Baygon® Memprakarsai Forum Kesehatan Masyarakat Guna Meningkatkan Kepedulian terhadap Demam Berdarah Sebagai Bagian dari Komunitas ASEAN dalam Memberikan Aspirasi Bebas-Demam Berdarah, Kesadaran Masyarakat Mengenai Penyakit Mematikan ini Masih Menghadapi Tantangan Serius

Jakarta, 27 Juni, 2013 – SC Johnson Indonesia, melalui produk unggulannya Baygon® hari ini mengumpulkan pakar-pakar kesehatan masyarakat guna merumuskan beragam opsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya laten demam berdarah di negara ini. Diskusi ini bertujuan untuk menciptakan suatu kerangka aksi nyata yang dapat menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia. 

Forum hari ini merupakan hasil kerjasama antara Baygon® dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yang diadakan dalam rangka memperingati hari ASEAN Dengue Day yang jatuh setiap tanggal 15 Juni. ASEAN Dengue Day tahun ini mengetengahkan pentingnya peran serta aktif dan kolaboratif multi-sektoral serta pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dalam membantu Indonesia memberantas demam berdarah. 

“SC Johnson dan Baygon® berkomitmen membantu mencegah penyakit bersumber nyamuk seperti demam berdarah, dan berkontribusi aktif memberikan perubahan di kalangan masyarakat dengan menciptakan suatu wadah komprehensif bagi kolaborasi yang lebih efektif antar pemangku kepentingan di Indonesia,” ucap Frank F. Guerra, Vice President International Market and President Director SC Johnson Indonesia JHHP. “Forum hari ini menandakan komitmen jangka panjang kami untuk bekerja berdampingan dengan pemerintah, IAKMI dan berbagai pihak dalam menciptakan kerangka kerja yang lebih efektif untuk melawan penyakit mematikan ini.” 

Forum ini dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, IAKMI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan pakar-pakar demam berdarah lainnya yang mempercayai bahwa perjalanan mencapai zona bebas demam berdarah di ASEAN masih jauh, dengan faktor utama masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat, bahkan di kota-kota besar dimana akses infrastruktur pelayanan kesehatan dan informasi mudah dijangkau, terutama melalui media. 

Sejak 2006, SC Johnson Indonesia telah melakukan beberapa program pencegahan demam berdarah, antara lain: “Baygon® Lifelines”, “Baygon® Care 2 Share”, “Baygon® Max” dan “Awas DB”. Program-program tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung pemerintah dalam mengurangi insiden demam berdarah. Akan tetapi, kasus demam berdarah terus meningkat dan Indonesia berada di posisi kedua di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia berada di tingkat pertama negara ASEAN dengan angka insiden demam berdarah tertinggi mencapai 129,435 kasus antara periode 2004 -2010, berdasarkan estimasi WHO 2012. Sedangkan, Thailand dan Filipina, sebagai contoh, masing-masing mencapai 60,205 dan 54,630 kasus di periode yang sama. 

Oleh karena itu, melalui forum hari ini, Baygon® bersama IAKMI; berharap untuk menstimulasi seluruh pihak yang berkepentingan agar dapat bekerja sama mencapai solusi yang lebih baik sehingga insiden demam berdarah di Indonesia dapat berkurang secara signifikan. 

“Kami sangat menghargai kerjasama yang dilakukan dengan SC Johnson Indonesia. Kami memiliki kekhawatiran yang sama berkenaan dengan kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai demam berdarah dengan segera,” ucap Husein Habsyi, SKM. MHComm, Wakil Ketua Umum IAKMI. “Kami berencana untuk mempresentasikan hasil forum hari ini di Kongres Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada September tahun ini,” tambah Husein.

Satu penelitian yang dilakukan IAKMI di Jakarta pada Mei 2013 yang melibatkan 509 keluarga, mengindikasikan bahwa masih banyak anggota masyarakat yang belum mengerti penyakit bersumber nyamuk dapat menular. Hanya 33% dari masyarakat yang disurvei mengerti bagaimana nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, bagaimana nyamuk tersebut menggigit mangsanya (40%) dan bagaimana nyamuk tersebut merupakan faktor utama demam berdarah (51%).

“Kami bertujuan untuk menciptakan kerangka aksi nyata yang akan dipresentasikan kepada pihak berwenang kesehatan di Indonesia baik nasional dan regional,” tambah Husein. 

Kampanye Lawan DB sedang berjalan di Jakarta dan Surabaya. Kampanye tiga bulan yang berjalan dari Mei hingga Juli tahun ini merupakan hasil kolaborasi antara SC Johnson Indonesia, IAKMI, Indomaret dan Dinas Kesehatan setempat yang bertujuan untuk mengendalikan demam berdarah berbasis partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat melalui kader Jumantik dan tokoh-tokoh masyarakat (kepala desa, ketua RT/RW dan masyarakat setempat).

Lawan Demam Berdarah dirancang untuk memobilisasi anggota masyarakat dalam menjalankan 30 Menit Jumat Bersih di dua Kecamatan di Jakarta dan satu Kecamatan di Surabaya. Program ini melibatkan beberapa ratusan kader Jumantik, mahasiswa kesehatan masyarakat dan pejabat kesehatan setempat. Kampanye yang diharapkan berakhir di Juli ini dilengkapi dengan program pelatihan masyarakat dan penyebaran materi edukasi demam berdarah di seluruh puskesmas di Jakarta.