Selasa, 02 September 2014

GUBRI

Laporkan Gubernur Riau, Wide siap sumpah di Masjid Istiqlal

MERDEKA.COM. Perempuan yang melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi, Wide Wirawaty, dalam kasus dugaan kejahatan pelecehan seksual dan asusila, membantah ada motif pemerasan maupun politik yang melatarbelakangi dirinya mengadukan orang nomor satu di Provinsi Riau itu ke penegak hukum.

"Ini murni, tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan," kata Wide seperti dikutip dari Antara, Senin sore (1/9).

Putri kelima dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher itu menyatakan berani mempolisikan gubernur untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi dan ternodai oleh terlapor.

"Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan Annas Maamun selanjutnya," tegasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, ia menyatakan siap diuji dengan alat deteksi kebohongan dan karena itu Wide juga meminta sang gubernur pun mau untuk melakukan hal yang sama.

"Saya juga siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri para ulama terkemuka dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau," ujarnya.

Sebelumnya, Soemardi Thaher ayah dari Wide Wirawaty mengatakan anaknya telah melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi karena dugaan kasus asusila. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, Wide Wirawaty melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.

Selain itu, Soemardi Thaher juga mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut, muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.

Soemardi mengatakan Wide memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp 4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik.

"Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia," tegas Soemardi.
Sumber: Merdeka.com

Pilihan Redaksi


Ini kronologi Pencabulan Putri Tokoh Riau
Senin, 1 September 2014 | 15:01:59
DISINIBERITA.com - Wide Wirawaty (38), putri dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher, melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke Badan Reserse Kriminal Polri. Wide mengaku dicabuli gubernur berusia 74 tahun ini di rumah pribadinya.

Soemardi menjelaskan, selama ini putrinya yang kini berusia 38 tahun memiliki kegiatan di Pemprov Riau. Antara lain sebagai tutor kepala pada pelatihan bahasa inggris untuk eselon II dan III di bawah lembaga pendidikan 'Wide School' yang dimiliki putrinya.

Setelah beberapa bulan Annas Maamun menjabat gubernur, Wide menghadap ke Annas untuk membawa proposal kegiatan pelatihan dan seminar.

Menurut dia, respons Annas sangat positif untuk mendukung kegiatan itu, bahkan menjanjikan akan mengangkat Wide sebagai staf khusus gubernur.

Kronologi dalam surat pernyataannya yang turut dilampirkan dalam laporan ke polisi, Wide Wirawaty mengungkapkan kejadian nahas itu terjadi pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014. Wide menghadap gubernur menjelang salat Jumat untuk mengurus kepastian administrasi seminar yang disetujui oleh gubernur.

Namun karena waktu yang mepet, urusan tersebut tidak selesai dan Annas meminta korban datang ke rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru.

Korban mengaku tidak ada perasaan lain sedikit pun karena merasa Annas adalah seorang gubernur yang memegang amanah. Saat tiba di rumah tersebut, korban diterima oleh seorang laki-laki yang merupakan pembantu rumah tangga Annas Maamun.

Annas dan Wide berbicara di ruang tamu untuk memperlihatkan surat-surat yang belum sempat diteken gubernur pada pertemuan sebelumnya.

Ketika korban mengambil pena untuk meneken dokumen itu ke mobilnya, sekembalinya ke dalam rumah pembantu Annas mengarahkannya untuk naik ke lantai atas.

Dalam pertemuan itu, Annas mengeluarkan uang Rp 10 juta dari kaus kakinya yang katanya untuk keperluan acara yang sedang digagas Wide.

Saat korban hendak pamit, Annas mendekatinya sembari mengatakan ada rumah kosong di belakang rumahnya.

Korban yang penasaran dengan maksud sang gubernur kemudian diajak oleh Annas ke sebuah kamar yang berada di atas tangga sebelah kiri ruangan. Korban mengaku tidak ada perasaan apa pun karena mengira Annas akan menjelaskan masalah kamar kosong itu.

Namun, setelah keduanya di dalam kamar, Annas langsung membuka resleting celananya. Korban mengaku terkejut namun tangan kanannya langsung ditarik oleh Annas dengan paksa dan diarahkan untuk memegang bagian terlarang tubuh gubernur.

Karena korban marasa tidak nyaman dan takut akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak senonoh, Wide mengalihkan Annas dengan mengatakan ada orang yang naik ke lantai atas.

Ketika Annas ke luar kamar untuk memeriksanya, korban langsung mencuci tangganya di wastafel di wc kamar tersebut dan langsung ke luar kamar dan masih sempat berpapasan dengan Annas.

Annas kemudian meninggalkan Wide dengan muka masam dan hanya menjawab dengan ketus ketika Wide mohon pamit. Wide dalam surat pernyataan tersebut mengatakan perasaan ternoda terus menghantuinya karena tidak menyangka seorang gubernur tega melakukan pelecehan seksual.  ***red

Akses berita terbaru versi mobile di: m.disiniberita.com
Tinggalkan Komentar
Nama*:
Email*:
We
Rabu, 03 September 2014
Search:    RSS RSS Facebook Twitter Google Plus phone 
GoRiau Logo
Riau Serba Serbi Sebelumnya
Kamis, 28 Agustus 2014 10:49 WIB
Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono Jadi Kakorlantas, Ini Penggantinya
Rabu, 27 Agustus 2014 18:30 WIB
Broadcast BBM Marak Penculikan Anak Resahkan Warga Dumai
Rabu, 27 Agustus 2014 18:00 WIB
Dugaan Korupsi Surat Suara Pilpres di PT Pos Pekanbaru Mulai Diusut
Rabu, 27 Agustus 2014 17:50 WIB
Waduh, Menurut HMI, PTPN V tak Berkontribusi untuk Warga Riau karena Dananya Mengalir ke Petinggi
Rabu, 27 Agustus 2014 10:40 WIB
Tipu Calon Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM Hingga Ratusan Juta, Mahasiswa Asal Rohul Riau Dituntut 3,5 Tahun
Rabu, 27 Agustus 2014 10:23 WIB
Numpang Tinggal di Rumah Teman, Buruh Dodos di Kampar Riau Ini Malah Tiduri Istri yang Punya Rumah
Selasa, 26 Agustus 2014 20:24 WIB
Curi Celana Dalam dan Bra Cewek, Pemuda Dumai Ini Ditangkap
Selasa, 26 Agustus 2014 20:13 WIB
Kriminalitas di Riau Tinggi Ternyata karena Peredaran Narkoba tak Terbendung
Selasa, 26 Agustus 2014 19:49 WIB
Ahli Perbankan Bukti Keterlibatan Mantan Kanwil BNI 46 dalam Kredit Fiktif
Selasa, 26 Agustus 2014 19:43 WIB
Wartawan Kriminal Tribun Pekanbaru Dirampok Usai Jalankan Tugas
Selasa, 26 Agustus 2014 19:36 WIB
Solar Langka, Antrean Kendaraan di Duri Riau Capai 20 Km
Selasa, 26 Agustus 2014 19:21 WIB
Waspadalah, Kejahatan Seksual di Indonesia Ternyata Sudah Sangat Membahayakan, Salah Satunya di Riau
Selasa, 26 Agustus 2014 19:12 WIB
Gara-gara Solar Langka, Pembeli di Pekanbaru Harus Tinggalkan Identitas
Minggu, 24 Agustus 2014 12:45 WIB
Annas Maamun: Periode Lalu, Sumbar Dijatah 6 Menteri, Sekarang Jokowi Harusnya Kasih Kesempatan untuk Riau
Minggu, 24 Agustus 2014 12:33 WIB
Polda Riau Sita Narkotika Senilai Rp 2 Miliar
Jumat, 22 Agustus 2014 00:50 WIB
Bakar Hutan di Riau, Perusahaan Malaysia Divonis Bebas
Jumat, 22 Agustus 2014 00:47 WIB
Citilink Buka Penerbangan Pekanbaru - Yogyakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:12 WIB
Kawal Putusan MK, Gerindra Riau Kirim 500 Pendukung ke Jakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:07 WIB
KPK Resmi Ajukan Kasasi atas Pengurangan Hukuman Mantan Gubri Rusli Zainal
Rabu, 20 Agustus 2014 14:17 WIB
Korupsi Pengadaan Bibit Karet, 5 PNS Bengkalis dan Direktur PT Alino Putra Rupat Ditahan Polres
Selasa, 19 Agustus 2014 19:35 WIB
Sampel Makanan yang Tewaskan Pemain Kuda Kepang di Inhu Langsung Diteliti Dinkes

Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal

print
 802 7Share0 0
Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal
Gubernur Riau Annas Maamun
PEKANBARU, GORIAU.COM - Saling bersumpah terjadi antara pelapor dan terlapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang didugakan kepada Gubernur Riau Annas Maamun. Pelapor, WD, mengatakan siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, sementara Annas Maamun mengatakan juga menyatakan sudah bersumpah pakai Alquran di depan istrinya.

Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Yoserizal Zein, mengatakan Gubernur Riau Annas Maamun membantah tuduhan telah melecehkan Wide Wirawaty. Yoserizal mengaku telah menanyakan perihal kasus dugaan asusila itu kepada Annas Maamun saat rapat pembahasan APBD Perubahan di kediaman Gubernur Riau di Pekanbaru.

''Ketika saya tanyakan kebenaran kasus itu, gubernur menyebutkan tidak melakukannya. Itu fitnah,'' kata Yoserizal Zein menirukan perkataan Gubernur Anas Maamun seperti dikutip dari Antara, Senin (1/9/2014).

Menurut dia, Annas mengatakan kabar tentang kasus asusila tersebut telah sampai juga ke istrinya Latifa Hanum dan membuat pasangan suami-istri itu bersitegang. ''Gubernur mengatakan ia sampai harus bersumpah pakai Alquran di depan istrinya,'' kata Joserizal.

Menurut dia, isu asusila itu sebenarnya mulai merebak sejak dua bulan lalu dan semenjak itu gubernur menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak sembarangan menerima tamu perempuan. ''Sejak adanya berbagai isu ini Pak Gubernur sejak bulan lalu melarang kami untuk menerima tamu perempuan sendiri. Harus dengan suami, karena nanti menimbulkan fitnah,'' ujarnya.

Yoserizal mengatakan gubernur akan mempelajari kasus yang telah dilaporkan ke polisi itu, dan menyatakan siap menjalani proses hukum. ''Beliau juga mempertimbangkan untuk melakukan proses hukum selanjutnya karena ini sudah menyangkut personal,'' ujarnya.

Ia menilai kasus tersebut kemungkinan dipicu karena ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan rasionalisasi anggaran yang yang memangkas sebagian besar proyek di APBD Riau 2014 karena dinilai anggarannya tidak wajar. ''Mungkin ada yang tidak suka dan merasa terzalimi,'' ujarnya.

Sebelumnya, ST, ayah dari WD mengatakan anaknya telah melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi karena dugaan kasus asusila. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, WD melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.

Selain itu, ST juga mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut, muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.

ST mengatakan WD memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik. ''Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia,'' tegasnya.

Bersumpah di Masjid Istiqlal

Sementara itu, perempuan yang melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi, WD, dalam kasus dugaan kejahatan pelecehan seksual dan asusila, membantah ada motif pemerasan maupun politik yang melatarbelakangi dirinya mengadukan orang nomor satu di Provinsi Riau itu ke penegak hukum.

''Ini murni, tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan,'' kata WD seperti dikutip dari Antara, Senin sore (1/9).

Putri kelima dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI ST itu menyatakan berani mempolisikan gubernur untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi dan ternodai oleh terlapor.

''Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan Annas Maamun selanjutnya,'' tegasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, ia menyatakan siap diuji dengan alat deteksi kebohongan dan karena itu WD juga meminta sang gubernur pun mau untuk melakukan hal yang sama. ''Saya juga siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri para ulama terkemuka dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau,'' ujarnya. ***
Punya info menarik di sekitar anda atau ingin berbagi berita silahkan sms ke 081365093962 atau via email: goriau2012@gmail.com (lengkapi data diri atau instansi untuk berita warga dan rilis)
Editor: Hermanto Ansam
Sumber: merdeka.com
Rabu, 03 September 2014
Search:    RSS RSS Facebook Twitter Google Plus phone 
GoRiau Logo
Riau Serba Serbi Sebelumnya
Kamis, 28 Agustus 2014 10:49 WIB
Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono Jadi Kakorlantas, Ini Penggantinya
Rabu, 27 Agustus 2014 18:30 WIB
Broadcast BBM Marak Penculikan Anak Resahkan Warga Dumai
Rabu, 27 Agustus 2014 18:00 WIB
Dugaan Korupsi Surat Suara Pilpres di PT Pos Pekanbaru Mulai Diusut
Rabu, 27 Agustus 2014 17:50 WIB
Waduh, Menurut HMI, PTPN V tak Berkontribusi untuk Warga Riau karena Dananya Mengalir ke Petinggi
Rabu, 27 Agustus 2014 10:40 WIB
Tipu Calon Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM Hingga Ratusan Juta, Mahasiswa Asal Rohul Riau Dituntut 3,5 Tahun
Rabu, 27 Agustus 2014 10:23 WIB
Numpang Tinggal di Rumah Teman, Buruh Dodos di Kampar Riau Ini Malah Tiduri Istri yang Punya Rumah
Selasa, 26 Agustus 2014 20:24 WIB
Curi Celana Dalam dan Bra Cewek, Pemuda Dumai Ini Ditangkap
Selasa, 26 Agustus 2014 20:13 WIB
Kriminalitas di Riau Tinggi Ternyata karena Peredaran Narkoba tak Terbendung
Selasa, 26 Agustus 2014 19:49 WIB
Ahli Perbankan Bukti Keterlibatan Mantan Kanwil BNI 46 dalam Kredit Fiktif
Selasa, 26 Agustus 2014 19:43 WIB
Wartawan Kriminal Tribun Pekanbaru Dirampok Usai Jalankan Tugas
Selasa, 26 Agustus 2014 19:36 WIB
Solar Langka, Antrean Kendaraan di Duri Riau Capai 20 Km
Selasa, 26 Agustus 2014 19:21 WIB
Waspadalah, Kejahatan Seksual di Indonesia Ternyata Sudah Sangat Membahayakan, Salah Satunya di Riau
Selasa, 26 Agustus 2014 19:12 WIB
Gara-gara Solar Langka, Pembeli di Pekanbaru Harus Tinggalkan Identitas
Minggu, 24 Agustus 2014 12:45 WIB
Annas Maamun: Periode Lalu, Sumbar Dijatah 6 Menteri, Sekarang Jokowi Harusnya Kasih Kesempatan untuk Riau
Minggu, 24 Agustus 2014 12:33 WIB
Polda Riau Sita Narkotika Senilai Rp 2 Miliar
Jumat, 22 Agustus 2014 00:50 WIB
Bakar Hutan di Riau, Perusahaan Malaysia Divonis Bebas
Jumat, 22 Agustus 2014 00:47 WIB
Citilink Buka Penerbangan Pekanbaru - Yogyakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:12 WIB
Kawal Putusan MK, Gerindra Riau Kirim 500 Pendukung ke Jakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:07 WIB
KPK Resmi Ajukan Kasasi atas Pengurangan Hukuman Mantan Gubri Rusli Zainal
Rabu, 20 Agustus 2014 14:17 WIB
Korupsi Pengadaan Bibit Karet, 5 PNS Bengkalis dan Direktur PT Alino Putra Rupat Ditahan Polres
Selasa, 19 Agustus 2014 19:35 WIB
Sampel Makanan yang Tewaskan Pemain Kuda Kepang di Inhu Langsung Diteliti Dinkes

Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal

print
 802 7Share0 0
Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal
Gubernur Riau Annas Maamun
PEKANBARU, GORIAU.COM - Saling bersumpah terjadi antara pelapor dan terlapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang didugakan kepada Gubernur Riau Annas Maamun. Pelapor, WD, mengatakan siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, sementara Annas Maamun mengatakan juga menyatakan sudah bersumpah pakai Alquran di depan istrinya.

Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Yoserizal Zein, mengatakan Gubernur Riau Annas Maamun membantah tuduhan telah melecehkan Wide Wirawaty. Yoserizal mengaku telah menanyakan perihal kasus dugaan asusila itu kepada Annas Maamun saat rapat pembahasan APBD Perubahan di kediaman Gubernur Riau di Pekanbaru.

''Ketika saya tanyakan kebenaran kasus itu, gubernur menyebutkan tidak melakukannya. Itu fitnah,'' kata Yoserizal Zein menirukan perkataan Gubernur Anas Maamun seperti dikutip dari Antara, Senin (1/9/2014).

Menurut dia, Annas mengatakan kabar tentang kasus asusila tersebut telah sampai juga ke istrinya Latifa Hanum dan membuat pasangan suami-istri itu bersitegang. ''Gubernur mengatakan ia sampai harus bersumpah pakai Alquran di depan istrinya,'' kata Joserizal.

Menurut dia, isu asusila itu sebenarnya mulai merebak sejak dua bulan lalu dan semenjak itu gubernur menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak sembarangan menerima tamu perempuan. ''Sejak adanya berbagai isu ini Pak Gubernur sejak bulan lalu melarang kami untuk menerima tamu perempuan sendiri. Harus dengan suami, karena nanti menimbulkan fitnah,'' ujarnya.

Yoserizal mengatakan gubernur akan mempelajari kasus yang telah dilaporkan ke polisi itu, dan menyatakan siap menjalani proses hukum. ''Beliau juga mempertimbangkan untuk melakukan proses hukum selanjutnya karena ini sudah menyangkut personal,'' ujarnya.

Ia menilai kasus tersebut kemungkinan dipicu karena ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan rasionalisasi anggaran yang yang memangkas sebagian besar proyek di APBD Riau 2014 karena dinilai anggarannya tidak wajar. ''Mungkin ada yang tidak suka dan merasa terzalimi,'' ujarnya.

Sebelumnya, ST, ayah dari WD mengatakan anaknya telah melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi karena dugaan kasus asusila. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, WD melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.

Selain itu, ST juga mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut, muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.

ST mengatakan WD memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik. ''Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia,'' tegasnya.

Bersumpah di Masjid Istiqlal

Sementara itu, perempuan yang melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi, WD, dalam kasus dugaan kejahatan pelecehan seksual dan asusila, membantah ada motif pemerasan maupun politik yang melatarbelakangi dirinya mengadukan orang nomor satu di Provinsi Riau itu ke penegak hukum.

''Ini murni, tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan,'' kata WD seperti dikutip dari Antara, Senin sore (1/9).

Putri kelima dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI ST itu menyatakan berani mempolisikan gubernur untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi dan ternodai oleh terlapor.

''Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan Annas Maamun selanjutnya,'' tegasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, ia menyatakan siap diuji dengan alat deteksi kebohongan dan karena itu WD juga meminta sang gubernur pun mau untuk melakukan hal yang sama. ''Saya juga siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri para ulama terkemuka dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau,'' ujarnya. ***
Punya info menarik di sekitar anda atau ingin berbagi berita silahkan sms ke 081365093962 atau via email: goriau2012@gmail.com (lengkapi data diri atau instansi untuk berita warga dan rilis)
Editor: Hermanto Ansam
Sumber: merdeka.com
ShareThis Copy and Paste
- See more at: http://www.goriau.com/riauserbaserbi/bantah-lakukan-pelecehan-gubernur-riau-annas-maamun-bersumpah-alquran-di-depan-istri-pelapor-juga-siap-bersumpah-di-istiqlal.html#sthash.seEqdpG3.dpuf
- See more at: http://www.goriau.com/riauserbaserbi/bantah-lakukan-pelecehan-gubernur-riau-annas-maamun-bersumpah-alquran-di-depan-istri-pelapor-juga-siap-bersumpah-di-istiqlal.html#sthash.seEqdpG3.dpuf
Rabu, 03 September 2014
Search:    RSS RSS Facebook Twitter Google Plus phone 
GoRiau Logo
Riau Serba Serbi Sebelumnya
Kamis, 28 Agustus 2014 10:49 WIB
Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono Jadi Kakorlantas, Ini Penggantinya
Rabu, 27 Agustus 2014 18:30 WIB
Broadcast BBM Marak Penculikan Anak Resahkan Warga Dumai
Rabu, 27 Agustus 2014 18:00 WIB
Dugaan Korupsi Surat Suara Pilpres di PT Pos Pekanbaru Mulai Diusut
Rabu, 27 Agustus 2014 17:50 WIB
Waduh, Menurut HMI, PTPN V tak Berkontribusi untuk Warga Riau karena Dananya Mengalir ke Petinggi
Rabu, 27 Agustus 2014 10:40 WIB
Tipu Calon Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM Hingga Ratusan Juta, Mahasiswa Asal Rohul Riau Dituntut 3,5 Tahun
Rabu, 27 Agustus 2014 10:23 WIB
Numpang Tinggal di Rumah Teman, Buruh Dodos di Kampar Riau Ini Malah Tiduri Istri yang Punya Rumah
Selasa, 26 Agustus 2014 20:24 WIB
Curi Celana Dalam dan Bra Cewek, Pemuda Dumai Ini Ditangkap
Selasa, 26 Agustus 2014 20:13 WIB
Kriminalitas di Riau Tinggi Ternyata karena Peredaran Narkoba tak Terbendung
Selasa, 26 Agustus 2014 19:49 WIB
Ahli Perbankan Bukti Keterlibatan Mantan Kanwil BNI 46 dalam Kredit Fiktif
Selasa, 26 Agustus 2014 19:43 WIB
Wartawan Kriminal Tribun Pekanbaru Dirampok Usai Jalankan Tugas
Selasa, 26 Agustus 2014 19:36 WIB
Solar Langka, Antrean Kendaraan di Duri Riau Capai 20 Km
Selasa, 26 Agustus 2014 19:21 WIB
Waspadalah, Kejahatan Seksual di Indonesia Ternyata Sudah Sangat Membahayakan, Salah Satunya di Riau
Selasa, 26 Agustus 2014 19:12 WIB
Gara-gara Solar Langka, Pembeli di Pekanbaru Harus Tinggalkan Identitas
Minggu, 24 Agustus 2014 12:45 WIB
Annas Maamun: Periode Lalu, Sumbar Dijatah 6 Menteri, Sekarang Jokowi Harusnya Kasih Kesempatan untuk Riau
Minggu, 24 Agustus 2014 12:33 WIB
Polda Riau Sita Narkotika Senilai Rp 2 Miliar
Jumat, 22 Agustus 2014 00:50 WIB
Bakar Hutan di Riau, Perusahaan Malaysia Divonis Bebas
Jumat, 22 Agustus 2014 00:47 WIB
Citilink Buka Penerbangan Pekanbaru - Yogyakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:12 WIB
Kawal Putusan MK, Gerindra Riau Kirim 500 Pendukung ke Jakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:07 WIB
KPK Resmi Ajukan Kasasi atas Pengurangan Hukuman Mantan Gubri Rusli Zainal
Rabu, 20 Agustus 2014 14:17 WIB
Korupsi Pengadaan Bibit Karet, 5 PNS Bengkalis dan Direktur PT Alino Putra Rupat Ditahan Polres
Selasa, 19 Agustus 2014 19:35 WIB
Sampel Makanan yang Tewaskan Pemain Kuda Kepang di Inhu Langsung Diteliti Dinkes

Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal

print
 802 7Share0 0
Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal
Gubernur Riau Annas Maamun
PEKANBARU, GORIAU.COM - Saling bersumpah terjadi antara pelapor dan terlapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang didugakan kepada Gubernur Riau Annas Maamun. Pelapor, WD, mengatakan siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, sementara Annas Maamun mengatakan juga menyatakan sudah bersumpah pakai Alquran di depan istrinya.

Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Yoserizal Zein, mengatakan Gubernur Riau Annas Maamun membantah tuduhan telah melecehkan Wide Wirawaty. Yoserizal mengaku telah menanyakan perihal kasus dugaan asusila itu kepada Annas Maamun saat rapat pembahasan APBD Perubahan di kediaman Gubernur Riau di Pekanbaru.

''Ketika saya tanyakan kebenaran kasus itu, gubernur menyebutkan tidak melakukannya. Itu fitnah,'' kata Yoserizal Zein menirukan perkataan Gubernur Anas Maamun seperti dikutip dari Antara, Senin (1/9/2014).

Menurut dia, Annas mengatakan kabar tentang kasus asusila tersebut telah sampai juga ke istrinya Latifa Hanum dan membuat pasangan suami-istri itu bersitegang. ''Gubernur mengatakan ia sampai harus bersumpah pakai Alquran di depan istrinya,'' kata Joserizal.

Menurut dia, isu asusila itu sebenarnya mulai merebak sejak dua bulan lalu dan semenjak itu gubernur menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak sembarangan menerima tamu perempuan. ''Sejak adanya berbagai isu ini Pak Gubernur sejak bulan lalu melarang kami untuk menerima tamu perempuan sendiri. Harus dengan suami, karena nanti menimbulkan fitnah,'' ujarnya.

Yoserizal mengatakan gubernur akan mempelajari kasus yang telah dilaporkan ke polisi itu, dan menyatakan siap menjalani proses hukum. ''Beliau juga mempertimbangkan untuk melakukan proses hukum selanjutnya karena ini sudah menyangkut personal,'' ujarnya.

Ia menilai kasus tersebut kemungkinan dipicu karena ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan rasionalisasi anggaran yang yang memangkas sebagian besar proyek di APBD Riau 2014 karena dinilai anggarannya tidak wajar. ''Mungkin ada yang tidak suka dan merasa terzalimi,'' ujarnya.

Sebelumnya, ST, ayah dari WD mengatakan anaknya telah melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi karena dugaan kasus asusila. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, WD melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.

Selain itu, ST juga mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut, muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.

ST mengatakan WD memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik. ''Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia,'' tegasnya.

Bersumpah di Masjid Istiqlal

Sementara itu, perempuan yang melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi, WD, dalam kasus dugaan kejahatan pelecehan seksual dan asusila, membantah ada motif pemerasan maupun politik yang melatarbelakangi dirinya mengadukan orang nomor satu di Provinsi Riau itu ke penegak hukum.

''Ini murni, tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan,'' kata WD seperti dikutip dari Antara, Senin sore (1/9).

Putri kelima dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI ST itu menyatakan berani mempolisikan gubernur untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi dan ternodai oleh terlapor.

''Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan Annas Maamun selanjutnya,'' tegasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, ia menyatakan siap diuji dengan alat deteksi kebohongan dan karena itu WD juga meminta sang gubernur pun mau untuk melakukan hal yang sama. ''Saya juga siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri para ulama terkemuka dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau,'' ujarnya. ***
Punya info menarik di sekitar anda atau ingin berbagi berita silahkan sms ke 081365093962 atau via email: goriau2012@gmail.com (lengkapi data diri atau instansi untuk berita warga dan rilis)
Editor: Hermanto Ansam
Sumber: merdeka.com
Rabu, 03 September 2014
Search:    RSS RSS Facebook Twitter Google Plus phone 
GoRiau Logo
Riau Serba Serbi Sebelumnya
Kamis, 28 Agustus 2014 10:49 WIB
Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono Jadi Kakorlantas, Ini Penggantinya
Rabu, 27 Agustus 2014 18:30 WIB
Broadcast BBM Marak Penculikan Anak Resahkan Warga Dumai
Rabu, 27 Agustus 2014 18:00 WIB
Dugaan Korupsi Surat Suara Pilpres di PT Pos Pekanbaru Mulai Diusut
Rabu, 27 Agustus 2014 17:50 WIB
Waduh, Menurut HMI, PTPN V tak Berkontribusi untuk Warga Riau karena Dananya Mengalir ke Petinggi
Rabu, 27 Agustus 2014 10:40 WIB
Tipu Calon Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM Hingga Ratusan Juta, Mahasiswa Asal Rohul Riau Dituntut 3,5 Tahun
Rabu, 27 Agustus 2014 10:23 WIB
Numpang Tinggal di Rumah Teman, Buruh Dodos di Kampar Riau Ini Malah Tiduri Istri yang Punya Rumah
Selasa, 26 Agustus 2014 20:24 WIB
Curi Celana Dalam dan Bra Cewek, Pemuda Dumai Ini Ditangkap
Selasa, 26 Agustus 2014 20:13 WIB
Kriminalitas di Riau Tinggi Ternyata karena Peredaran Narkoba tak Terbendung
Selasa, 26 Agustus 2014 19:49 WIB
Ahli Perbankan Bukti Keterlibatan Mantan Kanwil BNI 46 dalam Kredit Fiktif
Selasa, 26 Agustus 2014 19:43 WIB
Wartawan Kriminal Tribun Pekanbaru Dirampok Usai Jalankan Tugas
Selasa, 26 Agustus 2014 19:36 WIB
Solar Langka, Antrean Kendaraan di Duri Riau Capai 20 Km
Selasa, 26 Agustus 2014 19:21 WIB
Waspadalah, Kejahatan Seksual di Indonesia Ternyata Sudah Sangat Membahayakan, Salah Satunya di Riau
Selasa, 26 Agustus 2014 19:12 WIB
Gara-gara Solar Langka, Pembeli di Pekanbaru Harus Tinggalkan Identitas
Minggu, 24 Agustus 2014 12:45 WIB
Annas Maamun: Periode Lalu, Sumbar Dijatah 6 Menteri, Sekarang Jokowi Harusnya Kasih Kesempatan untuk Riau
Minggu, 24 Agustus 2014 12:33 WIB
Polda Riau Sita Narkotika Senilai Rp 2 Miliar
Jumat, 22 Agustus 2014 00:50 WIB
Bakar Hutan di Riau, Perusahaan Malaysia Divonis Bebas
Jumat, 22 Agustus 2014 00:47 WIB
Citilink Buka Penerbangan Pekanbaru - Yogyakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:12 WIB
Kawal Putusan MK, Gerindra Riau Kirim 500 Pendukung ke Jakarta
Rabu, 20 Agustus 2014 16:07 WIB
KPK Resmi Ajukan Kasasi atas Pengurangan Hukuman Mantan Gubri Rusli Zainal
Rabu, 20 Agustus 2014 14:17 WIB
Korupsi Pengadaan Bibit Karet, 5 PNS Bengkalis dan Direktur PT Alino Putra Rupat Ditahan Polres
Selasa, 19 Agustus 2014 19:35 WIB
Sampel Makanan yang Tewaskan Pemain Kuda Kepang di Inhu Langsung Diteliti Dinkes

Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal

print
 802 7Share0 0
Bantah Lakukan Pelecehan, Gubernur Riau Annas Maamun Bersumpah Alquran di Depan Istri, Pelapor Juga Siap Bersumpah di Istiqlal
Gubernur Riau Annas Maamun
PEKANBARU, GORIAU.COM - Saling bersumpah terjadi antara pelapor dan terlapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang didugakan kepada Gubernur Riau Annas Maamun. Pelapor, WD, mengatakan siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, sementara Annas Maamun mengatakan juga menyatakan sudah bersumpah pakai Alquran di depan istrinya.

Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Yoserizal Zein, mengatakan Gubernur Riau Annas Maamun membantah tuduhan telah melecehkan Wide Wirawaty. Yoserizal mengaku telah menanyakan perihal kasus dugaan asusila itu kepada Annas Maamun saat rapat pembahasan APBD Perubahan di kediaman Gubernur Riau di Pekanbaru.

''Ketika saya tanyakan kebenaran kasus itu, gubernur menyebutkan tidak melakukannya. Itu fitnah,'' kata Yoserizal Zein menirukan perkataan Gubernur Anas Maamun seperti dikutip dari Antara, Senin (1/9/2014).

Menurut dia, Annas mengatakan kabar tentang kasus asusila tersebut telah sampai juga ke istrinya Latifa Hanum dan membuat pasangan suami-istri itu bersitegang. ''Gubernur mengatakan ia sampai harus bersumpah pakai Alquran di depan istrinya,'' kata Joserizal.

Menurut dia, isu asusila itu sebenarnya mulai merebak sejak dua bulan lalu dan semenjak itu gubernur menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak sembarangan menerima tamu perempuan. ''Sejak adanya berbagai isu ini Pak Gubernur sejak bulan lalu melarang kami untuk menerima tamu perempuan sendiri. Harus dengan suami, karena nanti menimbulkan fitnah,'' ujarnya.

Yoserizal mengatakan gubernur akan mempelajari kasus yang telah dilaporkan ke polisi itu, dan menyatakan siap menjalani proses hukum. ''Beliau juga mempertimbangkan untuk melakukan proses hukum selanjutnya karena ini sudah menyangkut personal,'' ujarnya.

Ia menilai kasus tersebut kemungkinan dipicu karena ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan rasionalisasi anggaran yang yang memangkas sebagian besar proyek di APBD Riau 2014 karena dinilai anggarannya tidak wajar. ''Mungkin ada yang tidak suka dan merasa terzalimi,'' ujarnya.

Sebelumnya, ST, ayah dari WD mengatakan anaknya telah melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi karena dugaan kasus asusila. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, WD melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.

Selain itu, ST juga mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut, muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.

ST mengatakan WD memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik. ''Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia,'' tegasnya.

Bersumpah di Masjid Istiqlal

Sementara itu, perempuan yang melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke polisi, WD, dalam kasus dugaan kejahatan pelecehan seksual dan asusila, membantah ada motif pemerasan maupun politik yang melatarbelakangi dirinya mengadukan orang nomor satu di Provinsi Riau itu ke penegak hukum.

''Ini murni, tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan,'' kata WD seperti dikutip dari Antara, Senin sore (1/9).

Putri kelima dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI ST itu menyatakan berani mempolisikan gubernur untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi dan ternodai oleh terlapor.

''Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan Annas Maamun selanjutnya,'' tegasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, ia menyatakan siap diuji dengan alat deteksi kebohongan dan karena itu WD juga meminta sang gubernur pun mau untuk melakukan hal yang sama. ''Saya juga siap melakukan sumpah dan menantang AM (Annas Maamun) untuk sumpah bersama-sama di dalam Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri para ulama terkemuka dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau,'' ujarnya. ***
Punya info menarik di sekitar anda atau ingin berbagi berita silahkan sms ke 081365093962 atau via email: goriau2012@gmail.com (lengkapi data diri atau instansi untuk berita warga dan rilis)
Editor: Hermanto Ansam
Sumber: merdeka.com
ShareThis Copy and Paste
- See more at: http://www.goriau.com/riauserbaserbi/bantah-lakukan-pelecehan-gubernur-riau-annas-maamun-bersumpah-alquran-di-depan-istri-pelapor-juga-siap-bersumpah-di-istiqlal.html#sthash.seEqdpG3.dpuf
- See more at: http://www.goriau.com/riauserbaserbi/bantah-lakukan-pelecehan-gubernur-riau-annas-maamun-bersumpah-alquran-di-depan-istri-pelapor-juga-siap-bersumpah-di-istiqlal.html#sthash.seEqdpG3.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar