Presiden
Joko "Jokowi" Widodo menunjuk diplomat senior Retno L.P. Marsudi (52)
sebagai Menteri Luar Negeri RI 2014-2019, menggantikan pendahulunya,
Marty Natalegawa. Retno merupakan alumni jurusan Ilmu Hubungan
Internasional UGM angkatan 1981. Retno, menlu perempuan pertama di
Indonesia, saat ini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda.
Retno mulai menapaki karier diplomatnya pada tahun 1986. Pada 1997, Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat hingga 2001.
Retno mulai menapaki karier diplomatnya pada tahun 1986. Pada 1997, Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat hingga 2001.
Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Eropa dan Amerika. Pada
2003, Retno mendapat promosi menjadi Direktur Eropa Barat.
Selang dua tahun kemudian, Retno menjadi Dubes RI di Norwegia dan Islandia. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.
Bagi Retno, dunia diplomasi sangatlah menarik dan dinamis. Seorang diplomat harus menjalani mobilitas yang tinggi dan berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.
“Walaupun saya akui, ketika profesi ini dipegang seorang wanita, ada tantangan tersendiri, apalagi bila sudah berkeluarga. Tapi saya sangat menikmati profesi ini,” ujar Retno mantap, sesuai yang dilansir situs resmi Fisipol UGM.
Retno juga dikatakan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Suaminya yang berprofesi sebagai arsitek telah memahami risiko pekerjaan Retno dan terus setia mendampinginya. Retno pun mendidik anak-anaknya untuk mandiri dalam lingkungan keluarga dengan mobilitas tinggi.
“Saya tekankan bahwa mereka harus berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.
Selang dua tahun kemudian, Retno menjadi Dubes RI di Norwegia dan Islandia. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.
Bagi Retno, dunia diplomasi sangatlah menarik dan dinamis. Seorang diplomat harus menjalani mobilitas yang tinggi dan berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.
“Walaupun saya akui, ketika profesi ini dipegang seorang wanita, ada tantangan tersendiri, apalagi bila sudah berkeluarga. Tapi saya sangat menikmati profesi ini,” ujar Retno mantap, sesuai yang dilansir situs resmi Fisipol UGM.
Retno juga dikatakan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Suaminya yang berprofesi sebagai arsitek telah memahami risiko pekerjaan Retno dan terus setia mendampinginya. Retno pun mendidik anak-anaknya untuk mandiri dalam lingkungan keluarga dengan mobilitas tinggi.
“Saya tekankan bahwa mereka harus berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar