Selasa, 20 November 2012

World Toilet Day 2012: Membangkitkan Kesadaran tentang Peran Vital Toilet dalam Mendukung Kesehatan dan Kesejahteraan Setiap Orang




Dari Kiri: Nadia Mulya – MC & Moderator, Perwakilan The Community of Sanitation Entrepreneur of Grobogan, Haikel Fahim – Advocacy & Communications Manager World Toilet Organization, Sjukrul Amien – Director of Residential Environmental Health Development (PPLP, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman) of Ministry of Health, Nurmahmudi Ismail – Walikota Depok, Ennie Boediardjo Satoto – Indonesian Toilet Association, Maraita – Bappenas, Vina Panduwinata – Artis Pendukung, Ebes Rasyid – iPhonenesia, Fardila Astari – Client Service Director of Fortune PR.

                     Nugroho Tri Utomo – Director of Residential and Housing of Bappenas


Nadia Mulya – MC & Moderator, Haikel Fahim – Advocacy & Communications Manager World Toilet Organization, Naning Adiwoso – Chairman of Indonesian Toilet Association, Nugroho Tri Utomo – Director of Residential and Housing of Bappenas, Sjukrul Amien – Director of Residential Environmental Health Development (PPLP, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman) of Ministry of Health.



 
World Toilet Day 2012: Membangkitkan Kesadaran tentang Peran Vital Toilet dalam Mendukung Kesehatan dan Kesejahteraan Setiap Orang

Event tahunan untuk membangkitkan kesadaran global tentang 2.6 miliar orang yang hidup tanpa sanitasi yang memadai dan jutaan nyawa yang melayang akibatnya.


Singapura, 19 November 2012,- Sekali lagi, World Toilet Organization (WTO) - organisasi nirlaba global yang menjalankan berbagai program advokasi sanitasi berkelanjutan - memanfaatkan momentum World Toilet Day pada 19 November untuk mengingatkan pentingnya peran toilet dalam mendukung kesehatan, martabat dan kesejahteraan masyarakat di dunia. Pada tahun 2001, WTO mencanangkan 19 November sebagai World Toilet Day (WTD). Hari ini, WTD diperingati di lebih dari 20 negara, dengan sekitar 34 acara yang diselenggarakan berbagai institusi yang peduli dan berkepentingan pada penyediaan sanitasi bagi setiap orang.

Tahun ini, penyelenggaraan kampanye tahunan ini dilakukan WTO bekerja sama dengan Water Supply and Sanitation Collaborative Council (WSSCC) dan tetap berusaha menyuarakan kepedulian dengan memanfaatkan situs WTD yang baru direvitalisasidi http://www.worldtoiletday.org. Dengan mengakses situs ini, masyarakat dapat menemukan berbagai informasi yang mereka perlukan untuk ikut dalam gerakan berskala global ini.

World Toilet Day yang diperingati setiap tanggal 19 November, bertujuan untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas dan infrastruktur toilet,serta sanitasi yang memadai. Toilet merupakan hal yang krusial bagi kehidupan manusia, karena toilet yang baik tak hanya akan membantu mempertahankan kesehatan manusia, namun juga bisa membantu memperbaiki martabat, meningkatkan taraf hidup, dan memberdayakan masyarakat.

Namun sayangnya, hingga kini,masih ada sekitar 2.5 milliar orang atau setara 40% penduduk dunia tak memiliki akses pada fasilitas sanitasi dan toilet yang layak.Sekitar 1,1 miliar orang terpaksa buang air besar dan buang air kecil di tempat terbuka. Air terkontaminasi yang dihasilkan dapat menyebabkan penyakit diare.Sementara itu, hampir 900 juta orang dipaksa untuk mempertaruhkan hidupnyasetiap hari dengan mengonsumsi air kotor itu, karena mereka tidak memilikipilihan lain. Kurang memadainya sanitasi dasar adalah pembunuh berantai tersembunyi yang menargetkan kalangan yang paling rentan: setiap 20 detik, seorang anak meninggal dunia karena penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk.Jumlah ini lebih besar daripada kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria dan campak jika digabungkan.

Sanitasi buruk juga berdampak cukup besar secara ekonomis. World Bank’s Water and Sanitation Programmelaporkan bahwa setiap tahun, sanitasi yang buruk merugikan India hingga tiga trilyunRupee  ($53.8 milyar). Di Asia Tenggara, tercatat kerugian sebesar 88.5 trilyunRupiah ($9.2 milyar) and Kenya sekitar 27.7 milyar Shillings ($324 juta). Jumlah yang mengejutkan ini diakibatkan oleh peningkatan biaya untuk menyediakan perawatan kesehatan dan penyediaan air minum (baik untuk rumah tangga dan keperluan pertanian). Selain itu,terjadi pula penurunan pendapatan terkait dalam pariwisata, karena tempat-tempat yang sanitasinya buruk kurang menarik bagi wisatawan.

Dengan logika yang sama, World Health Organization (WHO) juga menemukan bahwa setiap $1 investasi dalam pengembangan sanitasi akan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi dari $3 hingga $34.

Di tahun 2001, WTO berdiri dan mulai menginisiasi pelaksanaan WTD untuk memberi perhatian pada kurangnya sanitasi yang baik di seluruh dunia, terutama negara-negara berkembang. Tahun ini, dengan slogan baruI Give A Shit”, WTO kembali berusaha menarik perhatian pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan media pada isu sanitasi yang diwakili slogan tersebut.

Jack Sim, Pendiri dan Direktur WTO mengatakan, “salah satu cara yang paling penting untuk memecahkan masalah sanitasi global adalah dengan mendiskusikannya. Apa yang tidak mau kita diskusikan, tidak dapat kita kembangkan.” Jadi, di seluruh dunia pada hari Senin ini, berbagai acara akan berlangsung untuk mendobrak penghalang itu.

Pada akhirnya, dukungan masyarakat untuk WTD amatlah penting untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet, sarana sanitasi yang fundamental. Toilet, selain penting bagi kehidupan sehari-hari, juga bisa jadi topik diskusi yang menarik dan menyenangkan.

“Membuatsanitasi yang baik yang terjangkau setiap orang di dunia–di manapun mereka berada atau berapapun uang yang mereka miliki -- dapat memungkinkan kita untuk membuat langkah besar dalam mengurangi penyakit diare pada anak-anak dan memberi mereka sebuah kehidupan yang layak untuk mereka,” tambah Jack Sim.

Sebagai bagian dari World Toilet Day, WTOmenyebarkan petisiuntuk PBB agar “keep its promises” dalam pengembangan sanitasi yang baik dan air bersih – sebagai elemen daripada 8 Millennium Development Goals (MDGs), yang juga meliputi pengentasan kemelaratan dari muka bumi pada tahun 2015. Petisi akan diberikan pada PBB pada 2013 Millennium Development Goals Summit di September 2013.Setiap orang dapat berpartisipasi mendukung petisi ini dengan mengunjungihttp://worldtoiletday.org/petition.phpdan menandatangani petisi online.

Perhatian dari komunitas internasional mengenai kesenjangan dalam hal sanitasi, menjadi sangat penting.Perubahan pendekatan yang serius dibutuhkan untuk menghentikan jutaan kematian setiap tahun karena krisis toilet. Mengakhiri krisis air dan sanitasi global bukanlah impian yang tak mungkin terwujud. Asalkan ada upaya bersama untuk melakukan tindakan cepat, melalui kolaborasi dan komitmen.

Tiap orang di tiap negara bisa membantu dengan cara mereka sendiri, dengan mendesak para pembuat keputusan, untuk melihat pada isu pentingnya kebersihan sanitasi. Hal ini agar para pembuat keputusan bisa membangun toilet di tempat-tempat yang membutuhkan.

Partisipasi anda pada akhirnya akan menyelamatkan banyak hidup. Bergabunglah dengan mengunduh toolkit kampanye di www.worldtoiletday.orgdan berpartisipasi di berbagai saluran jejaring sosial yang dikelola WTO dan WTD. Sebarkanlah gaung World Toilet Day dengan mem-follow twitter @worldtoiletday dan melalui tanda pagar #IGiveAShit pada 19 November 2012 ini.

###

Useful Links:

World Toilet Organization website: http://worldtoilet.org/wto/
World Toilet Day website: http://worldtoiletday.org/
World Toilet Organization Facebook: http://www.facebook.com/WTO.org
World Toilet Day Facebook: http://www.facebook.com/WTDay
World Toilet Organization Twitter: http://twitter.com/worldtoilet
World Toilet Day Twitter: http://twitter.com/worldtoiletday
World Toilet Organization YouTube: http://www.youtube.com/OfficialWTO
World Toilet Day YouTube: http://www.youtube.com/officialWTD

###

TENTANG WORLD TOILET ORGANIZATION

World Toilet Organization, WTO (Organisasi Toilet Dunia) adalah organisasi nirlaba berskala global, yang mendedikasikan untuk memperbaiki kondisi toilet dan sanitasi di seluruh dunia. Kami mengerti bahwa sanitasi yang baik bukanlah semata-mata mengenai pemberian akses yang memadai. Namun juga mengembalikan martabat manusia, memberikan kenyamanan, memperbaiki taraf hidup dan menawarkan pemberdayaan, jadi orang-orang bisa memperjuangkan masa depan mereka.
Kami adalah satu dari sedikit organisasi yang fokus pada toilet. Namun sayangnya, tak seperti air, toilet tak mendapat perhatian dan sumber daya yang sama, yang diperlukan. Untungnya, tim kami menyukai tantangan.
Kami percaya bahwa melalui edukasi, pelatihan, dan membuat pasar pada sektor sanitasi, kami bisa memberikan peluang bisnis, sanitasi dan toilet yang higienis bagi semuanya. Kunjungilah www.worldtoiletday.org.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar