Selasa, 25 Desember 2012

Irman Gusman dan Presiden Aliyev Sepakat Dirikan Forum Persahabatan




Irman Gusman dan Presiden Aliyev Sepakat Dirikan Forum Persahabatan
Oleh Alci Tamesa

BAKU, Azerbaijan, 21 Desember 2012 – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mendukung penuh gagasan Ketua DPD RI Irman Gusman untuk membentuk “Indonesia-Azerbaijan Friendship Forum” demi meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

Dukungan tersebut disampaikan Aliyev kemarin di Kantor Kepresidenan di wilayah Baku saat menerima Irman Gusman yang didampingi Duta Besar RI untuk Azerbaijan Prayono Atiyanto serta sejumlah Senator dari Indonesia.

Presiden Aliyev menyambut baik inisiatif Irman untuk membentuk forum yang akan menjadi wadah pertemuan serta pertukaran informasi ekonomi, bisnis, pendidikan, sosial dan kebudayaan guna mempererat hubungan bilateral kedua negara.

“Forum tersebut akan menjadi tempat bertemunya para pelaku dunia usaha, tokoh masyarakat, akademisi, pemuka agama, budayawan, serta generasi muda Indonesia dan Azerbaijan”, jelas Irman.

Ia menambahkan, forum ini akan mengadakan berbagai kegiatan di Indonesia dan Azerbaijan demi meningkatkan pemahaman tentang potensi sosial-budaya serta potensi ekonomi dan bisnis kedua negara.

Duta Besar RI di Baku, Prayono Atiyanto menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden Aliyev menegaskan bahwa ia sangat setuju dengan gagasan Ketua DPD RI tersebut. Menurutnya, kini tinggal menunggu dari pihak Azerbaijan mengenai implementasi teknis yang akan menyangkut para menteri terkait.

“Tidak biasanya Presiden Aliyev menunjukkan ekspresi wajah yang begitu cerah dan senang. Ini pertanda ia sangat bahagia karena gagasan ini akan mempererat hubungan kedua bangsa,” ujar Prayono.

“Bahkan tadi Presiden Aliyev katakan bahwa ia akan fokus ke Indonesia saja dan tidak ke lain tempat dalam konteks peningkatan hubungan bilateral, karena ia yakin Indonesia adalah sahabat yang paling tepat untuk bermitra,” tambah Prayono.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Irman mengingatkan Presiden Aliyev bahwa ia memiliki “standing invitation” dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkunjung ke Indonesia.

Presiden Aliyev mengatakan bahwa ia akan sangat senang dapat berkunjung ke Indonesia. Kunjungan Aliyev tersebut di perkirakan sekitar pertengahan tahun depan.

Irman juga mengusulkan agar di samping meningkatkan hubungan antara kedua pemerintahan, perlu juga dilakukan berbagai kegiatan untuk mempererat parliament to parliament, business to business, people to people, campus to campus, and youth to youth relations antara kedua bangsa.

“Upaya demikian  akan menghasilkan sinergi yang “dahsyat”, yang akan memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi di wilayah Asia Tengah dan Tenggara”, jelasnya.

Sebagai simbol persahabatan, Irman memberikan sebuah miniatur Candi Borobudur kepada Aliyev serta menjelaskan tentang pentingnya pelestarian budaya kedua bangsa.

Irman juga mengusulkan agar dengan pengalaman serta kapasitas yang dimiliki Azerbaijan dalam industri perminyakan, sudah waktunya Azerbaijan mendirikan oil refinery center di Indonesia karena negeri itu memiliki potensi, keahlian, serta pengalaman sangat luas di bidang perminyakan.

Selama  ini Indonesia terpaksa membeli minyak Azerbaijan dari pihak ketiga di pasar internasional sehingga harganya tak bisa ditekan. Karena itu gagasan Irman tersebut diharapkan dapat mengurangi beban anggaran Pertamina dalam mengimpor minyak Azerbaijan.

Irman juga menemui Ketua Milli Mejelis (parlemen) Azerbaijan, Ogtay Asadov, yang pernah juga berkunjung ke Indonesia. Asadov menekankan perlu diadakannya lebih banyak pertemuan antar anggota parlemen kedua negara serta perlu ditingkatkannya hubungan bilateral di bidang industri, perdagangan, pariwisata, serta perbankan.

Kepada Asadov Irman menjelaskan bahwa Presiden Aliyev sepenuhnya mendukung gagasannya untuk mendirikan payung kerjasama dan kemitraan melalui forum persahabatan yang akan segera dibentuk. Forum ini akan  dijalankan oleh para profesional dari berbagai bidang dan bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan di kedua negara.

Irman juga menemui Menteri Pembangunan Ekonomi Azerbaijan, Shahin Mustafayev yang menyambut baik gagasannya untuk memfasilitasi hubungan langsung di bidang ekonomi dan bisnis kedua negara melalui forum persahabatan bilateral yang dimaksud.

Dalam pertemuan tersebut, Irman menjelaskan tentang potensi perekonomian Indonesia yang semakin kokoh bukan saja sebagai negara anggota G-20 melainkan juga sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diharapkan pada 2030  akan menjadi salah satu dari lima terbesar ekonomi dunia.

Saat itu, jelas Irman, penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 285 juta dengan pendapatan per kapita mencapai lebih dari US$17.00-, suatu kekuatan raksasa yang akan memengaruhi dunia.

Bahkan saat ini pun dengan 248 juta penduduk, kelas menengah Indonesia sudah mencapai sekitar 60 juta orang dengan pendapatan per kapita yang jauh di atas pendapatan rata-rata nasional  (US$ 3,524).

Potensi ini perlu dibaca oleh negara seperti Azerbaijan, jelas Irman kepada Asadov dan delegasi tuan rumah, sambil menambahkan, “Teman saya, Dubes Azerbaijan di Jakarta sudah bekerja cukup keras dan akan bekerja lebih keras lagi.” 

Irman Gusman juga melakukan pertemuan dengan pimpinan Kadin Azerbaijan dan berharap agar forum persahabatan kedua negara yang digagasnya akan mempererat hubungan antara para anggota Kadin dari kedua negara.

Sebelum mengakhiri kunjungannya di Azerbaijan malam ini, Iman akan mengunjungi Pusat Bahasa dan Kebudayaan Indonesia di Azerbaijan University of Languages yang dipimpin oleh Prof. Habib Zarbaliyev, warga asli Azerbaijan yang fasih berbahasa Indonesia.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar