonesia Aku Bangga | Oleh Prof. Wiendu Nuryanti .PhD | |
09.45 – 12.00 | SARASEHAN PEMUDA (PLENARY 1)
Tema: “NASIONALISME KEBANGSAAN” Tentatif Narasumber : 1) Prof. Firmansyah (TBC) 2) Gede Prama 3) Ahok, Basuki Tjahaya Purnama (TBC)/ Puan Maharani (TBC) 4) Arie Sujito 5) JF. Hamah Sagrim Moderator : Charles Bonar Sirait |
Tim Perumus :
1. Rio Setiawan Migang 2. Monang Manullang 3. Jhon Rivel Notulis: 1. Vonny Belinda |
|
12.00 – 13.00 | Makan Siang | ||
13.00 – 13.10 | 10’ | Gugah Inspirasi: Pementasan musik | Pianis Stephanie Handoyo |
13.10 – 15.00 | 110’ | SARASEHAN PEMUDA (PLENARY 2)
Tema: “KARAKTER DAN MULTIKULTUR (SOLIDARITAS)” Tentatif Narasumber : 1) Innayah Wahid 2) Nila Riwut 3) Edo Kodologit 4) Suryadin Laoddang 5) Stenly Adiprasetyo (TBC) Moderator : Taufan EN Rotorasiko (TBC) |
Tim Perumus :
1. Arry BW 2. Sahat D 3. Yusef Munawar Sofyan Notulis: 1. Melati |
15.00 – 15.30 | 30’ | Coffee Break |
RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/PLENARY & PEMUTARAN FILM
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME | DUR | ACTIVITY | |
---|---|---|---|
15.30 – 15.40 | Gugah Inspirasi : Pantomin | Oleh Jemek Supardi | |
15.40 – 17.40 | 120’ | SARASEHAN PEMUDA (PLENARY 3)
Tema : “KREATIVITAS DAN EKSPRESI BUDAYA” Tentatif Narasumber : 1) Garin Nugroho (TBC)/ Andrea Hirata (TBC) 2) Eko Supriyanto (TBC) 3) Viky Sianipar 4) Carmanita 5) Didi Kwartanada Moderator : Radhar P Dahana |
Tim Perumus :
1. Mohammad Sartono 2. Deddy P Tambunan Notulis: 1. Harry Iskandar Wijaya |
19.00 – 20.00 | Makan malam | ||
20.00 – 22.00 | PEMUTARAN FILM (INSPIRASI PRAKARSA PEMUDA) | § Lewat Djam Malam,
§ Batas |
KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
WORKING GROUP
Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Gallery Nasional
TIME | DUR | ACTIVITY | ||
---|---|---|---|---|
08.00 - 08.30 | 30’ | Transfer dari Hotel masing-masing menuju Hotel Borobudur | ||
08.30 - 09.00 | 30’ | Transfer dari Hotel Borobudur ke 3 venue paralel session | ||
09.00 - 12.00 | 180’ | Paralel session | ||
MUSEUM NASIONAL
“Rencana Aksi Pembangunan Karakter” Fasilitator : 1) Joe Marbun 2) Putu Supadma Rudana Perumus :Yusus Notulis : Ima Achyar |
GALERI NASIONAL
“ Rencana Aksi Indonesia Kreatif” Fasilitator : 1) Dinan Fariz (TBC) 2) Saptuari Sugiharto Perumus : Alfa Noranda Notulis : Ari Asih Pratiwi |
MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL
“Rencana Aksi Pembangunan Multikulturalisme” Fasilitator : 1) Nusron Wahid (TBC) 2) Victor Gunawan (TBC) Perumus : . Adiansyah M. Notulis: Selamet Ricardo |
||
12.00 – 13.00 | 60’ | Makan siang |
KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
CULTURAL VISIT DAN VOUCHER DINNER
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME | DUR | ACTIVITY |
---|---|---|
13.00 – 19.00 | 210’ | Cultural Visit ke Kota Tua Jakarta |
19.00 – 20.30 | 120’ | Nonton Bareng
Aksi dan Kreatifitas Pemuda Voucher Dinner |
JUMAT, 9 NOVEMBER 2012
PLENARY & PENUTUPAN
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME | DUR | ACTIVITY |
---|---|---|
08.30 – 10.00 | 90’ | PLENARY
3 perwakilan Working Group Moderator : Yudi latief |
10.00 – 10.40 | 40’ | Coffee Break |
10.40 – 10.45 | 5’ | Pembukaan Oleh MC |
10.45 – 11.00 | 15’ | Pembacaan IKRAR BUDAYA dan penyerahan Ikrar Budaya Kepada Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan ) |
11.00 – 11.15 | 15’ | Sambutan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan |
11.15 – 11.30 | 15’ | Pementasan Tari Kolaborasi Pemuda Indonesia |
11.30 – 13.00 | 60’ | Istirahat dan makan siang |
Venue
Main Venue
Hotel Borobudur, JAKARTA
Jalan Lapangan Banteng SelatanP.O.Box 1329, Jakarta 10710- Indonesia
Tel: (62-21) 3805555
Fax: (62-21) 3809595
Email: welcome@hotelborobudur.com
Layout Venue Hotel Borobudur, Jakarta
Others Venue
Museum Nasional
Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Nasional mempunai visi yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu "Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa".
Museum Nasional sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif, mempunyai kewajiban menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia. Hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.
Alamat:
Jalan Medan Merdeka Barat no.12,
Jakarta 10110.
Tel. (021) 3868172, Fax. (021) 3447778,
E-mail : museumnasional_ina@yahoo.co.id
Website : http://www.museumnasional.or.id
Museum Kebangkitan Nasional
Gedung STOVIA menjadi salah satu tempat istimewa dalam sejarah perjalanan negeri ini, karena menjadi saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java) , Jong Minahasa dan Jong Ambon dan lain-lain. Di gedung ini juga beberapa tokoh pergerakan seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, R. Soetomo dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya pernah menimba ilmu. Mengingat peristiwa-peristiwa sejarah penting pernah terjadi di gedung ini, maka ada upaya untuk melestarikan gedung ini sebagai gedung bersejarah. Pada 1973 Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melakukan pemugaran bangunan secara keseluruhan.
Alamat :
Jl. Abdul Rachman Saleh No. 26. No. Telp : (021) 34830033No. Fax : (021) 3847975
http://www.museumkebangkitannasional.go.id
Galeri Nasional
Jl. Medan Merdeka Timur No. 14
Jakarta 10110 – Indonesia
Telephone: (021) 34833954 ; 3813021. (Director) 34833955
Facsimile: (021) 3813021
E-mail: galnas@indosat.net.id
http://www.indonesiaakubangga.com/venue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar