Kamis, 16 April 2015

Peluncuran Indeks Intensitas Kekerasan 2015 dan Seminar Nasional Kekerasan di Perkotaan dan Asimetrisnya Pembangunan di Indonesia

LIPUTANSATU.COM - Konflik adalah salah satu permasalahan bagi negara dengan pluralisme yang tinggi seperti Indonesia.  Pada tahun 1997-2004 Indonesia mengalami kekerasan yang sangat masif dengan terjadinya konflik di beberapa daerah, seperti konflik indentitas, separatisme, dan sebagainya. Pada masa pasca-transisi demokrasi, eskalasi dan intensitas konflik kekerasan komunal cenderung menurun dengan munculnya berbagai perjanjian perdamaian di beberapa daerah yang berkonflik. Hal yang penting dicermati adalah menurunnya angka konflik ini secara signifkan beriringan dengan meningkatnya angka insiden kekerasan yang baru,  para ahli menyebutnya dengan konsep kekerasan rutin (routine violence). Kekerasan tersebut tidak memiliki tujuan politik yang eksplisit, seperti separatisme atau upaya penggulingan rezim berkuasa. Kekerasan rutin bersifat spontan dan tidak memiliki akar konflik yang mendasar. Beberapa contohya adalah seperti aksi pengeroyokan terhadap pelaku pencurian, penganiayaan atau pengeroyokan karena tersinggung, pemerkosaan, termasuk kejadian-kejadian kriminalitas dengan kekerasan.

Data SNPK mencatat bahwa 40% dari kekerasan rutin terjadi di wilayah ibu kota provinsi di Indonesia. Sayangnya, fenomena kekerasan ini kerap luput dari pengamatan ataupun analisis para peneliti maupun penggiat perdamaian. Padahal, jika tidak ditangani dengan serius, kekerasan ini akan menjadi persoalan besar karena berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (BPS, 2013), tingkat urbanisasi di Indonesia akan mencapai 66,6% pada tahun 2035. Oleh sebab itu hal ini menjadi isu yang strategis bagi kebijakan pemerintah untuk pembangunan perkotaan.

The Habibie Center telah melakukan analisa terhadap data SNPK dan membangun indeks intensitas kekerasan (IIK), mempublikasikan secara reguler kajian-kajian terkait konflik kekerasan, dan studi-studi mendalam tentang isu-isu utama terkait resolusi konflik dan pembangunan perdamaian di Indonesia. IIK dibangun sebagai upaya untuk mengidentifikasi dan memantau insiden kekerasan dari waktu ke waktu, mengembangkan pemahaman yang lebih baik dari berbagai aspek yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi, serta mendukung segala usaha dalam mengembangkan dan memprioritaskan strategi untuk mengurangi potensi kejadian, dan akhirnya untuk menentukan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif. Analisis berbasis data yang komprehensif  diharapkan dapat memberikan masukan yang komprehensif dalam usaha berbagai pihak dalam pembuatan kebijakan/program yang responsif terhadap konflik/kekerasan. Analisis tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran di kalangan pembuat kebijakan dan memberikan kerangka kerja untuk mencari solusi yang efektif dalam mengatasi konflik/kekerasan tersebut.

Prestasi Presiden Jokowi Akan tercatat dalam sejarah indonesia


Diam-diam Presiden Jokowi menorehkan sebuah prestasi yang layak dicatat dengan tinta emas namun tidak banyak dipahami oleh mereka yang sibuk memperdebatkan hal yang remeh-temeh untuk kepentingan bangsa secara luas. Mereka yang tidak mau memikirkan masa depan negeri ini, masih saja berkutat dengan masa lalu yang mengharukan, namun tak memberi solusi yang bisa memacu semangat untuk berkarya dengan lebih baik.
Dalam sejarah Indonesia, baru Presiden Jokowi yang mampu meningkatkan anggaran infrastruktur Indonesia Rp. 290 triliun, meningkat 41 persen dari tahun lalu. Kenapa bisa? Karena pemerintah berani melakukan pengurangan subsidi BBM dengan signifikan alias turun drastis. Anggaran itu tertulis dalam APBN-P RP.  290,5 triliun dan jumlah terbesar dalam sejarah anggaran Indonesia.
Dalam APBN-P 2015, subsidi BBM tidak lagi menyandera anggaran negara. Bahkan alokasinya lebih rendah daripada subsidi pangan Rp 74,3 triliun. Tiga kementrian yang mendapatkan porsi alokasi terbesar dari anggaran infrastruktur ini adalah :
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 105 triliun.
- Kementrian Perhubungan Rp 52,5 triliun.
- Kementrian ESDM Rp 5,9 triliun.
Anggaran infrastruktur juga dialokasikan bagi belanja non kementrian dan lembaga melalui :
- Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 29,7 triliun.
- Dukungan Tunai Infrastruktur (VGF) Rp 1,2 triliun.
-  Tambahan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat Rp 3,8 triliun. -
- Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN yang meningkat drastis dari Rp 3 triliun di APBN-P 2014 menjadi Rp 64,8 triliun. Peningkatan alokasi PMN diberikan dengan syarat tidak boleh digunakan untuk membayar utang.
Menurut Menteri Bappenas Adrianof Chaniago, maksud pemberian PMN oleh pemerintah memang bukan untuk penyehatan BUMN, melainkan untuk menunjang program pemerintah dalam mengejar pembangunan infrastruktur.
Betapa teliti dan cermatnya Jokowi dalam menata keuangan negara demi mengejar ketertinggalan negeri ini dalam pembangunannya akibat SUBSIDI yang tidak tepat. Walau pilihannya itu menuai banyak kritik atau demo karena mereka memang tidak mengerti atau memang sulit memahami, namun Jokowi bersama jajarannya berusaha sabar namun terus bekerja untuk mewujudkan segala misi dan visinya untuk masa depan rakyat Indonesia.
Tentu saja rakyat tetap harus mengawasi dengan hati-hati dan teliti, agar apa yang diharapkan presiden sesuai dengan target yang ditentukan dan keuangan negara tidak bocor hingga menghambat jalannya pembangunan. Jika ada kejanggalan, laporkan saja secara cepat daripada hanya ngomel dan mencela tanpa tindakan berarti.
Yang jujur harus terus ditegur
Yang baik harus terus diingatkan
Agar kejujuran dan kebaikannya itu TIDAK diselewengkan.
Salam NKRI Raya!

Penulis : Stefanus Toni aka Tante Paku
- See more at: http://beritaintrik.com/read/prestasi-presiden-jokowi-akan-tercatat-dalam-sejarah-indonesia.html#sthash.yCtPfypd.dpuf

Prestasi Presiden Jokowi Akan tercatat dalam sejarah indonesia


Diam-diam Presiden Jokowi menorehkan sebuah prestasi yang layak dicatat dengan tinta emas namun tidak banyak dipahami oleh mereka yang sibuk memperdebatkan hal yang remeh-temeh untuk kepentingan bangsa secara luas. Mereka yang tidak mau memikirkan masa depan negeri ini, masih saja berkutat dengan masa lalu yang mengharukan, namun tak memberi solusi yang bisa memacu semangat untuk berkarya dengan lebih baik.
Dalam sejarah Indonesia, baru Presiden Jokowi yang mampu meningkatkan anggaran infrastruktur Indonesia Rp. 290 triliun, meningkat 41 persen dari tahun lalu. Kenapa bisa? Karena pemerintah berani melakukan pengurangan subsidi BBM dengan signifikan alias turun drastis. Anggaran itu tertulis dalam APBN-P RP.  290,5 triliun dan jumlah terbesar dalam sejarah anggaran Indonesia.
Dalam APBN-P 2015, subsidi BBM tidak lagi menyandera anggaran negara. Bahkan alokasinya lebih rendah daripada subsidi pangan Rp 74,3 triliun. Tiga kementrian yang mendapatkan porsi alokasi terbesar dari anggaran infrastruktur ini adalah :
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 105 triliun.
- Kementrian Perhubungan Rp 52,5 triliun.
- Kementrian ESDM Rp 5,9 triliun.
Anggaran infrastruktur juga dialokasikan bagi belanja non kementrian dan lembaga melalui :
- Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 29,7 triliun.
- Dukungan Tunai Infrastruktur (VGF) Rp 1,2 triliun.
-  Tambahan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat Rp 3,8 triliun. -
- Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN yang meningkat drastis dari Rp 3 triliun di APBN-P 2014 menjadi Rp 64,8 triliun. Peningkatan alokasi PMN diberikan dengan syarat tidak boleh digunakan untuk membayar utang.
Menurut Menteri Bappenas Adrianof Chaniago, maksud pemberian PMN oleh pemerintah memang bukan untuk penyehatan BUMN, melainkan untuk menunjang program pemerintah dalam mengejar pembangunan infrastruktur.
Betapa teliti dan cermatnya Jokowi dalam menata keuangan negara demi mengejar ketertinggalan negeri ini dalam pembangunannya akibat SUBSIDI yang tidak tepat. Walau pilihannya itu menuai banyak kritik atau demo karena mereka memang tidak mengerti atau memang sulit memahami, namun Jokowi bersama jajarannya berusaha sabar namun terus bekerja untuk mewujudkan segala misi dan visinya untuk masa depan rakyat Indonesia.
Tentu saja rakyat tetap harus mengawasi dengan hati-hati dan teliti, agar apa yang diharapkan presiden sesuai dengan target yang ditentukan dan keuangan negara tidak bocor hingga menghambat jalannya pembangunan. Jika ada kejanggalan, laporkan saja secara cepat daripada hanya ngomel dan mencela tanpa tindakan berarti.
Yang jujur harus terus ditegur
Yang baik harus terus diingatkan
Agar kejujuran dan kebaikannya itu TIDAK diselewengkan.
Salam NKRI Raya!

Penulis : Stefanus Toni aka Tante Paku
- See more at: http://beritaintrik.com/read/prestasi-presiden-jokowi-akan-tercatat-dalam-sejarah-indonesia.html#sthash.yCtPfypd.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar