Nadia Mulya – MC & Moderator, Haikel Fahim –
Advocacy & Communications Manager World Toilet Organization, Naning Adiwoso
– Chairman of Indonesian Toilet Association, Nugroho Tri Utomo – Director of
Residential and Housing of Bappenas, Sjukrul Amien – Director of Residential
Environmental Health Development (PPLP, Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman) of Ministry of Health.
World Toilet Day
2012: Membangkitkan Kesadaran tentang Peran Vital Toilet dalam
Mendukung Kesehatan dan Kesejahteraan Setiap Orang
Event tahunan untuk
membangkitkan kesadaran global tentang 2.6 miliar orang yang hidup tanpa
sanitasi yang memadai dan jutaan nyawa yang melayang akibatnya.
Singapura, 19 November 2012,- Sekali lagi, World Toilet
Organization (WTO) - organisasi nirlaba global yang menjalankan berbagai
program advokasi sanitasi berkelanjutan - memanfaatkan momentum World Toilet
Day pada 19 November untuk mengingatkan pentingnya peran toilet dalam mendukung
kesehatan, martabat dan kesejahteraan masyarakat di dunia. Pada tahun 2001, WTO
mencanangkan 19 November sebagai World Toilet Day (WTD). Hari ini, WTD diperingati
di lebih dari 20 negara, dengan sekitar 34 acara yang diselenggarakan berbagai
institusi yang peduli dan berkepentingan pada penyediaan sanitasi bagi setiap
orang.
Tahun ini, penyelenggaraan
kampanye tahunan ini dilakukan WTO bekerja sama dengan Water Supply and
Sanitation Collaborative Council (WSSCC) dan tetap berusaha menyuarakan
kepedulian dengan memanfaatkan situs WTD yang baru direvitalisasidi http://www.worldtoiletday.org. Dengan
mengakses situs ini, masyarakat dapat menemukan berbagai informasi yang mereka
perlukan untuk ikut dalam gerakan berskala global ini.
World
Toilet Day yang diperingati setiap tanggal 19 November, bertujuan untuk
mendobrak tabu dalam membicarakan toilet, serta meningkatkan kesadaran akan
pentingnya fasilitas dan infrastruktur toilet,serta sanitasi yang memadai.
Toilet merupakan hal yang krusial bagi kehidupan manusia, karena toilet yang
baik tak hanya akan membantu mempertahankan kesehatan manusia, namun juga bisa
membantu memperbaiki martabat, meningkatkan taraf hidup, dan memberdayakan
masyarakat.
Namun
sayangnya, hingga kini,masih ada sekitar 2.5 milliar orang atau setara 40%
penduduk dunia tak memiliki akses pada fasilitas sanitasi dan toilet yang layak.Sekitar
1,1 miliar orang terpaksa buang air besar dan buang air kecil di tempat
terbuka. Air terkontaminasi yang dihasilkan dapat menyebabkan penyakit diare.Sementara
itu, hampir 900 juta orang dipaksa untuk mempertaruhkan hidupnyasetiap hari
dengan mengonsumsi air kotor itu, karena mereka tidak memilikipilihan lain. Kurang
memadainya sanitasi dasar adalah pembunuh berantai tersembunyi yang menargetkan
kalangan yang paling rentan: setiap 20 detik, seorang anak meninggal dunia
karena penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk.Jumlah ini lebih besar daripada
kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria dan campak jika digabungkan.
Sanitasi
buruk juga berdampak cukup besar secara ekonomis. World Bank’s Water and Sanitation Programmelaporkan bahwa setiap
tahun, sanitasi yang buruk merugikan India hingga tiga trilyunRupee ($53.8 milyar). Di Asia Tenggara, tercatat kerugian
sebesar 88.5 trilyunRupiah ($9.2 milyar) and Kenya sekitar 27.7 milyar Shillings
($324 juta). Jumlah yang mengejutkan ini diakibatkan oleh peningkatan biaya
untuk menyediakan perawatan kesehatan dan penyediaan air minum (baik untuk
rumah tangga dan keperluan pertanian). Selain itu,terjadi pula penurunan pendapatan
terkait dalam pariwisata, karena tempat-tempat yang sanitasinya buruk kurang
menarik bagi wisatawan.
Dengan
logika yang sama, World Health Organization (WHO) juga menemukan bahwa setiap
$1 investasi dalam pengembangan sanitasi akan berdampak pada peningkatan
pendapatan ekonomi dari $3 hingga $34.
Di
tahun 2001, WTO berdiri dan mulai menginisiasi pelaksanaan WTD untuk memberi
perhatian pada kurangnya sanitasi yang baik di seluruh dunia, terutama negara-negara
berkembang. Tahun ini, dengan slogan baru “I Give A Shit”, WTO kembali berusaha menarik perhatian pemerintah,
sektor swasta, masyarakat sipil, dan media pada isu sanitasi yang diwakili
slogan tersebut.
Jack Sim, Pendiri dan Direktur WTO
mengatakan, “salah satu
cara yang paling penting untuk memecahkan masalah sanitasi global adalah dengan
mendiskusikannya. Apa yang tidak mau kita diskusikan, tidak dapat kita
kembangkan.” Jadi, di seluruh dunia pada hari Senin ini, berbagai acara akan
berlangsung untuk mendobrak penghalang itu.
Pada akhirnya, dukungan masyarakat
untuk WTD amatlah penting untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet,
sarana sanitasi yang fundamental. Toilet, selain penting bagi kehidupan
sehari-hari, juga bisa jadi topik diskusi yang menarik dan menyenangkan.
“Membuatsanitasi
yang baik yang terjangkau setiap orang di dunia–di manapun mereka berada atau
berapapun uang yang mereka miliki -- dapat memungkinkan kita untuk membuat
langkah besar dalam mengurangi penyakit diare pada anak-anak dan memberi mereka
sebuah kehidupan yang layak untuk mereka,” tambah Jack Sim.
Sebagai
bagian dari World Toilet Day, WTOmenyebarkan petisiuntuk PBB agar “keep its promises” dalam pengembangan
sanitasi yang baik dan air bersih – sebagai elemen daripada 8 Millennium
Development Goals (MDGs), yang juga meliputi pengentasan kemelaratan dari muka
bumi pada tahun 2015. Petisi akan diberikan pada PBB pada 2013 Millennium
Development Goals Summit di September 2013.Setiap orang dapat berpartisipasi
mendukung petisi ini dengan mengunjungihttp://worldtoiletday.org/petition.phpdan menandatangani petisi online.
Perhatian dari komunitas
internasional mengenai kesenjangan dalam hal sanitasi, menjadi sangat penting.Perubahan
pendekatan yang serius dibutuhkan untuk menghentikan jutaan kematian setiap
tahun karena krisis toilet. Mengakhiri krisis air dan sanitasi global bukanlah
impian yang tak mungkin terwujud. Asalkan ada upaya bersama untuk melakukan
tindakan cepat, melalui kolaborasi dan komitmen.
Tiap orang di tiap negara bisa
membantu dengan cara mereka sendiri, dengan mendesak para pembuat keputusan, untuk
melihat pada isu pentingnya kebersihan sanitasi. Hal ini agar para pembuat
keputusan bisa membangun toilet di tempat-tempat yang membutuhkan.
Partisipasi anda pada akhirnya
akan menyelamatkan banyak hidup. Bergabunglah dengan mengunduh toolkit kampanye di www.worldtoiletday.orgdan berpartisipasi di berbagai saluran jejaring sosial
yang dikelola WTO dan WTD. Sebarkanlah gaung World Toilet Day dengan mem-follow twitter @worldtoiletday dan
melalui tanda pagar #IGiveAShit pada 19 November 2012 ini.
###
Useful Links:
World
Toilet Organization website: http://worldtoilet.org/wto/
World
Toilet Day website: http://worldtoiletday.org/
World
Toilet Organization Facebook: http://www.facebook.com/WTO.org
World
Toilet Day Facebook: http://www.facebook.com/WTDay
World
Toilet Organization Twitter: http://twitter.com/worldtoilet
World
Toilet Day Twitter: http://twitter.com/worldtoiletday
World
Toilet Organization YouTube: http://www.youtube.com/OfficialWTO
World
Toilet Day YouTube: http://www.youtube.com/officialWTD
###
TENTANG
WORLD TOILET ORGANIZATION
World Toilet Organization, WTO (Organisasi Toilet Dunia)
adalah organisasi nirlaba berskala global, yang mendedikasikan untuk
memperbaiki kondisi toilet dan sanitasi di seluruh dunia. Kami mengerti bahwa
sanitasi yang baik bukanlah semata-mata mengenai pemberian akses yang memadai.
Namun juga mengembalikan martabat manusia, memberikan kenyamanan, memperbaiki
taraf hidup dan menawarkan pemberdayaan, jadi orang-orang bisa memperjuangkan
masa depan mereka.
Kami adalah satu dari sedikit organisasi yang fokus pada toilet.
Namun sayangnya, tak seperti air, toilet tak mendapat perhatian dan sumber daya
yang sama, yang diperlukan. Untungnya, tim kami menyukai tantangan.
Kami percaya bahwa melalui edukasi, pelatihan, dan
membuat pasar pada sektor sanitasi, kami bisa memberikan peluang bisnis,
sanitasi dan toilet yang higienis bagi semuanya. Kunjungilah
www.worldtoiletday.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar