Jumat, 15 Maret 2013

Bahrain Jajaki Kerjasama Bilateral dengan Indonesia




                Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Bahrain, Abdul Rahman Rahsid Bumjaid mendorong terwujudnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Bahrain, dibidang ekonomi, politik dan pendidikan.  Dirinya sangat berharap kerjasama dapat dilakukan secara intensif baik melalui diskusi antar parlemen ataupun kunjungan timbal balik antar kedua negara. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Ketua DPD RI Irman Gusman di Ruang Delegasi, Gedung MPR/DPR, Jakarta, (14/3).
                “Kami sangat berharap DPD RI mau berkunjung ke Bahrain. Selain untuk memperkokoh hubungan diplomasi, DPD juga dapat memperkenalkan potensi wisata di Indonesia kepada negara-negara Teluk, mengingat Bahrain merupakan pintu masuk menuju negara-negara Teluk,” tutur Bumjaid.
                Lanjutnya, sebagai wujud komitmen Bahrain untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia, dalam waktu dekat pemerintah Bahrain berencana menempatkan duta besarnya di Indonesia. Diharapkan dengan adanya perwakilan pemerintah Bahrain di Indonesia, kedua negara dapat mencapai kesepakatan untuk lebih meningkatkan hubungan yang ada baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
                Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan sebagai 2 negara yang bersahabat, Indonesia dan Bahrain memiliki sejumlah kesamaan antara lain, mayoritas penduduknya beragama muslim. Kesamaan ini akan memudahkan upaya untuk memperluas kerjasama antara kedua negara.
                “Seperti yang kita ketahui, Bahrain merupakan salah satu pusat perbankan syariah terbesar di dunia dan saat ini di Indonesia perbankan syariah sedang berkembang dengan pesat. Ini dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Bahrain di sektor ekonomi,” ujar Irman.
                Tambahnya, Indonesia memiliki pangsa pasar yang luas dengan pertumbuhan ekonominya yang berkembang dengan pesat sehingga masuk dalam peringkat ke 15 di dunia dan peringkat ke 2 di Asia. “Untuk itu, saya yakin upaya peningkatan kerjasama ini akan menguntungkan bagi kedua negara,” jelasnya.
                Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI, G.K.R. Hemas menyoroti mengenai peranan dan kedudukan perempuan di Bahrain. Ketua Kaukus Parlemen Perempuan tersebut mempertanyakan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang, khususnya politik dan pemerintahan yang ada di Bahrain.
                Menjawab hal itu, Bumjaid menegaskan bahwa Bahrain menjunjung tinggi dan melindungi hak-hak kaum perempuan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya jumlah keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif.
                “Jumlah perempuan yang duduk di Dewan Shura/Majelis Tinggi mencapai 10% dari total 40 anggota, sementara di dalam Majelis Rendah (DPR) terdapat sebanyak 11 perempuan dari 40 anggota,” ungkap Bumjaid.
                Lebih lanjut mengatakan Bahrain merupakan negara yang terbuka dan perempuan mendapatkan tempat yang terhormat.  Bahrain juga memiliki dewan tertinggi urusan perempuan yang dipimpin oleh Ratu Bahrain dan bertugas memperjuangkan hak perempuan.
                “Kami memiliki 3 menteri perempuan dan 3 duta besar perempuan. Tidak hanya itu, Bahrain bahkan mengirimkan perempuan menjadi wakil di PBB,” jelas Bumjaid. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar