Ini Dia 6 Kejahilan Jokowi di 100 Hari Jadi Gubernur DKI
Posted: 23/01/2013 00:07
(Liputan6.com/Andi
Muttya Keteng/Blackberry)
Penasaran dengan kejahilan Jokowi selama 100 hari menjabat sebagai Gubernur
DKI Jakarta? Berikut ini 6 kejahilannya yang berhasil dihimpun
Liputan6.com Rabu (23/1/2013):
1. Gemuk
Pada 18 Januari 2013 lalu, Gubernur Jokowi mengecek lokasi tanggul jebol di
Jalan Latuharhary. Ia terlihat mengenakan 3 lapis pakaian, yaitu kemeja putih,
jaket kulit berwarna cokelat, dan jas hujan berwarna biru di tengah hujan
gerimis.
Saat berjalan menyusuri rel kereta, seorang wartawan tiba-tiba bertanya,"Pak,
jaketnya bagus.""Iya dong," jawab Jokowi.
"Kok jaketnya 2, Pak?"
"Ya, saya pakai 3 lapis ini (pakaian) supaya kelihatan gemuk," jawab Jokowi sambil memperbaiki letak jaketnya yang disambut tawa wartawan.
"Sudah ah. Serius. Serius," lanjutnya."Ya, saya pakai 3 lapis ini (pakaian) supaya kelihatan gemuk," jawab Jokowi sambil memperbaiki letak jaketnya yang disambut tawa wartawan.
2. Menggerakkan Bibir Tanpa Suara
Di tengah keseriusannya memantau pengerjaan tanggul jebol di Latuharhary pada
19 Januari 2013, Gubernur Jokowi menyempatkan bercanda dengan beberapa awak
media yang setia mengikutinya.
"Pak, apa kendalanya terkait koordinasi dengan Banten dan Jawa Barat?" tanya
seorang wartawan saat wawancara.
Jokowi terlihat hanya menggerak-gerakkan mulutnya seperti berkata sesuatu
tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Melihat itu, beberapa wartawan kebingungan.
Lalu kembali bertanya. Namun Jokowi malah mengulang lagi gerakan mulutnya yang
seolah-olah sedang berbicara. Kontan saja semua wartawan yang serius menunggu
jawaban mantan Walikota Solo tersebut, tertawa.
"Ini saya nggak ngomong kok," ujar Jokowi sambil terkekeh.3. BeTe dan Ciyus
Selasa, 22 Januari 2013, Gubernur Jokowi yang biasanya sibuk, menyempatkan
diri melayani wawancara wartawan dengan santai di ruang tamu Balaikota. Ketika
menjawab salah satu pertanyaan tentang apa yang membuatnya tidak semangat
bekerja, Jokowi lalu memberikan jawaban yang tidak disangka-sangka.
"Kalau pas B sama pas T, ya bete. Ciyusss..." canda Jokowi. "Ciyus ini,"
tambah Jokowi lagi.
Sontak saja semua wartawan yang hadir tertawa karena tidak menduga Gubernur
DKI tersebut mengetahui salah satu bahasa gaul anak muda yang sedang tren saat
ini.
4. Tidur
Pada setiap akhir wawancara dengan Jokowi, awak media pasti menyempatkan
bertanya tujuan selanjutnya Gubernur DKI Jakarta tersebut. Terlebih jika Jokowi
telah bersiap memasuki mobil Kijang Innova hitamnya, pertanyaan 'mau kemana'
selalu dilontarkan kepadanya. Mungkin lelah dengan pertanyaan yang sama, Jokowi
akhirnya memilih 1 jawaban 'ampuh'.
"Pak setelah ini mau kemana?"
"Tiduuuur," jawab Jokowi dengan santai. Melihat beberapa wartawan menahan
senyum, ia kembali menegaskan sambil terkekeh,"Saya ini kalau ditanya mau
kemana, bikin apa, ya saya jawab tidur aja."
5. Ekspresi kagetGubernur DKI Jakarta yang akrab disapa dengan sebutan Jokowi, juga senang melontarkan kalimat-kalimat candaan pendek di tengah wawancara dengan media di beberapa kesempatan. Keisengannya seperti membuat ekspresi mengagetkan juga sering dilakoninya.
"Itu, itu, hape siapa yang jatuh?" tanya Jokowi sambil menunjuk arah bawah.
Seketika saja beberapa wartawan mengalihkan pandangan ke lantai, namun ternyata
tidak terlihat telepon genggam yang jatuh. Tak lama kemudian terdengar tawa khas
Jokowi sambil mengangkat-angkat bahunya.
Ataupun ketika wartawan menyerbu bertanya hingga menempel ke pintu mobilnya,
Jokowi tiba-tiba menunduk dan bertanya,"Eh, kaki siapa itu yang kejepit?". Tentu
saja tidak ada kaki yang terjepit dan para wartawan serentak tertawa.
6. Diam
Selain kalimat guyonan, salah satu kebiasaan Jokowi yang sering membuat
wartawan tertawa, yaitu diam. Ia kerap kali terdiam di tengah-tengah wawancara
sambil matanya satu-persatu memandangi wartawan yang terbengong-bengong menunggu
jawabannya. Aksi diamnya terkadang cukup lama sehingga wartawan harus bertanya
sekali lagi untuk mendapatkan jawaban. Namun Gubernur DKI itu terkadang sama
sekali tidak menjawab pertanyaan yang menyebabkan wartawan hanya bisa tertawa
serentak. (Tnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar