Minggu, 07 September 2014

FAISAL BASRI: Subsidi BBM, Solusi atau Masalah ?







LIPUTANSATU.COM - Jakarta, 7 September 2014 -Saat ini Indonesia termasuk di antara sedikit negara di dunia yang masih menerapkan subsidi minyak secara masif. Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan dana untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).  Jumlah subsidi BBM yang dianggarkan dalam APBN, selain cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain.

Dalam Talk After Lunch, “Subsidi BBM, Solusi atau Masalah”, yang difasilitasi oleh Forum Diskusi Ekonomi Politik (FDEP), Faisal Basri menyebutkan secara tegas bahwa Subsidi BBM sudah merongrong APBN. Lebih lanjut dia menjelaskan dalam sebelas tahun terakhir ini subsidi BBM bahkan lebih besar dari defisit APBN. Solusi subsidi BBM bak kanker ganas, sudah menekan APBN bahkan menyebar ke berbagai arah.

Tidak disadari bahwa alokasi budget untuk infrastruktur, belanja pendidikan dan kesehatan bahkan lebih sedikit dibandingkan dengan alokasi subsidi BBM. Lebih lanjut ia memaparkan, selama ini defisit APBN ditutup oleh hutang, jika sebagian besar belanja APBN berasal dari hutang, hal ini berarti subsidi BBM sesungguhnya berasal dari hutang.

Selama ini BBM memiskinkan adalah mitos. Jumlah orang miskin di Indonesia sebagian besar adalah penduduk desa, hanya satu pertiga penduduk yang tinggal di perkotaan. Penduduk desa sangat ditentukan oleh konsumsi atas beras. Yang akan membuat orang miskin lebih banyak adalah apabila harga beras naiknya signifikan.

“Buat kelas menengah yang selama ini berkoar-koar menolak kenaikan harga BBM, sebenarnya mereka itu merugi. Artinya jika BBM bersubsidi naik jumlahnya,, defisit APBN naik, surat utang lebih banyak dikeluarkan, dan suku bunga naik. Akibatnya cicilan semua naik. Selain itu, BBM juga menekan rupiah. Kelas menengah kan banyak mengonsumsi barang impor, akibatnya harga-harga kamera, gadget, laptop semua naik. Lah, kan malah rugi mereka,” kata Faisal, pengamat ekonomi yang juga dosen Universitas Indonesia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar