Washington D.C. (Haluan) – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman tampil memukau ketika memaparkan pandangannya mengenai penguatan peran DPD RI dan masa depan demokrasi Indonesia di hadapan lebih 100 pengusaha dan tokoh masyarakat Amerika di Washington D.C., Selasa petang (Rabu dinihari WIB).
Dalam pemaparan dan diskusi yang dipandu Presiden Usindo (United
States – Indonesia) Ambassador David Merill, Irman memberikan perspektifnya
dalam bahasa Inggris yang lancar mengenai politik dan demokrasi Indonesia
pasca-Reformasi 1998. Ketika menyampaikan pengantarnya, David Merill
memperkenalkan kepada forum Usindo bahwa Irman Gusman adalah seorang tokoh dan
pemimpin Indonesia yang telah diundang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono untuk mengikuti konvensi calon presiden dari partai pemenang
Pemilu 2009 itu.
Di depan forum Usindo, Senator asal Sumatera Barat ini menjelaskan,
bahwa tahun 2013 ini Indonesia berada dalam “tahun politik“ menyongsong Pemilu
2014. Selain akan memilih 560 anggota DPR dan 132 anggota DPD dari 33 provinsi,
Pemilu 2014 dipastikan akan menghasilkan seorang presiden baru bagi Indonesia.
“Karena dibatasi oleh konstitusi, Presiden SBY akan mengakhiri masa jabatannya
yang kedua tahun 2014, dan setelah itu Indonesia dipastikan akan memiliki
pemimpin nasional yang baru,” kata Irman.
Usindo adalah sebuah lembaga non-pemerintah yang memiliki misi
mempererat hubungan Amerika dan Indonesia. Didirikan pada tahun 1991 oleh
Edward Master, mantan Duta Besar AS di Indonesia, Usindo beranggotakan para
diplomat, tokoh politik, akademisi, aktivis, dan pengusaha Amerika yang
mempunyai hubungan dengan Indonesia. Mereka selalu peduli bagi peningkatan
hubungan Amerika dengan Indonesia, karena itu secara teratur terus melakukan
pengkajian dan pengamatan terhadap setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Usindo dikenal sebagai kelompok yang mempunyai akses kepada pengambil
keputusan di pemerintah maupun Kongres Amerika yang berkaitan dengan kebijakan
mengenai berbagai aspek hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.
Irman Gusman diundang khusus oleh Usindo untuk menyampaikan
persepektifnya mengenai perkembangan politik dan masa depan demokrasi di
Indonesia menjelang Pemilu 2014. Tokoh Indonesia yang pernah diundang
menyampaikan ceramah dan berdiskusi di Forum Usindo antara lain adalah Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie.
Ketika tampil di depan “Usindo Special Open Forum Luncheon” di Cosmos
Club, Massachusetts Avenue No. 2121, Washington DC, Ketua DPD RI Irman Gusman
didampingi oleh Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal. Hadir pula pengusaha
nasional Hasjim S. Djojohadikoesoemo (adik kandung Probowo Subianto) yang juga
salah satu anggota board of trustee
Usindo. Dari Indonesia ikut menyertai Ketua DPD RI empat senator DPD RI
masing-masing Aidil Fitri Syah (Sumsel), GK Ratu Ayu Koes Indriyah (Jawa
Tengah), Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan), dan Ella Giri Komala (Jawa Barat).
Pemantapan Demokrasi
Dalam pemaparan selama 30 menit Irman menjelaskan proses demokrasisasi
yang terjadi di Indonesia pasca-Reformasi 1998. Irman menyebutkan, lembaga DPD RI
yang kini dipimpinnya lahir sebagai bagian dari agenda reformasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan sistem desentralisasi pemerintahan dan otonomi daerah. DPD RI
lahir untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan daerah sebagai pengimbang (balanced) dari DPR RI yang merupakan
lembaga perwakilan rakyat melalui partai politik. “Keberadaan DPD RI adalah
untuk menjaga ke-Indonesia-an yang bhinneka tunggal ika dan penjaga keutuhan
NKRI,” katanya.
Selama delapan tahun keberadaannya, diakui Irman DPD RI belum bisa
menjalankan fungsi dan wewenangnya secara optimal karena masih mencari format
hubungan kerjasamanya dengan DPR dan Presiden sebagai pembuat undang-undang.
Namun dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 27 Maret 2013, yang
menyatakan bahwa DPD, DPR dan Presiden mempunyai kedudukan yang setara dalam
proses legislasi (pembuatan undang-undang), DPD kini sudah mempunyai kedudukan
yang tegas sesuai wewenangnya yang diberikan oleh konstitusi.
Berkaitan dengan Pemilu 2014 yang juga akan memilih presiden baru
Indonesia untuk periode 2014-2019, dikatakan Irman akan berlangsung dengan
lancar dan tidak akan mengganggu stabilitas politik dan keamanan Indonesia.
Sejak Reformasi 1998, jelas Irman, Indonesia telah melaksanakan tiga
kali pemilu legislatif sistem multipartai yang demokratis, dan dua kali
pemilihan presiden langsung oleh rakyat. Baik pemilu legislatif maupun pemilu
presiden, jelas Irman, telah berlangsung secara demokratis dan lancar tanpa ada
gangguan yang berarti. Karena itu, katanya, Pemilu 2014 sebagai pemilu
legislatif yang keempat serta pemilu presiden langsung yang ketiga
pasca-Reformasi, akan berjalan dengan lebih baik lagi.
“Memang belum bisa dibandingkan dengan Amerika yang sudah lebih 200
tahun membangun demokrasinya. Tapi saya bisa tegaskan bahwa transisi kekuasaan,
khususnya pergantian presiden, pada Pemilu 2014 akan berjalan dengan baik. Kami
masih dalam tahap pemantapan demokrasi,” tegasnya.
Pernyataan yang tegas itulah yang nampaknya ditunggu oleh forum Usindo
tersebut, sehingga di akhir pemaparan perspektifnya Irman Gusman mendapat tepuk
tangan yang meriah dari para hadirin.
Menurut seorang anggota Usindo, dari forum terbuka yang diadakan
Usindo sebelumnya, “Usindo Spesial Open Forum” yang mengundang Irman Gusman
terbilang paling ramai. Dalam forum sebelumnya, termasuk ketika menghadirkan
Aburizal Bakri tahun 2011, banyak kursi undangan yang kosong. Pada forum yang
diadakan hari Selasa (Rabu WIB) kemarin, hampir tidak ada kursi yang kosong.
Selain menghadiri undangan Usindo untuk menyampaikan perspektifnya
mengenai masa depan demokrasi Indonesia, Ketua DPD RI Irman Gusman dan empat
anggota DPD RI yang mendampinginya juga melakukan pertemuan dan pembicaraan
dengan Senator dan anggota Kongres Amerika.
Hari Senin (Selasa WIB) bertemu dengan Senator Sherrod Brown
(Demokrat-Ohio) yang menggantikan kursi Senator Barack Hussein Obama. Sedangkan
hari Selasa (Rabu WIB) bertemu dengan Senator Michel Bennet
(Demokrat-Connecticut), dan anggota Kongres Jim McDermott yang juga menjabat
Ketua Kaukus Indonesia pada Kongres Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar