Senin, 05 November 2012

KONGRES KEBUDAYAAN PEMUDA INDONESIA

KEMDIKBUD GELAR KONGRES KEBUDAYAAN PEMUDA INDONESIA
BERTEMA “INDONESIA AKU BANGGA”, DIHADIRI 500 PEMUDA BERPRESTASI SEINDONESIA
 
Jakarta, 6 November 2012. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI), sebuah perhelatan pemuda yang digagas bersama sebagai momentum kebangkitan pemuda untuk mengambil peran dalam gerakan kebudayaan, kongres diharapkan menjadi tonggak kebangkitan pemuda dalam pembangunan kebudayaan dan pembangunan bangsa pada umumnya.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyampaikan, “KKPI yang digelar pertama kali ini mengusung tema dan semboyan “Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas dan Solidaritas, dan bertujuan untuk membangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam memperkuat posisi kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia baru ini, sejatinya ingin menjadikan pemuda sebagai pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia.” Sementara itu, Ketua KKPI, Marcella Zalianty menjelaskan bahwa kongres ini akan dihadiri oleh lebih dari 500 orang pemuda berprestasi dari seluruh Indonesia yang dijaring melalui pendaftaran umum dan utusan dari instansi pendidikan di seluruh Indonesia. Peserta yang terjaring merupakan pemuda-pemuda pilihan dan berprestasi di berbagai bidang dan akan berbagi gagasan dan pemikiran karya kreatif  mereka tentang pembangunan kebudayaan.
Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia diselenggarakan pada tanggal 6-9 November 2012 dan akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 6 November di Hotel Borobudur Jakarta. Kongres akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang kompeten di bidangnya seperti: Gede Prama, Basuki Thahya Purnama, Arie Soejito, Edo Kodologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viky Sianipar, Carmanita, Eko Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto dll yang akan dimoderatori oleh Charles Bonar Sirait, Yudi Latief dan Radhar Panca Dahana.
Disamping kegiatan kongres sebagai agenda utama kegiatan juga dilaksanakan Pameran/gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa di berbagai bidang serta pementasan kesenian berupa Konser tembang negeriku dan pentas seni budaya yang melibatkan 63 musisi orkestra, 19 musisi etnik nusantara 33 paduan suara, 45 penari serta menampilkan soloist Putri ayu, Michael So’e, Angel Pieters, Wildan Angklung, Jemek Supardi dan Taufik Ismail.
Dalam agenda working group akan dilakukan secara paralel di Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Galleri Nasional guna membahas rencana aksi untuk masing-masing sub tema sekaligus juga mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan. Melalui kegiatan ini juga pemuda-Pemuda Indonesia akan diajak untuk mengenal potensi kota tua Jakarta, melalui program lawatan budaya atau cultural visit, dan dipenghujung lawatan berakhir di Museum Fatahillah, dimana akan dilakukan aksi dan kreativitas pemuda Indonesia serta acara nonton bareng. Di acara penutupan diagendakan dapat tergali visi dan networking yang dikukuhkan melalui ikrar budaya pemuda sebagai wujud komitmen pemuda dalam pembangunan kebudayaan.
Salam Pemuda Budaya
Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Wayan Suweta
Sekretariat KKPI 2012
Handphone: 08156862031, email: suweta_d@yahoo.com

Latar Belakang
Pemuda dipercaya sebagai sebuah kekuatan besar dilihat dari energi, stamina, solidaritas yang dapat berperan menjadi agent of change, kekuatan pembaruan. Untuk itu hingga Soekarno pun mengatakan:, bahwa ia hanya membutuhkan “10 pemuda” yang membara cintanya kepada tanah air untuk mengubah dunia.
Potensi atau modal alamiah pemuda dan budaya yang bila dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi kekuatan yang luar biasa. Beberapa di antaranya: pertama, jumlah yang relatif lebih besar dari golongan lain, untuk memperoleh dukungan politik dan bukan sekadar sebagai crowd dalam aksi massa, Kedua, kekuatan utama kaum muda sebagai intelektual. Dengan rata-rata pendidikan yang lebih tinggi, analisis lebih tajam, atau gagasan yang lebih segar dan progresif. Ketiga, power dalam arti tenaga dan stamina yang tentu memiliki endurance, speed dan agresivitas lebih kuat. Keempat, daya adaptasi dan daya serap yang lebih tinggi pada perubahan dan dinamika zaman, via ilmu atau teknologi.
Hanya dengan beberapa potensi yang belum tereksplorasi itu, kaum muda dapat berkompetisi ketat, menyingkirkan kelemahan yang tidak cukup dalam soal modal (finansial), kekuasaan, maupun birokrasi dan kekuatan (militer). Dengan potensi itu pula, kaum muda dapat mengisi peran pembangunan khususnya di bidang kebudayaan.
  1. Peran Pemuda dalam Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia

    Boedi Oetomo sebagai organisasi yang lahir pada tahun 1908 mengawali kebangkitan Bangsa Indonesia (Kebangkitan Nasional). Mereka hadir sebagai pemuda-pemudi yang siap berada digarda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

    Selanjutnya Tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi Indonesia, putra-putri terbaik bangsa saat itu mengikrarkan diri dengan sumpah (janji) penting yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia yakni Sumpah Pemuda. Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.

    Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan mengisi kemerdekaan.

    Sejarah kemerdekaan Indonesia telah membuktikannya, perjuangan pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan adalah berkat perjuangan kaum muda pada saat itu.

    Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1966 memang berhasil digagalkan angkatan bersenjata, namun tanpa peran pemuda dan ormas lainnya keberhasilan ini tentu tidak akan berjalan lancar. Tahun inilah awal berdirinya pemerintahan orde baru dibawah kekuasaan Soeharto. Pemerintahan Soeharto memang menunjukkan perkembangan bagi bangsa Indonesia. Kemakmuran rakyat meningkat, kesejahteraan mulai tampak. Namun kekuasan Soeharto ternyata lebih mengedepankan asas kekeluargaan, pemerintahan orde baru-pun disebut-sebut sebagai pemerintahan rapuh dan kropos akhirnya jatuh disaat krisis moneter melanda Indonesia.

    Pergerakan Pemuda kembali menorehkan sejarah dengan gerakan Reformasi. Bersatunya pemuda dan mahasiswa meminta Soeharto mundur  dan masa otoriter berakhir kemudian beralih ke masa reformasi. Tahun 1998, awal mula berjalannya era reformasi. Era ini dianggap sebagai zaman kebebasan bagi rakyat.
     
  1. Dominasi Gerakan Politik dalam Gerakan Pemuda

    Gambaran diatas menunjukkan dominasi pergerakan pemuda Indonesia didominasi oleh gerakan-gerakan politik/non budaya. Hingga periode kemerdekaan, 1945, dalam catatan sejarah digambarkan bagaimana anak--anak manusia berusia 20 tahunan, berjuang untuk dapat tegak berdiri di hadapan kekuatan kolonial, dan pada akhirnya tegak berdiri sebagai bangsa yang merdeka. Begitupun dalam aksi sosial, yang antara lain dilakukan pelbagai bond kepemudaan saat itu, dan dalam waktu yang membutuhkan mereka dapat mengikat diri menjadi sebuah kekuatan bertenaga untuk melawan kekuasaan pemerintah kolonial. Tapi sebagai kekuatan politik, pemuda-pemuda itu terhimpun dalam wadah-wadah yang sangat profesional di bidang/keahliannya masing-masing. Tidak menggunakan atau membentengi diri dengan peyorasi kepemudaan.

    Di wilayah ini, yang bermain dan berperan pun tidak lagi seluruhnya pemuda. Di perjalanan berikutnya, catatan-catatan utama sejarah, juga dengan cermat memberi kita pembongkaran terhadap kesucian dan keagungan pemuda dalam gerakannya. Saya kira bacaan posisional dari sejarah pemuda di atas cukup memadai, untuk menjadi tolakan melihat berbagai bentuk gerakan pemuda setelahnya tahun 74, 78, 82, 89, dan seterusnya. Semua itu merupakan pengukuhan penting terhadap peran kaum muda dalam memperjuangkan idealism bangsa.

    Tapi sayang, setelah era reformasi pemuda terkesan ideologis, pragmatis bahkan materialistis. Aksi dan gerakannya kurang focus, tidak memiliki visi bersama, dan bahkan terkotak-kotak. Disebabkan tidak adanya arah yang jelas ataupun kepedulian terhadap nasib bangsa. Oleh sebab itu diperlukan pengenalan kembali fungsi dan peran pemuda dalam membangun bangsa, yang sebelumnya tidak pernah absen menorehkan tinta emas. Perjuangan pemuda pun harus bergulir sesuai konteks dan zamannya.
     
  1. Era Kebangkitan Gerakan Pemuda Untuk Mengambil Peran Dalam Gerakan Kebudayaan.

    Betapa pentingnya peran pemuda dalam pergerakan kebangsaan tidaklah diragukan. Sebab itulah, pemuda pada dasarnya harus ada dan mutlak adanya. Sebab pemuda sebenarnya merupakan sosok yang paling memiliki power untuk mengarungi sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara ke depan. Setidaknya ada tiga pilar penting  dalam bangsa ini yang menjadikan pemuda harus bergerak dan berkarya. Walaupun tidak mengesampingkan elemen elemen bangsa lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah Pendidikan, Ekonomi dan Kebudayaan bangsa.

    Pendidikan adalah pilar yang menjadi bersifat primer bagi pemuda abad 21 ini. Kebutuhan pendidikan bagi pemuda tidak dapat ditolak lagi, karena bangsa ini membutuhkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan handal dalam mengelolah bangsa, sehingga tidak berlebihan jika menjadikan pendidikan adalah hal yang wajib dan mendasar yang harus di penuhi oleh pemuda. Selanjutnya adalah pemuda harus menjadi salah satu aktor dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian bangsa. Peran pemuda dalam bagian ini adalah bisa berkontribusi dalam bidang pengembangan entrepreneurship disegala bidang, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya sumber daya alam maka sudah selayaknya pemuda berinovasi terhadap kekayaan tersebut, jangan sampai menjadi pemuda yang konsumtif belaka.

    Pilar terakhir adalah kebudayaan, kebudayaan harus menjadi bagian dalam misi pemuda berkarya, yang menjadi penting adalah pemuda harus menunjukkan identitas bangsa melalui kebudayaan bangsa Indonesia. Budaya bangsa adalah karakter bangsa, maka pemuda yang berbudaya suatu bangsa, maka dapat memiliki karakter suatu bangsa tersebut. Tanpa adanya bingkai nilai sosial-budaya yang sehat dan kuat, keinginan menjadikan bangsa memiliki keberlanjutan adalah impian seorang paranonia. Bahkan Socrates mengatakan Gejala kematian bangsa, identik dengan memudarnya atau tereliminasinya budaya bangsa itu sendiri. Diharapkan pemuda sebagai Agent of Change, yaitu sebagai agen perubahan ke arah yang lebih baik, dan perubahan yang memberikan solusi bagi bangsa.

    Melalui Penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia 2012, akan memperkuat posisi dan peran pemuda untuk menjadi pilar dan agen pembangunan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia dan dunia, terbangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam membangun dan memperkuat posisi Kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia baru serta membangun jaringan kerja Pemuda Indonesia antar daerah dan di berbagai negara dalam mendukung dan memperkukuh pembangunan karakter bangsa, ketahanan Budaya dan penguatan Diplomasi Budaya dalam turut membangun posisi penting Indonesia dalam pembangunan peradaban dunia.
Tujuan
  1. Membangun tonggak kebangkitan Pemuda dalam pembangunan kebudayaan dan pembangunan bangsa pada umumnya.
  2. Memperkuat posisi dan peran pemuda untuk menjadi pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia dan dunia
  3. Membangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam membangun dan memperkuat posisi Kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia baru
  4. Membangun jaringan kerja Pemuda Indonesia antar daerah dan di berbagai negara dalam mendukung dan memperkukuh pembangunan karakter bangsa, ketahanan Budaya dan penguatan Diplomasi Budaya dalam turut membangun posisi penting Indonesia dalam pembangunan peradaban dunia.

 

Program


SELASA, 6 NOVEMBER 2012
PEMBUKAAN & KENDURI BUDAYA PEMUDA
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME DUR ACTIVITY KETERANGAN
18.30 - 19.00 Kedatangan tamu undangan
19.00 - 19.05 Pembukaan oleh MC Tia Diran
19.05 - 19.10 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
19.10 - 1915 Menyanyikan lagu Bangun Pemuda Pemudi oleh PSM BINUS, OSPI
19.15 - 19.30 Medley Lagu Daerah dinyanyikan Angel Pieters, Umay, Putri Ayu, PSM Binus
19.30 - 19.30 Laporan Kongres Kebudayaan Pemuda Marsella Zalianty
19.30 -  19.45 Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Mohammad Nuh DEA
19.45 - 20.00 Sambutan Pembukaan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia oleh  Wakil  Presiden RI Prof.Dr. Boediono. MEc
20.00 - 20.10 Pembukaan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia Pembukaan ditandai dengan Pemukulan Gong Pemukulan gong oleh Wakil Presiden RI didampingi oleh Mendikbud dan Ketua Panitia diikutidengan fanfare
20.10 - 20.20 Ramah tamah
20.20 - 20.30 Musik Instrumentalia
20.30 - 20.40 Pementasan Tari (IKJ dan STSI Bandung), Multi Media, Ensembel Etnik Muda, OSPI
20.40 - 20.50 Kolaborasi Sasando (Jitron Pah) dan Angklung (Wildan) serta Sampeq (Kalimantan), Gordang Sembilan (Sumut), Rebana (Betawi) dan Saluang (Minangkabau) bersama Ensembel Etnik Muda Indonesia.
20.50 - 21.10 Tari Rampak Kendang oleh STSI Bandung, lPSM BINUS, OSPI,All Artist, Kreasi Tari Bendera, Multi Media
21.10 - 21.25 Persembahan Lagu “Tanah Air” dinyanyikan Putri Ayu didiringi Orkes Simfoni Pemuda Indonesia
21.25 - 21.30 MC menutup acara
Catatan: Koreografi musik, tari dan multimedia Bertema" KONSER TEMBANG NEGERIKU" oleh Dwiki Darmawan
Melibatkan: 63 Musisi Orkestra, 19 musisi etnik Nusantara, 45 Penari, 33 Paduan Suara, Menampilkan solist :  Putri Ayu, Jitron Pah, Umay, Angel Pieters, Wildan Angklung

RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/ PLENARY
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME DUR ACTIVITY
09.00 – 09.15 Penjelasan Kongres Kebudayaan Pemuda Marcella  Z
09.15 – 09.30 Gugah Inspirasi berupa Puisi/Syair Oleh Taufik Ismail
09.30 – 09.45 Pemaparan Indonesia Aku Bangga Oleh Prof. Wiendu Nuryanti .PhD
09.45 – 12.00 SARASEHAN  PEMUDA (PLENARY 1)
Tema:  “NASIONALISME KEBANGSAAN”
Tentatif Narasumber :
1)     Prof. Firmansyah (TBC)
2)     Gede Prama
3)     Ahok, Basuki Tjahaya Purnama (TBC)/ Puan Maharani (TBC)
4)    Arie Sujito
5)     JF. Hamah Sagrim
Moderator    :  Charles Bonar Sirait
Tim Perumus :
1.    Rio Setiawan Migang
2.    Monang Manullang
3.    Jhon Rivel
Notulis:
1. Vonny Belinda
12.00 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 13.10 10’ Gugah Inspirasi: Pementasan musik Pianis Stephanie Handoyo
13.10 – 15.00 110’ SARASEHAN  PEMUDA (PLENARY 2)
 Tema: “KARAKTER DAN MULTIKULTUR (SOLIDARITAS)”
Tentatif Narasumber :
1)     Innayah Wahid
2)     Nila Riwut
3)     Edo Kodologit
4)     Suryadin Laoddang
5)     Stenly Adiprasetyo (TBC)
Moderator    : Taufan EN Rotorasiko (TBC)
Tim Perumus :
1.    Arry BW
2.    Sahat D
3.    Yusef Munawar Sofyan
Notulis:
1. Melati
15.00 – 15.30 30’ Coffee Break

RABU, 7 NOVEMBER 2012
SARASEHAN PEMUDA/PLENARY  & PEMUTARAN FILM
Hotel Borobudur - Jakarta
TIME DUR ACTIVITY
15.30 – 15.40 Gugah Inspirasi : Pantomin Oleh Jemek Supardi
15.40 – 17.40 120’ SARASEHAN  PEMUDA (PLENARY 3)
Tema : “KREATIVITAS DAN EKSPRESI BUDAYA”
Tentatif Narasumber :
1)     Garin Nugroho (TBC)/ Andrea Hirata (TBC)
2)    Eko Supriyanto (TBC)
3)    Viky Sianipar
4)    Carmanita
5)    Didi Kwartanada
Moderator    :  Radhar P Dahana
Tim Perumus :
1. Mohammad Sartono
2. Deddy P Tambunan
Notulis:
1. Harry Iskandar Wijaya
19.00 – 20.00 Makan malam
20.00 – 22.00 PEMUTARAN FILM (INSPIRASI PRAKARSA PEMUDA) §  Lewat Djam Malam,
§  Batas

KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
WORKING GROUP
Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Gallery Nasional
TIME DUR ACTIVITY
08.00 - 08.30 30’ Transfer dari Hotel masing-masing menuju Hotel Borobudur
08.30 - 09.00 30’ Transfer dari Hotel Borobudur ke 3 venue paralel session
09.00 - 12.00 180’ Paralel session
MUSEUM NASIONAL
“Rencana Aksi Pembangunan Karakter”
Fasilitator  :
1)    Joe Marbun
2)    Putu Supadma Rudana
Perumus :Yusus
Notulis : Ima Achyar
GALERI NASIONAL
“ Rencana Aksi Indonesia Kreatif” Fasilitator :
1)    Dinan Fariz (TBC)
2)    Saptuari Sugiharto
Perumus : Alfa Noranda
Notulis :  Ari Asih Pratiwi
MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL
“Rencana Aksi Pembangunan Multikulturalisme”
Fasilitator :
1)    Nusron Wahid (TBC)
2)    Victor Gunawan (TBC)
Perumus : . Adiansyah M.
Notulis: Selamet Ricardo
12.00 – 13.00 60’ Makan siang

KAMIS, 8 NOVEMBER 2012
CULTURAL VISIT DAN VOUCHER DINNER
Hotel Borobudur - Jakarta

TIME DUR ACTIVITY
13.00 – 19.00 210’ Cultural Visit ke Kota Tua Jakarta
19.00 – 20.30 120’ Nonton Bareng  
 

Aksi dan Kreatifitas Pemuda
Voucher Dinner

JUMAT, 9 NOVEMBER 2012
PLENARY & PENUTUPAN
Hotel Borobudur - Jakarta

TIME DUR ACTIVITY
08.30 – 10.00 90’ PLENARY
3 perwakilan Working Group
Moderator : Yudi latief
10.00 – 10.40 40’ Coffee Break
10.40 – 10.45 5’ Pembukaan Oleh MC
10.45 – 11.00 15’ Pembacaan IKRAR BUDAYA dan penyerahan Ikrar Budaya Kepada Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan )
11.00 – 11.15 15’ Sambutan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan
11.15 – 11.30 15’ Pementasan Tari Kolaborasi Pemuda Indonesia
11.30 – 13.00 60’ Istirahat dan makan siang


brown_arrow.png

Venue


Main Venue


Hotel Borobudur, JAKARTA

Jalan Lapangan Banteng Selatan
P.O.Box 1329, Jakarta 10710- Indonesia
Tel: (62-21) 3805555
Fax: (62-21) 3809595
Email: welcome@hotelborobudur.com
hotel_borobudur1.jpg
hotel_borobudur2.jpg hotel_borobudur3.jpg

Layout Venue Hotel Borobudur, Jakarta


Others Venue

Museum Nasional

Museum Nasional
Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernamaBataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778.

Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Nasional mempunai visi yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu "Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa".

Museum Nasional sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif, mempunyai kewajiban menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia. Hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.

Alamat:
Jalan Medan Merdeka Barat no.12,
Jakarta 10110.
Tel. (021) 3868172, Fax. (021) 3447778,
E-mail               : museumnasional_ina@yahoo.co.id
Website            : http://www.museumnasional.or.id

Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional
Gedung ini dibangun pada 1899, pada masa pemerintahan Hindia  Belanda dipergunakan sebagai pendidikan Sekolah Dokter Djawa dan sekolah kedokteran bumiputera atau dikenal dengan sebutan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) yang secara resmi dibuka pada 1902 juga di dalamnya terdapat asrama para pelajar yang berasal dari pelbagai daerah di Nusantara dan diharuskan mengikuti selama 10 (sepuluh) tahun. Dengan semakin berkembangnya sekolah kedokteran ini sehingga tempatnya pun sudah tidak memadai, maka pada tahun 1920 dipindah ke jalan Salemba  (sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), sedang bangunan STOVIA yang lama dipergunakan untuk asrama dan sekolah pendidikan lainya seperti Sekolah Asisten Apotiker, MULO (setingkat SMP) dan AMS (setingkat SMA). Dengan masuknya bala tentara Jepang ke Indonesia pada 1942, mengakhiri penggunaan Gedung STOVIA sebagai tempat kegiatan pembelajaran.

Gedung STOVIA menjadi salah satu tempat istimewa dalam sejarah perjalanan negeri ini, karena menjadi saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java) , Jong Minahasa dan Jong Ambon dan lain-lain. Di gedung ini juga beberapa tokoh pergerakan seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo,  R. Soetomo dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya pernah menimba ilmu.  Mengingat  peristiwa-peristiwa sejarah penting pernah terjadi di gedung ini, maka ada upaya untuk melestarikan gedung ini sebagai gedung bersejarah. Pada 1973 Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melakukan pemugaran bangunan secara keseluruhan.

Alamat :
Jl. Abdul Rachman Saleh No. 26. No. Telp : (021) 34830033No. Fax : (021) 3847975
http://www.museumkebangkitannasional.go.id

Galeri Nasional

Galeri Nasional
Galeri Nasional Indonesia hadir sebagai sebuah lembaga museum (Art Museum) dan pusat kegiatan seni rupa yang resmi beroperasi sejak 8 Mei 1999. Institusi ini mengemban peran penting dalam meningkatkan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap karya-karya seni rupa  melalui agenda perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan karya-karya seni rupa di Indonesia. Keberadaan Galeri Nasional Indonesia memberikan peluang bagi masyarakat umum, pelajar dan pecinta seni untuk memanfaatkan sarana yang bermuatan edukatif, kultural dan rekreatif. Galeri Nasional Indonesia semakin penting kehadirannya sebagai salah satu museum seni rupa di Indonesia yang memiliki sekitar 1750 koleksi karya-karya seni rupa. Galeri Nasional Indonesia di masa mendatang diharapkan akan menjadi barometer perkembangan seni rupa Indonesia serta sekaligus menjadi fasilitator dalam pengembangan potensi perupa Indonesia dalam peta regional dan internasional. Alamat:

Jl. Medan Merdeka Timur No. 14
Jakarta 10110 – Indonesia
Telephone: (021) 34833954 ; 3813021. (Director) 34833955
Facsimile: (021) 3813021
E-mail: galnas@indosat.net.id

 http://www.indonesiaakubangga.com/venue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar