Mungkin sudah cukup lama kita mengetahui sebuah pepatah atau
pesan/nasihat yang berbunyi,"Surga berada di telapak kaki Ibu." Sejak
kita tahu hingga saat ini tentu belum ada yang membantahnya. Jika ada
mungkin orang tersebut telah siap untuk di 'cap' durhaka oleh orang lain
yang mendengar bantahannya.
Sudah tak terhitung berapa kali
aku merenungi makna kalimat indah tersebut. Mungkin saking merasakan
kedalaman maknanya hingga tak pernah merasa bosan selalu mengingat dan
mengingat kembali kalimat nasehat sederhana itu.
Namun hari ini aku merasa beruntung, tentu juga bersyukur, ketika
mendapatkan makna yg sedikit berbeda dari apa yang sering aku renungi.
Sebab baru saja aku temui makna bahwa neraka juga ada di kaki Ibu!
Kenapa kok ternyata surga dan neraka juga berada di telapak kaki Ibu? Begini ceritanya.
Ibu saya berkata: “Sorga berada di bawah telapak kaki Ibu itu artinya
bukan bahwa Ibumu ini berkuasa atasmu, sehingga tidak ada kebaikan
bagimu kecuali mematuhi apa saja kata Ibu kepadamu”.
“Sorgamu
ada di kakiku, Nak. Jadi amanat Tuhan kepada Ibumu sangat berat. Ibu
wajib mensorgakan hidupmu. Ibumu harus memproses kesorgaanmu di dunia
dan akhirat. Ibumu wajib bersikap terbuka dan adil agar engkau bisa
merundingkan masa depan sorgamu sebaik-baiknya”.
“Sorga di
kakiku ini disediakan untukmu, Nak. Tapi neraka di kakiku disediakan
buat kita berdua. Kalau tak kusediakan pendidikan jalan ke sorga
untukmu, Ibumu tercampak ke dalam neraka. Kalau hati Ibumu marah atau
sakit hati kepadamu tanpa dasar yang Tuhan merelakannya, maka neraka
bukan untukmu, melainkan untuk Ibumu”.
“Nak, kalau Ibumu
menyediakan jalan neraka bagimu, ingatkanlah aku. Namun kalau kusediakan
jalan sorga bagimu, engkau wajib patuh kepadaku”.
# Dikutip dari tulisan singkatnya Cak Nun," Surga Neraka di Kaki Ibu."
Yiiuukkk...kita renungi secara lebih mendalam! Semoga bermanfaat... Salam takzim.
Mungkin sudah cukup lama kita mengetahui sebuah pepatah atau pesan/nasihat yang berbunyi,"Surga berada di telapak kaki Ibu." Sejak kita tahu hingga saat ini tentu belum ada yang membantahnya. Jika ada mungkin orang tersebut telah siap untuk di 'cap' durhaka oleh orang lain yang mendengar bantahannya.
Sudah tak terhitung berapa kali aku merenungi makna kalimat indah tersebut. Mungkin saking merasakan kedalaman maknanya hingga tak pernah merasa bosan selalu mengingat dan mengingat kembali kalimat nasehat sederhana itu.
Namun hari ini aku merasa beruntung, tentu juga bersyukur, ketika mendapatkan makna yg sedikit berbeda dari apa yang sering aku renungi. Sebab baru saja aku temui makna bahwa neraka juga ada di kaki Ibu!
Kenapa kok ternyata surga dan neraka juga berada di telapak kaki Ibu? Begini ceritanya.
Ibu saya berkata: “Sorga berada di bawah telapak kaki Ibu itu artinya bukan bahwa Ibumu ini berkuasa atasmu, sehingga tidak ada kebaikan bagimu kecuali mematuhi apa saja kata Ibu kepadamu”.
“Sorgamu ada di kakiku, Nak. Jadi amanat Tuhan kepada Ibumu sangat berat. Ibu wajib mensorgakan hidupmu. Ibumu harus memproses kesorgaanmu di dunia dan akhirat. Ibumu wajib bersikap terbuka dan adil agar engkau bisa merundingkan masa depan sorgamu sebaik-baiknya”.
“Sorga di kakiku ini disediakan untukmu, Nak. Tapi neraka di kakiku disediakan buat kita berdua. Kalau tak kusediakan pendidikan jalan ke sorga untukmu, Ibumu tercampak ke dalam neraka. Kalau hati Ibumu marah atau sakit hati kepadamu tanpa dasar yang Tuhan merelakannya, maka neraka bukan untukmu, melainkan untuk Ibumu”.
“Nak, kalau Ibumu menyediakan jalan neraka bagimu, ingatkanlah aku. Namun kalau kusediakan jalan sorga bagimu, engkau wajib patuh kepadaku”.
# Dikutip dari tulisan singkatnya Cak Nun," Surga Neraka di Kaki Ibu."
Yiiuukkk...kita renungi secara lebih mendalam! Semoga bermanfaat... Salam takzim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar