Rabu, 17 Juni 2015

Delegasi Uni Eropa di Jakarta telah mengadopsi Aras – anak gajah dari Kawasan Ekosistem Leuser

Dalam rangka “European Climate Diplomacy Day” (17 Juni), Delegasi Uni Eropa di Jakarta telah mengadopsi Aras – anak gajah dari Kawasan Ekosistem Leuser – sebagai maskot UE. Adopsi Aras dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap penanganan perubahan iklim.


Foto 1

Bertempat di bagian provinsi Sumatra Utara dari Kawasan Ekosistem Leuser, Unit Patroli Gajah (UPG) dibentuk pada tahun 2000 dengan mendatangkan gajah-gajah terlatih dari selatan Sumatra dan dengan tujuan untuk mengawasi dan melindungi bagian timur Kawasan Ekosistem Leuser serta kawasan sekitar hutan Aras Napal.

Foto 2

“Aras Napal melambangkan semua ini dan merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk mengumumkan dalam rangka Climate Diplomacy Day 2015 (Hari Diplomasi Iklim) tentang pengadopsian Aras kecil, penunjukkannya sebagai utusan khusus permanen Uni Eropa di Kawasan Ekosistem Leuser dan maskot resmi dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia,” kata Bapak Franck Viault, Kepala Bagian Kerjasama Delegasi UE Untuk Indonesia.

Foto 3
Dalam kurun 25 tahun, sebesar 70% dari hutan dataran rendah yang menjadi habitat gajah telah musnah. Jumlah gajah liar Sumatra telah berkurang pula menjadi hanya 2500 ekor dengan meningkatnya konflik antara satwa ini dan komunitas pertanian. Akibatnya, gajah Sumatra yang merupakan subspesies gajah Asia, kini masuk dalam daftar spesies yang terancam punah. “Dengan adanya masalah perubahan iklim yang semakin memprihatinkan, upaya menjaga keutuhan Kawasan Ekosistem Leuser menjadi semakin penting dan menjadi tanggung jawab mendesak kita untuk memiliki komitmen dengan semangat seperti yang ditunjukkan oleh Aras muda dalam kesehariannya di UPG,” ucap Bapak Viault.

Salam,
Nindia
(mewakili Delegasi Uni Eropa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar