Kamis, 30 Mei 2013

Irman Gusman : Dominasi Ekonomi Masih di Kawasan Barat, Demokratisasi Ekonomi Indonesia Belum Berjalan


Kawasan Barat Indonesia masih sangat dominan dalam kegiatan ekonomi bila dibandingkan Kawasan Timur yang masih cenderung tertinggal. Hal ini disampaikan Ketua DPD RI Irman Gusman saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial dengan tema “Memperkuat Perekonomian Daerah Menuju Perekonomian Nasional Yang Berdaya Saing”, bertempat di The Trans Luxury Hotel, Bandung (30/5).
Dalam pidatonya, Irman mengatakan bahwa secara total Kawasan Barat Indonesia menyumbangkan 80,4% yang merupakan akumulasi dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sedangkan Kawasan Timur Indonesia hanya menyumbangkan sekitar 10,51% yang merupakan akumulasi dari Pulau Sulawesi. Sedangkan kelompok Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua hanya mendapat angka dua persen lebih.
“Menurut data BPS, PDB Indonesia pada tahun 2012 sebesar Rp.8.241,9 triliun. Dari jumlah itu DKI Jakarta saja mempunyai kontribusi sebesar Rp 1.103,7 atau sekitar 13,4%. kelompok Pulau Jawa juga masih memberikan kontribusi yang dominan sebesar 57,63 persen dari keseluruhan ekonomi nasional,” jelas Irman.
Menurutnya, ini mengindikasikan bahwa demokratisasi yang terjadi sejak 1998 masih terbatas pada bidang politik dan pemerintahan dan belum berimbas pada bidang ekonomi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dampak dari dominasi tersebut adalah kurang berkembangnya sektor-sektor ekonomi di luar Jawa. Kalaupun terjadi peningkatan kue ekonomi di luar jawa, hal itu masih didominasi pada sektor primer atau yang berbasiskan pada sumberdaya alam dengan pengusaha dan tenaga ahli yang tidak berasal dari daerah tersebut. Ini artinya sektor-sektor yang berbasiskan teknologi baik yang terkait langsung dengan sektor primer maupun tidak masih kurang berkembang.
“Dominasi segelintir elit di pusat justru akan membuat kecemburuan di berbagai daerah dan mengancam keutuhan bangsa. Menurut hemat saya, masalah-masalah di atas akan mampu kita selesaikan jika kita mengubah paradigma pembangunan ekonomi kita,” tutur Irman.
Ia menjelaskan bahwa manajemen otonomi daerah yang baik akan memberikan banyak keuntungan. Pertama, pemerataan peran dalam pembangunan dan hasil pembangunan akan makin baik. Kedua, otonomi daerah yang baik akan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada pengembangan potensi unggulan masing-masing daerah. Ketiga, otonomi daerah yang dilaksanakan dengan benar akan membuat pembangunan akan berkelanjutan dan menciptakan kondisi sosial politik yang stabil.
Untuk itu, Irman mengatakan peningkatan peran lembaga keuangan dan perbankan sangat diperlukan, salah satu contohnya dengan mendorong desentralisasi perbankan di daerah. Ia mengatakan Perbankan jangan semuanya berpusat di Jakarta, tetapi sudah saatnya mengikuti semangat desentralisasi. Selain itu sektor perbankan perlu diupayakan agar memberikan fasilitas akses kredit yang gampang dan murah untuk mendukung sektor-sektor usaha rakyat yang selama ini kurang mendapat akses pendanaan seperti sektor pertanian dan perikanan.
Akses pendanaan dalam sektor ini penting, mengingat serapan tenaga kerja di sektor sangat besar dan turut serta menggerakkan ekonomi rakyat kecil.
Saat mengakhiri sambutannya, Irman Gusman mendapat tepuk tangan meriah dari pada peserta Rakornas.***

Keterangan Foto:
Ketua DPD RI Irman Gusman memberikan Keynote Speech sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KADIN Bidang Rakornas KADIN Bidang Perbankan dan Finansial dengan tema "Memperkuat Perekonomian Daerah Melalui Peran Institusi Perbankan dan Finanasial", di Bandung 30 Mei 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar