Jumat, 31 Mei 2013

Caring Colours Martha Tilaar Skincare Make Up presents MARA SOPHIE “Caring – Colourful – Confident” Roadshow Tour Indonesia



LIPUTANSATU - Who is Mara Sophie? Mara Sophie adalah seorang penyanyi multitalenta, penulis lagu dan voice over actress. Mara Sophie mulai mempelajari musik klasik pada tahun 2001 – 2005 di Classical Department of the Conservatory of Amsterdam dan Classical Department di The Royal Conservatory of The Hague, akhirnya Mara Sophie menemukan passion-nya pada musik jazz dan kemudian menekuni musik jazz di Jazz Department Conservatory of Amsterdam pada tahun 2006 – 2010.

Dimulai dengan album Splendidly Imperfect di tahun 2010 yang menggabungkan aliran jazz, country dan pop. Album ini mendapatkan posisi No.1 di iTunes Jazz Charts dan mendapatkan review positif di Eropa. Disusul lagu I Just Sing dan Great Day pada album terbarunya Great Day di tahun 2012, Mara Sophie semakin banyak menulis lagu lagunya sendiri dan berdasarkan pengalaman dan mimpi – mimpinya. Penggabungan aliran jazz dan pop semakin menguatkan jenis karakter suara Mara Sophie yang bisa dibilang “deep & jazzy”. Dalam album Great Day ini Mara Sophie menyanyikan dan mengaransemen ulang lagu Aerosmith “Pink”. Tanggapan yang baik terhadap album ini membuat Mara Sophie mendapatkan kesempatan tour di banyak negara termasuk New York.

Setelah tampil di Java Jazz Internasional Festival kemarin, Mara Sophie juga mengadakan roadshow di beberapa kota di Indonesia, seperti Bali dan Medan. Penampilan dan suara emasnya ini banyak mendapatkan ulasan positif dari para blogger.
Selain sebagai penyanyi dan penulis lagu, Mara Sophie juga mengajar sebagai vocal coach  dan terlibat di beberapa proyek film seperti Happy Feet II, Alvin & The Chip Munks III, Barbie: A Mermaid's Tale, Pokemon sebagai voice over actress.

Beauty, Smart Collaboration between Caring Colours and Mara Sophie
Seiring dengan misi dan visi Caring Colours untuk tidak hanya sekedar menjadi brand kosmetik tetapi sekaligus “women empowerment”, maka Caring Colours memilih Mara Sophie sebagai Caring Colours Brand Endorser 2013.
Berawal dari kekaguman Mara Sophie akan sosok Dr. Martha Tilaar- yang juga adalah Professional Chairman di Leiden University Belanda serta memiliki kerjasama profesional di bidang riset medical antropology, Mara Sophie tertarik untuk mengenal lebih jauh produk-produk Martha Tilaar pada saat hadir di Jakarta untuk tampil di Java Jazz Internasional Festival 2013. Kecocokan produk Martha Tilaar dengan kulitnya membuat Mara Sophie tertarik untuk mengunjungi Martha Tilaar Shop dan mencoba produk-produk Martha Tilaar lainnya, khususnya Caring Colours.

“I am a simple woman, but when it comes to make up I am very concern about its ingredients.” Oleh karena itu bagi Mara Sophie memilih sebuah make up bukan cuma menarik secara penampilan produknya tetapi justru manfaatnya untuk bisa sekaligus merawat kulit kita dengan kandungannya yang ringan dan aman.

Mara Sophie sangat cocok dan mengagumi Caring Colours, karena:
-         “Caring Colours merupakan brand make up lokal yang memiliki misi Save Our Skin, yang selalu mengingatkan wanita untuk memilih make up yang bisa merawat kesehatan kulit. Dan ini sesuai dengan pilihan saya yang selalu menggunakan produk make up yang aman bagi kulit.”
-         “Kandungan natural ingredients-nya selalu menutrisi kulit, produk favorit saya adalah BB Cream dan Happy Series yang merupakan inovasi terbaru dari Caring Colours. BB Cream yang merupakan paduan Moisturizer dan Foundation ini mengandung Mineral Tourmaline Powder yang mampu membuat kulit sehat bercahaya. Sedangkan Happy Series yang terdiri dari Happy Lip Colour dan Eye Shadow dengan kandungan Happy Complex™ mampu memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi stress pada kulit serta memberikan efek “happy” sehingga membuat kulit selalu sehat, tepat buat saya yang sering melakukan banyak aktifitas.”
-         “Dengan esensi Care for themselves, Care for others dan Care for the world, program-program Caring Colours telah menginspirasi banyak wanita, khususnya Young Caring Professional Award.”

“Pencapaian karir dan kepribadian Mara Sophie merupakan inspirasi bagi wanita muda profesional untuk lebih maju. Bagaimana Mara Sophie berani untuk mencapai mimpinya sebagai penyanyi, melatih vokal dan memberikan keberanian untuk murid-muridnya sehingga memiliki rasa peduli dan respect terhadap diri sendiri. Hal ini sejalan dengan esensi dan filosofi Caring Colours yang tidak hanya menunjang penampilan namun juga membantu memajukan potensi diri setiap wanita. Caring Colours pun yakin bahwa musik merupakan bahasa universal untuk memberikan semangat bagi setiap orang.” ungkap Deby Wibisana- Marketing Manager Caring Colours.

Kedatangan Mara Sophie ke Indonesia kali ini disponsori penuh oleh Caring Colours dengan tujuan untuk memberikan inspirasi kepada para wanita melalui program yang bertemakan Caring-Colourful-Confident.
• Caring: Mengajak para wanita untuk tidak hanya peduli pada diri sendiri tetapi juga pada lingkungan sekitar bahkan dunia melalui apa yang mereka lakukan kapan pun dan dimana pun.
• Colourful:  Pengalaman hidup wanita yang penuh warna, kegagalan dan keberhasilan adalah proses pencapaian tujuan yang dapat menjadi pembelajaran positif dan inspirasi bagi para wanita lainnya.
• Confident : Wanita harus percaya diri agar dapat melangkah maju dan memiliki keberanian untuk melakukan terobosan.

Beberapa program yang akan dilakukan Caring Colours bersama Mara Sophie adalah roadshow campus to campus, music tour (Jogjakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Jakarta, dll), consumer and outlet gathering, tampil sebagai National Anthem Singer pada pertandingan sepak bola persahabatan Indonesia-Belanda.

Pada acara Press Conference yang berlangsung di Rolling Stone Cafe pada tanggal 30 Mei 2013, Mara Sophie berkolaborasi dengan Taman Suropati Chamber. Kolaborasi ini merupakan bentuk caring for others dari Caring Colours dalam membantu mengangkat potensi anak bangsa. Taman Suropati Chamber merupakan komunitas musik di Indonesia yang sangat berpotensi dan sudah banyak melakukan pertunjukkan salah satunya di Den Haag, Belanda.

About Caring Colours Martha Tilaar Skincare Make Up
Wanita karir khususnya para first jobber banyak menghadapi tantangan dalam pekerjaan dan lingkungannya. Berawal dari hal ini Dr. Martha Tilaar memiliki visi dan misi untuk mempersembahkan make up yang tak hanya mempercantik tetapi juga memiliki manfaat merawat maka terciptalah Caring Colours Martha Tilaar Skincare Make Up. Dengan kandungan natural active ingredients Caring Colours mampu menutrisi dan menjaga kulit sehingga selalu sehat dan siap menghadapi tantangan baik dari dalam dan luar seperti stress, polusi, radikal bebas dan sinar UV. Dalam perkembangannya, Caring Colours selalu melakukan inovasi terhadap produk – produknya agar terus dapat memberikan manfaat skincare makeup secara maksimal.

Dengan esensi Care for themselves, Care for others dan Care for the world, program-program Caring Colours membawa misi untuk tidak hanya menunjang  penampilan tetapi juga memberikan inspirasi bagi para wanita untuk dapat memiliki pencapaian yang lebih baik lagi.

Secara keseluruhan, tujuan program Caring-Colourful-Confident ini adalah “sharing inspiration” bagi para wanita agar dapat mengembangkan dan memajukan potensi diri, menghargai diri sendiri untuk pencapaian yang berarti bagi dirinya, orang lain dan dunia.



Kamis, 30 Mei 2013

Further Australian Support for Polio Eradication

                  
  •                                  Senator the Hon Bob Carr, Minister for Foreign Affairs
28 May 2013 - Prime Minister Julia Gillard and Foreign Minister Bob Carr today announced further funding to help eradicate polio – a debilitating disease that continues to strike the world's most vulnerable people, especially children. 

Australia will provide $80 million over four years from 2015 to 2018 to help finish the job and achieve worldwide polio eradication. This contribution follows a $50 million commitment to the Global Polio Eradication Initiative from 2011 to 2014 announced by the Prime Minister at the Commonwealth Heads of Government Meeting in Perth in October 2011.

The Prime Minister and the Foreign Minister applauded the leadership shown by the Bill and Melinda Gates Foundation, the World Health Organization, UNICEF and Rotary International on polio. The Gates Foundation is contributing US$1.8 billion for the Polio Endgame Strategic Plan 2013 – 2018, which is one-third of the total budget.

Australia has a proud history of support for polio eradication. From 1912 to 1972, more than 30,000 cases of paralytic poliomyelitis were reported in Australia, and a number of polio survivors in Australia today still live with the pain and debilitation of post-polio syndrome.

It was Australia's Sir Clem Renouf who, as President of Rotary International in 1978 and 1979, led the international campaign to vaccinate every child against polio. As a result of these early efforts by Rotary, the global community came together in 1988 to launch the Global Polio Eradication Initiative.

Since 1988, there has been a reduction in the number of polio cases by 99.9 per cent. Following the certification of India as polio-free in 2012, polio remains endemic in only Afghanistan, Pakistan and Nigeria. The world now has polio eradication within its reach. This would be the second disease to be eradicated globally after small pox and a major victory for international aid and public health.

The new contribution brings Australia's total commitment to polio eradication to over $130 million. Our aim is to help eradicate polio and strengthen routine immunisation.


Irman Gusman : Dominasi Ekonomi Masih di Kawasan Barat, Demokratisasi Ekonomi Indonesia Belum Berjalan


Kawasan Barat Indonesia masih sangat dominan dalam kegiatan ekonomi bila dibandingkan Kawasan Timur yang masih cenderung tertinggal. Hal ini disampaikan Ketua DPD RI Irman Gusman saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial dengan tema “Memperkuat Perekonomian Daerah Menuju Perekonomian Nasional Yang Berdaya Saing”, bertempat di The Trans Luxury Hotel, Bandung (30/5).
Dalam pidatonya, Irman mengatakan bahwa secara total Kawasan Barat Indonesia menyumbangkan 80,4% yang merupakan akumulasi dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sedangkan Kawasan Timur Indonesia hanya menyumbangkan sekitar 10,51% yang merupakan akumulasi dari Pulau Sulawesi. Sedangkan kelompok Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua hanya mendapat angka dua persen lebih.
“Menurut data BPS, PDB Indonesia pada tahun 2012 sebesar Rp.8.241,9 triliun. Dari jumlah itu DKI Jakarta saja mempunyai kontribusi sebesar Rp 1.103,7 atau sekitar 13,4%. kelompok Pulau Jawa juga masih memberikan kontribusi yang dominan sebesar 57,63 persen dari keseluruhan ekonomi nasional,” jelas Irman.
Menurutnya, ini mengindikasikan bahwa demokratisasi yang terjadi sejak 1998 masih terbatas pada bidang politik dan pemerintahan dan belum berimbas pada bidang ekonomi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dampak dari dominasi tersebut adalah kurang berkembangnya sektor-sektor ekonomi di luar Jawa. Kalaupun terjadi peningkatan kue ekonomi di luar jawa, hal itu masih didominasi pada sektor primer atau yang berbasiskan pada sumberdaya alam dengan pengusaha dan tenaga ahli yang tidak berasal dari daerah tersebut. Ini artinya sektor-sektor yang berbasiskan teknologi baik yang terkait langsung dengan sektor primer maupun tidak masih kurang berkembang.
“Dominasi segelintir elit di pusat justru akan membuat kecemburuan di berbagai daerah dan mengancam keutuhan bangsa. Menurut hemat saya, masalah-masalah di atas akan mampu kita selesaikan jika kita mengubah paradigma pembangunan ekonomi kita,” tutur Irman.
Ia menjelaskan bahwa manajemen otonomi daerah yang baik akan memberikan banyak keuntungan. Pertama, pemerataan peran dalam pembangunan dan hasil pembangunan akan makin baik. Kedua, otonomi daerah yang baik akan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada pengembangan potensi unggulan masing-masing daerah. Ketiga, otonomi daerah yang dilaksanakan dengan benar akan membuat pembangunan akan berkelanjutan dan menciptakan kondisi sosial politik yang stabil.
Untuk itu, Irman mengatakan peningkatan peran lembaga keuangan dan perbankan sangat diperlukan, salah satu contohnya dengan mendorong desentralisasi perbankan di daerah. Ia mengatakan Perbankan jangan semuanya berpusat di Jakarta, tetapi sudah saatnya mengikuti semangat desentralisasi. Selain itu sektor perbankan perlu diupayakan agar memberikan fasilitas akses kredit yang gampang dan murah untuk mendukung sektor-sektor usaha rakyat yang selama ini kurang mendapat akses pendanaan seperti sektor pertanian dan perikanan.
Akses pendanaan dalam sektor ini penting, mengingat serapan tenaga kerja di sektor sangat besar dan turut serta menggerakkan ekonomi rakyat kecil.
Saat mengakhiri sambutannya, Irman Gusman mendapat tepuk tangan meriah dari pada peserta Rakornas.***

Keterangan Foto:
Ketua DPD RI Irman Gusman memberikan Keynote Speech sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KADIN Bidang Rakornas KADIN Bidang Perbankan dan Finansial dengan tema "Memperkuat Perekonomian Daerah Melalui Peran Institusi Perbankan dan Finanasial", di Bandung 30 Mei 2013


Rabu, 29 Mei 2013

Pengurus Baru Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I): “CHANGE. NOW OR NEVER”







Jakarta-LIPUTANSATU, 29 Mei 2013. Kongres XV P3I yang dilaksanakan di Yogya Maret 2013 lalu menetapkan Mandataris Kongres yaitu Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) baru yaitu Harris Thayeb dan Adnan Iskandar selaku Sekretaris Jendral baru. Kongres ini mengusung tema “Change. Now or Never” sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh industri periklanan pada saat ini.

Ketua Umum dan Sekretaris Jendral P3I yang baru berkewajiban menyusun kepengurusan baru dengan mempertimbangkan lansekap pasar baru industri periklanan nasional. Sub-sub bisnis baru serta pengembangan daerah akan menjadi fokus dari pengurus pusat P3I periode 2012-2016.

Untuk mengakomodasi kebutuhan pasar, kepengurusan pusat P3I periode 2012-2016 juga mencakup Ketua Pengembangan Digital Advertising, Ketua Pengembangan Out of Home Advertising dan Ketua Pengembangan Brand Activation.  Pengurus Pusat P3I periode ini terdiri atas generasi muda yang dianggap memiliki kreativitas, semangat dan pemahaman atas tantangan pasar masa kini. Anggota pengurus pusat P3I periode ini juga telah diakui sebagai pakar dalam bidang masing-masing, memiliki tekad dan dedikasi untuk mengembangkan industri periklanan nasional.

Dalam empat tahun ke depan, Pengurus Pusat P3I 2012-2016 diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi seluruh anggota dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif Indonesia serta menyongsong Pasar Terbuka Asean. Anggota pengurus diharapkan mampu mengembangkan program-program kerja yang melibatkan dan memberdayakan anggota mendorong inovasi, kreatifitas dan keunggulan kompetitif bagi merek-merek nasional. Pengembangan keunggulan brand-brand nasional ini diharapkan akan berdampak langsung pada pertumbuhan agensi periklanan daerah.

Program-program pendidikan akan dirancang dan dilaksanakan oleh semua ketua divisi, sesuai dengan perkembangan kebutuhan divisi dan daerah. Program pendidikan yang telah ada seperti ‘Certified Workshop in Marketing Communications’ akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika industri.

Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) adalah organisasi yang terdiri atas perusahaan-perusahaan periklanan, terdiri atas 400 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia. P3I bertujuan menciptakan suatu lingkungan yang sehat, dinamis dan beretika tinggi bagi bisnis perusahaan periklanan.


Untuk Informasi lebih lanjut hubungi:

Sekretariat Pusat Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)
Jl. Wolter Monginsidi No. 88A Lantai 2, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170, Indonesia
T: (021) 7252617, 70745580, 91306913, F: (021) 7252613
Eka Sophiani
Fortune PR
T: 0856 1366968

SUSUNAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERUSAHAAN PERIKLANAN INDONESIA
PERIODE 2012-2016


1.                   Harris Thajeb                                     : Ketua Umum
                (Dentsu Inter Admark
                Media Group Indonesia)
               
2.                   Adnan Iskandar                                                : Sekretaris Jenderal
                (Bintang Communications)

3.                   Rudi Hidayat                                       : Bendahara
                (Mediate Indonesia)

4.                   Roy G Witjaksono                            : Ketua Pengembangan Out Of Home Advertising
                (Mitra Advertising)

5.                   Indira Abidin                                      : Ketua Hubungan Masyarakat
                (Fortune Indonesia)

6.                   Janoe Arijanto                                   : Ketua Pengembangan Interen
                (Dentsu Strat)

7.                   Handoko Hendroyono                   : Ketua Pengembangan Advertising dan Branding
                (Onecomm Indonesia)
                 
8.                   Danny Oei Wirianto                         : Ketua Pengembangan Digital Advertising
                (SemutApi Colony)
                                               
9.                   Nur Rochim Achmad                       : Ketua Hukum dan Perundang-undangan
                (Fortune Indonesia)
                                               

10.               Sofyan Nasution                               : Ketua Pengembangan Brand Activation

                (Procomm Organizer
                Indonesia)

11.               Andy Gusena                                     : Ketua Pengembangan Usaha

                (Endee Comunications)

 

12.               Maya Carolina Watono                  : Ketua Kemitraan Luar Negeri

                (Dwi Sapta Advertising)