Selasa, 02 Juni 2015

Surat Kepada Dirut Pertamina Dalam Rangka Gerakan Matikan Mesin Saat Matikan Bensin



YAYASAN PROMO SIJORI
 Jl.Kebon Sirih ,  Jakarta Pusat
 Email           : yayasanps@gmail.com
 Twitter         : @ruslanandy, Facebook: ruslanandychandra
 Blog             : Liputan Satu,  Senator Indonesia dan  Indonesia Jaya
 Bank            : BNI  Cabang Gambir No. 0264870188- Yayasan Promo Sijori
Nomor    08/V/YPS/2015                                                                              Jakarta, 29 Mei 2015
Sifat         :  PENTING                                                                         
Lampiran : 1 (satu set)
Perihal     :  PERMOHONAN BANTUAN UNTUK GERAKAN
                    WAJIB MATIKAN MESIN SAAT ANTRI BENSIN”


Kepada Yang Terhormat
Bapak Direktur Utama PT.PERTAMINA
Di:
Jakarta


Dengan hormat kami sampaikan kepada Bapak Direktur Utama bahwa dalam rangka mendukung Indonesia Hebat, Indonesia Sehat dan Indonesia Hemat, kami akan melucurkan gerakan “Wajib Matikan Mesin Saat Antri Bensin.”  Gerakan ini adalah berdasarkan survey di lapangan dan pengalaman kami bahwa lebih dari 30%  pemakai sepeda motor yang ‘lupa” mematikan mesin saat antri mengisi BBM Bensin.

Seperti kita bersama ketahui bahwa resiko sesama pengantri sangat peka terhadap resiko polusi udara (timbel), polusi suara (knalpot) dan lainnya. Selain itu dapat juga terjadi aksi-aksi kejahatan/kriminal. Adapun manfaat gerakan “Wajib Matikan Mesin Saat Antri Bensin.” adalah: penghematan BBM bersubsidi, mengurangi polusi dari sesama pengantri, aksi olah raga mendorong sepeda motor agar lebih sehat, mencegah aksi kriminal (hit and run) serta turut membangun disiplin dan karakter bangsa..

Inovasi gerakan tersebut akan sukses tentunya jika didukung pembiyaannya oleh Bapak Direktur Utama. Untuk itu kami lampirkan Rencana Anggaran Biaya Gerakan“Matikan Mesin Saat Antri Bensin.” Dan mohon  kiranya dapat disetujui oleh Bapak.

Demikian kami sampaikan permohonan ini kepada Bapak VP Retail Fuel Marketing  Atas bantuan dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami,
YAYASAN PROMO SIJORI

 Tertanda

Ruslan Andy Chandra
Direktur  
 Foto Ilustrasi saat Antri Bensin





Sumber foto ilustrasi dari Google. 

Berita Kematian Saat Antri Bensin. 


Innalillah, Kelelahan Antri BBM di SPBU, Warga Kediri Meninggal Dunia.
Nasip malang menimpa Sujidan, ia meninggal dunia setelah kelelahan antri berjam-jam di SPBU karena kelangkaan BBM yang juga terjadi di daera Kediri. Menurut data yang kamihimpun dar
i situs Merdeka.com, Sujidin (54) warga Desa Tunge Kecamatan Wates Kabupaten Kediri meninggal setelah berjam-jam antre BBM di SPBU Carikan Kecamatan Wates. Nyawa korban tak tertolong saat hendak dibawa ke Puskesmas Wates, Sabtu siang (30/8).

Kelelahan Antri BBM di SPBU
Keterangan Kasubag Humas Polres Kediri, AKP Budi Nurtjahjo korban antre sejak pagi untuk mengisi premium untuk kendaraan bermotornya.

"Di tengah-tengah antrean korban terlihat lemas dan pusing. Kemudian oleh petugas SPBU diminta istirahat dan dibawa ke puskesmas bersama anggota polisi yang siaga di SPBU mengatur antrean," kata Budi pada merdeka.com.

Namun, belum sampai di puskesmas, lanjut Budi, korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya oleh petugas puskesmas korban dilakukan visum et repertum.

"Korban meninggal karena kelelahan dan hasil visum sesuai surat yang dibuat Polsek Wates nomor LP. No :17/VIII/2014 Sek. Wates tidak ada tanda-tanda penganiayaan sebelum korban melakukan antrean BBM," tambah Budi. (sumber: merdeka.com


 http://www.bringislam.web.id/2014/08/innalillah-kelelahan-antri-bbm-di-spbu.html

LINKS TERKAIT :

 http://www.merdeka.com/peristiwa/berjam-jam-antre-bbm-di-spbu-sujidin-tewas.html


Merdeka.com - Sujidin (54) warga Desa Tunge Kecamatan Wates Kabupaten Kediri tewas setelah berjam-jam antre BBM di SPBU Carikan Kecamatan Wates. Nyawa korban tak tertolong saat hendak dibawa ke Puskesmas Wates, Sabtu siang (30/8).

Keterangan Kasubag Humas Polres Kediri, AKP Budi Nurtjahjo korban antre sejak pagi untuk mengisi premium untuk kendaraan bermotornya.

"Di tengah-tengah antrean korban terlihat lemas dan pusing. Kemudian oleh petugas SPBU diminta istirahat dan dibawa ke puskesmas bersama anggota polisi yang siaga di SPBU mengatur antrean," kata Budi pada merdeka.com.

Namun, belum sampai di puskesmas, lanjut Budi, korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya oleh petugas puskesmas korban dilakukan visum et repertum.

"Korban meninggal karena kelelahan dan hasil visum sesuai surat yang dibuat Polsek Wates nomor LP. No :17/VIII/2014 Sek. Wates tidak ada tanda-tanda penganiayaan sebelum korban melakukan antrean BBM," tambah Budi
[hhw]

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207072592353560&set=a.1143322863601.111837.1243375435&type=1&theater



Tidak ada komentar:

Posting Komentar