Minggu, 09 Agustus 2015

Mempetisi Presiden Direktur PT Roche Indonesia, Mike Crichton: Turunkan harga pengobatan Hep C agar bisa terjangkau masyarakat Indonesia

Hi, saya @ayuma_morie. Saya adalah seorang perempuan yang hidup dengan HIV dalam tubuh saya selama 4 tahun terakhir. Sebagai seorang orang tua tunggal yang memiliki seorang buah hati yang menjadi kebanggan saya, pola hidup sehat selalu saya jalankan karena saya ingin hidup lebih lama dan mengantarkan anak kesayangan saya di dalam meraih cita-citanya.

Saat ini, saya aktif melakukan kampanye penyebaran informasi HIV kepada publik melalui kampanye ODHA Berhak Sehat. Melalui media kampanye ini, setiap harinya saya berkomunikasi dengan masyarakat mengenai segala sesuatunya terkait HIV dan AIDS sehingga harapan saya masyarakat bisa terhindar dari infeksi penyakit ini dan bagi yang sudah terinfeksi HIV bisa tetap semangat dalam menjalankan hidupnya. Karena semangat adalah salah satu kunci untuk tetap sehat.

Tanggal 28 Juli, kita peringati sebagai Hari Hepatitis C Sedunia. Saat ini, Kementrian Kesehatan mengestimasikan ada sekitar 7 Juta orang terinfeksi Hepatitis C dengan kecenderungan 10-12 persen akan mengarah kepada kanker hati di Indonesia.

Saya adalah salah satu orang yang juga mengidap Hepatitis C. Bagi saya dan puluhan ribu lainnya yang hidup dengan HIV, kondisi ini bertambah buruk sebab berdasarkan penelitian, kami tahu bahwa infeksi HIV akan menyebabkan progresivitas penyakit Hepatitis C semakin memburuk dan akan membawa kami kepada kematian lebih cepat.

Saat ini, WHO telah memasukan obat jenis pegylated interferon yang merupakan komponen utama dalam pengobatan Hepatitis C kedalam list obat-obatan esensial.

Namun hal ini tetap menjadi kendala mengingat bahwa harga obat ini masih sangat mahal mencapai 2,5 juta setiap minggunya sehingga untuk total terapi membutuhkan dana lebih dari 250 juta per pasien.

Kita belajar dari pengobatan ARV bagi orang dengan HIV bahwa harga obat bisa ditekan selama ada niat baik dari perusahaan farmasi untuk kepentingan kesehatan publik. Harga ARV yang 10 tahun yang lalu sangat mahal, bisa ditekan sampai tingkat yang bisa dijangkau oleh penduduk di negara berkembang dan ini kemudian menyelamatkan jutaan nyawa termasuk di Indonesia.

Oleh karena itu, saya mempetisi PT Roche Indonesia sebagai salah satu pemegang hak paten untuk obat Hepatitis C agar menurunkan harga pengobatan ini sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Saya mengajak semua Orang dengan HIV (ODHA), pasien dengan hepatitis C, keluarga pasien dengan Hepatitis C, dokter dan paramedis serta masyarakat semua untuk menandatangani petisi ini demi pengobatan Hepatitis C yang terjangkau bagi kita semua.

Salam,

ENGLISH:
"Hello, I am @ayuma_morie. I am a woman living with HIV for the past 4 years. As a single mother whose child is my pride and joy, I always try to keep a healthy lifestyle because I want to live long and help my child to reach her dreams.
At this moment, I am actively campaigning for the dissemination of information about HIV to the public through a campaign called "Right to Health for People with HIV." Through this campaign, I communicate everyday about all things related to HIV and it is my help that the community can protect themselves from this illness and people already living with HIV can keep a bright spirit in their own lives. This type of spirit is one key to living a healthy life.
On July 28th, we celebrated World Hepatitis C Day. At this moment, the Ministry of Health estimates there are around 7 million Hepatitis C infections in Indonesia, and 10-12% will advance to liver cancer. I am one of these people living with Hepatitis C. For me and tens of thousands of others who live with HIV, this condition hurts us further because, based on research, we know that an HIV infection can cause Hepatitis C to advance to be more harmful and will cause death sooner for us.
At this moment, the WHO already added to their list of essential medicines the type called pegylated interferon. But this remains a challenge, that the price of this medication is still so expensive, reaching 2.5 million (~$250) per week, and so complete therapy for one patient requires 250 million rupiah (~$24,000).We learned from ARV medication for people with HIV that the price of medication can be influenced as long as there pharmaceutical companies recognize the importance of public health. The price of ARVs that were 10 years ago so expensive is now attainable even for citizens in developing countries and this has saved millions of lives, including lives in Indonesia.
Because of this, I am petitioning PT Roche Indonesia as one of the patent holders for Hepatitis C medication to reduce the price of this medication so that it can be afforded by the Indonesian community.
I invite all people with HIV, patients with Hepatitis C, family of patients with Hepatitis C, doctors and paramedics as well as the entire community to sign this petition so that Hepatitis C medication can be afforded by all of us."
Sumber: https://www.change.org/p/pt-roche-indonesia-turunkan-harga-pengobatan-hep-c-agar-bisa-terjangkau-masyarakat-indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar