Jumat, 15 April 2016

CDKN melalui Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2016 (ICCEFE) Selenggarakan Dialog Antar Generasi: Tantangan dan Peluang Bagi Kaum Muda


LiputanSatu.Com - Terkait tantangan dan peluang perubahan iklim maka CDKN melalui Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2016 (ICCEFE) akan menyelenggarakan Dialog Antar Generasi: Tantangan dan Peluang Bagi Kaum Muda

Acara ini dilakukan sebagai upaya mendukung advokasi pembangunan selaras perubahan iklim (Climate Compatible Developmentatau CCD) dengan meningkatkan pengetahuan para pihak termasuk pembuat kebijakan, kaum muda, untuk melakukan gerakan secara sinergis bagi mitigasi dan adaptasi perubahan, dengan menggunakan basis pengalaman dan pengetahuan mutakhir. Adapun acara talk show akan dilakukan pada Sabtu, 16 April 2016  di Panggung Lobby Assembly Hall (JCC) Jakarta.


Untuk itu, kami mengundang rekan – rekan media  untuk meliput kegiatan yang kami selenggarakan tersebut.  Adapun Term of  Reference dan sekilas info mengenai CDKN terlampir.

Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.



Hormat Kami,


Mochamad Indrawan


Policy Advisor

Dialog Antar Generasi: Tantangan dan Peluang bagi Kaum Muda Talkshow Climate and Development Knowledge Network (CDKN) Bekerja sama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) untuk INT’L CLIMATE CHANGE EDUCATION FORUM EXPO 2016 A. LATAR BELAKANG Perubahan iklim bukanlah masalah lingkungan semata. Perubahan iklim adalah masalah ekonomi, bahkan persoalan pembangunan dan penanggulangan kebencanaan. Sebagai contoh, studi oleh GCP dan WCS yang di dukung oleh CDKN di tahun 2015-16 menunjukkan bahwa di Aceh ekosistem hutan tropika humida telah memberi perlindungan terhadap tanaman pangan. Tanpa jasa lingkungan itu maka padi sawah saat terjadi banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim, akan terjadi kerugian pangan tidak kurang dari 200 juta dollar atau 2,6 trilliun Rupiah per tahun. Selama ini pendekatan kebijakan pembangunan seakan tak beranjak (Business as usual-BAU). Secara global cara membangun yang dilakukan selama ini diakui telah menyebabkan terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim. Selama ini pembangunan dengan keseragaman pendekatan dan titik berat pada aspek ekonomi telah membatasi ruang gerak dan kreativitas, sehingga dampak kebijakan itu belum memberikan manfaat yang progresif seperti diharapkan. Melalui pendekatan yang tidak lagi BAU diharapkan praktik pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan. Dengan kata lain kita perlu kritis terhadap kebijakan pembangunan yang telah kita rasakan, agar menumbuhkan inovasi dan konteks yang khas bagi masing masing daerah di Indonesia. Tantangannya adalah bagaimana kaum muda dapat maju untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang yang dibawa oleh perubahan iklim. Termasuk di antaranya menghidupkan kembali berbagai kearifan lokal dan pengetahuan tradisional. Isu yang paling menarik adalah bagaimana memberdayakan kaum muda. Tanpa bermaksud menggurui atau menghakimi maka diperlukan kesiapan untuk belajar dua arah, secara lintas generasi . Kuncinya, bagaimana mewujudkan sikap dan perilaku tanggap iklim yang sesuai dengan alam Indonesia dan menggunakan pendekatan baru. Kesepakatan perubahan iklim sedunia (CoP-21 UNFCCC) di Paris 2015 dapat dimanfaatkan sebagai pemicu untuk melakukan semua itu. B. TUJUAN Sasaran pertemuan ini adalah untuk mendukung advokasi pembangunan selaras perubahan iklim (Climate Compatible Development atau CCD) de


B. TUJUAN Sasaran pertemuan ini adalah untuk mendukung advokasi pembangunan selaras perubahan iklim (Climate Compatible Development atau CCD) dengan meningkatkan pengetahuan para pihak termasuk pembuat kebijakan, kaum muda, untuk melakukan gerakan secara sinergis bagi mitigasi dan adaptasi perubahan, dengan menggunakan basis pengalaman dan pengetahuan mutakhir. Tujuan acara ini memfasilitasi dialog interaktif agar melalui diskusi lintas generasi maka para pihak dan terutama kaum muda dapat membangun pendekatan yang inovatif, dan beragam serta khas bagi masing masing daerah agar efektif menghadapi tantangan dan peluang perubahan iklim secara terstruktur dan sistematik. C. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN Kegiatan akan dilaksanakan melalui diskusi singkat namun padat dan strategis melibatkan para ahli dan tokoh masyarakat. Pembicara: - Sarwono Kusumaatmadja, Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pakar lingkungan, dan Menteri Lingkungan Hidup periode 1993-8 - Fabby Tumiwa, Direktur IESR – Institute for Essential Services Reform; dan Anggota Majelis Wali Amanat Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) - Mirantha Kristanty, aktivis youth forum and Climate Reality Project - Moderator: Gracia Paramitha, pengajar di London School of Public Relations, dan UNEP TUNZA Global Youth Advisor on Asia Pacific Stan pameran juga akan disiapkan untuk menyebarluaskan hasil riset dan produk pengetahuan dari CDKN dan ICCTF. D. MATERI Materi akan mencakup 4 hal o UNFCCC CoP-21, dan PR bagi Indonesia: hasil CoP garis besar , peran Indonesia, dan bagaimana youth akan menjalankan tugas tersebut o tantangan dan peluang bagi pembuatan kebijakan ke depan, agar memberi gambaran bagaimana membangun energi (tepat guna, dan off grid). o peran pemuda/i dalam gerakan melawan apa yang harus dilakukan  sebagai anak muda ketika ada PR, apa yang akan di pikirkan; apa yang perlu difasilitasi (harapan apa yang akan di akukan);  gambaran Indonesia di masa depan berdasarkan hasil CoP 21; sharing apa yang di lihat dari UNFCCC, apa yang dilihat terhadap Indonesia  apa yang mungkin di benahi di Indonesia, dan bagaimana caranya o apa yang dapat di lakukan anak muda (membuat buku; peluang dan tantangan anak muda berperan di alam Indonesia di masa mendatang). E. KELUARAN DIHARAPKAN Keluaran yang diharapkan adalah: - Pemahaman apa yang dapat dan perlu ditindak lanjuti dari pertemuan perubahan iklim dunia (CoP-21) di Paris - Pemahaman yang lebih baik terkait pembangunan selaras perubahan iklim (CCD) - Pemahaman mengenai peran kamu muda, dan bagaimana memfasilitasi tantangan dan peluang terkait khususnya dalam menumbuhkan invoasi dan keberagaman F. PESERTA Acara di desain sebagai dialog interaktif. Peserta adalah aktivis, akademisi, media, dan masyarakat umum dengan ruangan yang di desain untuk menampung 100 orang. G. WAKTU DAN LOKASI - Acara akan berlangsung diantara Indonesian Climate Change Education Expo, 14 – 17 April 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Acara diskusi sendiri akan berlangsung pada - Hari, dan tanggal: Sabtu, 16 April 2016 - Waktu: 13.00 – 15.00 - Tempat: Panggung Lobby Assembly Hall (JCC)

*Untuk konfirmasi hubungi : Lady Hafidaty 0857 7828 1582 (Networking Officer)

Tentang CDKN Climate and Development Knowledge Network atau CDKN merupakan program pengetahuan dan pembangunan yang dimulai tahun 2010, dengan tujuan untuk membantu para pengambil keputusan di negara-negara berkembang dalam merancang dan melaksanakan pembangunan selaras iklim (Climate Compatible Development atau CCD). Dalah hal pendanaannya, dari bulan Maret 2010 bulan April 2017, CDKN didukung oleh Departemen Pembangunan Internasional Kerajaan Inggris (UK Department for International Development atau DFID) , serta Direktorat Jenderal Kerjasama Internasional, Kementerian Urusan Luar Negeri Belanda (the Dutch Ministry of Foreign Affairs atau DGIS). Selepas 2017 maka CDKN segera beralih, dari program duet Inggris Belanda menjadi kesatuan yang didukung oleh banyak pihak, atau multi-donor. Siapakah Kami Program pembangunan selaras iklim oleh CDKN dikelola oleh sebuah konsorsium yang dipimpin PricewaterhouseCoopers LLP (PwC). Anggota konsorsium termasuk FundaciĆ³n Futuro Latinoamericano, sebuah organisasi non pemerintah (NGO) untuk pembangunan berkelanjutan yang bertempat di Ecuador; LEAD Pakistan (NGO yg bertujuan menginspirasi kepemimpinan di negaranegara sedang berkembang di Asia); dan SouthSouthNorth (NGO yg bertujuan mengurangi kemiskinan di Afrika SubSahara). Misi Kami CDKN mendukung para pengambil keputusan dalam mendesain dan menyajikan pembangunan selaras iklim (CCD). Kami melakukannya dengan mengkombinasikan riset, layanan pemberian saran/penasihat dan pengelolaan pengetahuan dalam mendukung proses kebijakan yang dikelola dan dimiliki oleh para pihak setempat. Dalam kegiatannya, CDKN bermitra dengan para pengambil keputusan untuk sektor-sektor publik, non pemerintah, dan swasta, baik berskala nasional, regional dan global. Kami berpegang pada cita-cita pembangunan manusia (human development) dan kelestarian lingkungan (environmental sustainability). Apa yang Kami Upayakan CDKN berupaya menyampaikan saran teknis yang berkualitas, menempa kemitraan efektif yang khusus, dan membangun cara berpikir mutakhir tentang pembangunan selaras iklim. Empat tema strategis yang kami geluti adalah:  Rencana dan strategi pembangunan selaras iklim (CCD)  Memperbaiki akses negara-negara berkembang terhadap pembiayaan perubahan iklim  Memperkokoh ketahanan melalui manajemen resiko terhadap perubahan iklim  Mendukung juru runding dari negara-negara berkembang dan yang paling rentan perubahan iklim. Dimana Kami Bekerja Dengan markas besar di kota London, misi CDKN menjangkau 4 benua, dengan kantor kantor regional di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. 

Berdasarkan pertimbangan penting seperti kemauan politik bagi pembangunan selaras iklim, dan dampak yang dapat dihasilkan maka CDKN bekerja di 13 negara yaitu: Karibia, El Salvador, Colombia, Peru, Ethiopia, Rwanda, Kenya, Uganda, India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Indonesia. Kegiatan CDKN di Indonesia CDKN menghadapi perubahan iklim dengan bermitra dengan para pihak terkait. Perhatian besar di berikan pada aspek keuangan perubahan iklim, sebagaimana dicontohkan melalui kerja sama dengan Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF). Terkait kebijakan energi baru dan terbarukan, maka CDKN mendukung upaya Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan analisis terkait konservasi energi, termasuk terobosan teknologi seperti sistem motor yang sangat efisien. Di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan Germanwatch dan Institute for Essential Services Reform (IESR), CDKN mendukung pengembangan kapasitas keuangan perubahan iklim bagi Kota Kupang. Di Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan Energy Center of the Netherlands (ECN) and para pakar dari Universitas Mataram, CDKN membantu pengembangan kebijakan energi baru dan terbarukan, terutama mikrohidro. DI propinsi Aceh, CDKN mendukung kajian lapangan yang menjelaskan pertimbangan ekonomi mengapa hutan perlu dilestarikan demi memelihara jasa lingkungan yang seringkali terlupakan seperti air-en.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar