Pengetahuan
tentang penyakit usus buntu perlu Anda ketahui karena penyakit ini
umumnya banyak dialami oleh masyarakat. Cara menjaga kesehatan tubuh
dari penyakit usus buntu, Anda membutuhkan pengetahuan dasar mengenai
penyakit itu sendiri.
Usus buntu dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah appendisitis adalah peradangan dari usus buntu atau apendiks. Terjadinya peradangan pada usus buntu biasanya dipicu oleh tersumbatnya umbai cacing atau apendiks, yaitu bagian dari usus akibat adanya penumpukan lendir yang diproduksi usus atau masuknya kotoran ke dalam umbai cacing. Jika lendir yang menumpuk dan kotoran yang masuk tidak dapat keluar dan membusuk, maka akan berpotensi menjadi tempat pertumbuhan kuman dan lama-kelamaan akan menyebabkan terjadinya peradangan.
Cara menjaga kesehatan tubuh agar terhindari dari usus buntu bisa dilakukan berbagai cara. Antara lain menjaga pola makan dengan menu yang dapat memperlancar proses pencernaan, misalnya makanan yang kaya akan serat seperti sayuran bayam, kacang-kacangan, gandum, dan alpukat.
Gejala Usus Buntu atau Apendisitis
Gejala usus buntu tahap awal adalah nyeri tiba-tiba di daerah sekitar pusat. Selain itu terdapat beberapa keluhan lainnya seperti:
• Merasa mual
• Muntah dan terjadi peningkatan jumlah sel darah putih dari hasil pemeriksaan darah
• Muncul demam
• Nyeri perut berpindah ke bagian perut kanan bawah
Apabila peradangan usus buntu pecah, maka lendir dan kotoran yang membusuk di saluran pencernaan usus itu akan mengkontaminasi rongga perut. Dinding abdomen akan terasa tegang dan nyeri, bahkan bisa menyebabkan kematian jika disepelekan dan tidak ditangani dengan tepat.
Akibat peradangan pada umbai cacing (organ tambahan pada usus buntu) akan terjadi penumpukan nanah di dalamnya. Apabila nanah tersebut tidak segera dikeluarkan dan peradangan terus terjadi, lama-kelamaan dapat timbul lubang pada umbai cacing. Nanah yang terkumpul di dalamnya dapat menyebar ke seluruh rongga perut sehingga menyebabkan infeksi di seluruh rongga perut yang disebut peritonitis.
Oleh sebab itu, jangan remehkan jika muncul gejala di atas, terutama bila timbul nyeri hebat pada perut bagian kanan bawah. Sebaiknya Anda mencurigai adanya penyakit usus buntu. Segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa Faktor Risiko dari Usus Buntu atau Apendisitis?
Berikut adalah faktor risiko terjadinya usus buntu:
• Apendisitis paling umum terjadi pada usia 20-30 tahun
• Selain itu kebersihan juga mempengaruhi terjadinya peradangan usus buntu. Pada keadaan lingkungan yang bersih maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan pada usus yang juga pada akhirnya menyebabkan peradangan usus buntu
• Pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang kurang serat dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, sehingga lebih jauh mengakibatkan usus buntu
Cara Membedakan Nyeri Perut Akibat Usus Buntu dengan Penyakit Lain
Nyeri perut pada usus buntu umumnya berawal sekitar pusat kemudian menjalar ke kanan bawah setelah beberapa jam. Sementara nyeri kembung karena maag menyebabkan perut terasa penuh dan mual. Nyeri akibat batu empedu umumnya terjadi tiba-tiba dan dicetuskan oleh makanan berlemak. Jika Anda memiliki gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang tepat.
Apa Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Membantu Diagnosis Usus Buntu?
Umumnya melalui pemeriksaan darah dan pemeriksaan radiologis oleh dokter yang ahli di bidangnya. Pemeriksaan radiologis yang dilakukan adalah pemeriksaan foto abdomen dan USG perut.
Bagaimana Penanganan dari Usus Buntu?
Terapi utama dari apendisitis adalah pembedahan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Selain itu, dokter juga dapat memberikan berbagai pengobatan lain, salah satunya memberikan antibiotik.
Penyakit usus buntu terjadi karena tersumbatnya umbai cacing atau appendiks, yakni di bagian usus terjadi penumpukan lendir yang diproduksi usus atau disebabkan masuknya kotoran ke dalam umbai cacing tersebut. Lendir yang menumpuk dan kotoran yang masuk tidak dapat keluar sehingga menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan kuman dan lama kelamaan akan terjadi peradangan.
Peradangan yang terjadi dapat pulih sendiri bila daya tahan tubuh penderita dalam kondisi baik. Hasil pemulihan peradangan di umbai cacing tersebut akan menimbulkan perlengketan ke jaringan di sekitarnya dan apabila daya tahan tubuh Anda sedang turun maka peradangan dapat terjadi lagi dan akan timbul gejala akibat dari peradangan dan perlengketan tersebut.
Oleh karena itu, cara menjaga kesehatan tubuh untuk penanganan sederhana yang bisa Anda lakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi guna meningkatkan daya tahan tubuh. Jika Anda memiliki keluhan seperti di atas, segeralah mencari pertolongan dengan berkonsultasi kepada dokter yang ahli di bidangnya.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagi dengan teman Anda.
Usus buntu dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah appendisitis adalah peradangan dari usus buntu atau apendiks. Terjadinya peradangan pada usus buntu biasanya dipicu oleh tersumbatnya umbai cacing atau apendiks, yaitu bagian dari usus akibat adanya penumpukan lendir yang diproduksi usus atau masuknya kotoran ke dalam umbai cacing. Jika lendir yang menumpuk dan kotoran yang masuk tidak dapat keluar dan membusuk, maka akan berpotensi menjadi tempat pertumbuhan kuman dan lama-kelamaan akan menyebabkan terjadinya peradangan.
Cara menjaga kesehatan tubuh agar terhindari dari usus buntu bisa dilakukan berbagai cara. Antara lain menjaga pola makan dengan menu yang dapat memperlancar proses pencernaan, misalnya makanan yang kaya akan serat seperti sayuran bayam, kacang-kacangan, gandum, dan alpukat.
Gejala Usus Buntu atau Apendisitis
Gejala usus buntu tahap awal adalah nyeri tiba-tiba di daerah sekitar pusat. Selain itu terdapat beberapa keluhan lainnya seperti:
• Merasa mual
• Muntah dan terjadi peningkatan jumlah sel darah putih dari hasil pemeriksaan darah
• Muncul demam
• Nyeri perut berpindah ke bagian perut kanan bawah
Apabila peradangan usus buntu pecah, maka lendir dan kotoran yang membusuk di saluran pencernaan usus itu akan mengkontaminasi rongga perut. Dinding abdomen akan terasa tegang dan nyeri, bahkan bisa menyebabkan kematian jika disepelekan dan tidak ditangani dengan tepat.
Akibat peradangan pada umbai cacing (organ tambahan pada usus buntu) akan terjadi penumpukan nanah di dalamnya. Apabila nanah tersebut tidak segera dikeluarkan dan peradangan terus terjadi, lama-kelamaan dapat timbul lubang pada umbai cacing. Nanah yang terkumpul di dalamnya dapat menyebar ke seluruh rongga perut sehingga menyebabkan infeksi di seluruh rongga perut yang disebut peritonitis.
Oleh sebab itu, jangan remehkan jika muncul gejala di atas, terutama bila timbul nyeri hebat pada perut bagian kanan bawah. Sebaiknya Anda mencurigai adanya penyakit usus buntu. Segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa Faktor Risiko dari Usus Buntu atau Apendisitis?
Berikut adalah faktor risiko terjadinya usus buntu:
• Apendisitis paling umum terjadi pada usia 20-30 tahun
• Selain itu kebersihan juga mempengaruhi terjadinya peradangan usus buntu. Pada keadaan lingkungan yang bersih maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan pada usus yang juga pada akhirnya menyebabkan peradangan usus buntu
• Pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang kurang serat dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, sehingga lebih jauh mengakibatkan usus buntu
Cara Membedakan Nyeri Perut Akibat Usus Buntu dengan Penyakit Lain
Nyeri perut pada usus buntu umumnya berawal sekitar pusat kemudian menjalar ke kanan bawah setelah beberapa jam. Sementara nyeri kembung karena maag menyebabkan perut terasa penuh dan mual. Nyeri akibat batu empedu umumnya terjadi tiba-tiba dan dicetuskan oleh makanan berlemak. Jika Anda memiliki gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang tepat.
Apa Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Membantu Diagnosis Usus Buntu?
Umumnya melalui pemeriksaan darah dan pemeriksaan radiologis oleh dokter yang ahli di bidangnya. Pemeriksaan radiologis yang dilakukan adalah pemeriksaan foto abdomen dan USG perut.
Bagaimana Penanganan dari Usus Buntu?
Terapi utama dari apendisitis adalah pembedahan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Selain itu, dokter juga dapat memberikan berbagai pengobatan lain, salah satunya memberikan antibiotik.
Penyakit usus buntu terjadi karena tersumbatnya umbai cacing atau appendiks, yakni di bagian usus terjadi penumpukan lendir yang diproduksi usus atau disebabkan masuknya kotoran ke dalam umbai cacing tersebut. Lendir yang menumpuk dan kotoran yang masuk tidak dapat keluar sehingga menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan kuman dan lama kelamaan akan terjadi peradangan.
Peradangan yang terjadi dapat pulih sendiri bila daya tahan tubuh penderita dalam kondisi baik. Hasil pemulihan peradangan di umbai cacing tersebut akan menimbulkan perlengketan ke jaringan di sekitarnya dan apabila daya tahan tubuh Anda sedang turun maka peradangan dapat terjadi lagi dan akan timbul gejala akibat dari peradangan dan perlengketan tersebut.
Oleh karena itu, cara menjaga kesehatan tubuh untuk penanganan sederhana yang bisa Anda lakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi guna meningkatkan daya tahan tubuh. Jika Anda memiliki keluhan seperti di atas, segeralah mencari pertolongan dengan berkonsultasi kepada dokter yang ahli di bidangnya.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagi dengan teman Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar